Ramah Tamah Imlek: Kehidupan Sederhana Menumbuhkan Hati Welas Asih
Jurnalis : Lo Wahyuni (He Qi Utara), Fotografer : Lo Wahyuni, Stephen Ang (He Qi Utara)Dengan suara gegap gempita para Shixiong yang berjumlah 55 orang dari relawan dengan berpakaian serba hitam siap memperagakan isyarat tangan Xing Yuan (Jalankan ikrara) (Foto: Stephen Ang). |
| ||
Suara merdu dari Merry Shijie dan Rosvita (Yen Ling) Shijie sebagai pembawa acara menyapa para pengunjung dan puluhan relawan Tzu Chi yang hadir di hari nan cerah itu. Tarian Bodhisatva bertangan seribu yang dibawakan oleh murid-murid Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng dengan sangat indah dan luwes mengundang tepuk tangan meriah dari para penonton yang menyaksikannya. Diikuti oleh prosesi Gatha Pembukaan sutra yang dilantunkan dengan penuh khimad. Beberapa saat kemudian, terdengar pekikan nyanyian “Shou Zhi Bu Dong (teguh tak tergoyahkan) Yi Bai Qian Jie (dalam masa tak terhingga)”. Dengan suara gegap gempita paraShixiong yang berjumlah 55 orang dari relawan komite, biru putih, abu putih, Tzu Ching & relawan kembang yang berpakaian serba hitam siap memperagakan isyarat tangan Xing Yuan(menjalankan ikrar) ini. Tekad yang penuh semangat diteladani dari kisah biksu Jian Zhen, semangat sang biksu yang pantang menyerah untuk dapat membabarkan Dharma di Jepang setelah masa 11 tahun perjuangan. Semangat luar biasa meski sang biksu mengalami berbagai tekanan dan rintangan yang bertubi-tubi sehingga beliau kehilangan penglihatannya. “Keteguhan tekad Bhiksu Jian Zhen mengingatkan kita agar dalam bekerja tidak mudah menyerah dan pantang mundur,” kata Hok Lay Shixiong salah satu pemeran dalam Xing Yuan dalam suatu wawancara. Budi Suparwongso Shixiong yang ikut menjadi pendayung kapal di dalam Xing Yuan menuturkan, ”Di dalam berlatih Xing Yuan kita belajar untuk bekerja sama, mau lebih mendengarkan pendapat orang lain, saling memperhatikan, mendukung dan memahami sehingga tujuan bersama akhirnya bisa tercapai.” Ada 4 orang PIC Xing Yuan, yaitu : Hok Lay Shixiong (PIC Heqi Utara), Johnny ChadrinaShixiong (PIC Heqi Barat), Ameng Shixiong (PIC He qi Selatan) dan Vincent Shixiong (PIC He qiTimur) dengan dipandu oleh Andy Wang Shixiong dan Elvy Shijie. Peragaan isyarat tangan lainnya adalah Wen Yuan (bertanya jalinan jodoh) dan Yuan Meng (Mewujudkan impian) adalah lanjutan dari rangkaian kisah biksu Jian Zhen yang akhirnya cita-citanya dapat tercapai.
Keterangan :
Harapan lainnya yang tampaknya akan terwujud juga datang dari kisah pengunjung asal Bogor. Dari penonton yang memadati aula Jingsi, terdapat 120 an orang pengunjung dari Bogor. Inge Lie Shijie, PIC rombongan yang datang dengan mengendarai bis ini mengatakan, “Maksud kita mengundang para donatur dan para penerima bantuan hadir ke acara ini agar mereka lebih kenal Tzu Chi dan tujuannya juga untuk mendapatkan relawan baru.” Tidak jauh dari tempat duduknya, kami mewawancarai Dedy Supriadi (43) pria sederhana asal kota hujan ini. “Saya ajak anak, Riansyah (15) yang sebelumnya adalah pasien Tzu Chi ikut ke Jakarta,” ujarnya. Berkat perhatian tulus dan keramah tamahan dari para relawan saat menolong dirinya sehingga menginspirasi Dedy dan putranya untuk bergabung dengan barisan cinta kasih Tzu Chi. “Alhamdulillah sudah dibantu dan sekarang dapat angpo berkah pula,” kata Dedy dengan gembira. Angpau berkah yang dibagikan ini menggunakan dana hasil karya intelektual Master Cheng Yen yaitu dari royalti hasil penjualan buku-buku Master Cheng yen di seluruh dunia, sehingga kebijaksanaan yang tidak berwujud telah menjadi doa keselamatan bagi para penerimanya. Doa agar manusia dapat senantiasa hidup harmonis, bebas dari bencana dan hati yang suci, Inilah makna terpenting dari angpau berkah. Teladan Cinta kasih Master Cheng Yen yang mengalirkan benih-benih cinta kasih universal ke seluruh penjuru dunia memberikan inspirasi bagi orang untuk berbuat kebajikan. Inspirasi desain khusus angpau ini memiliki beberapa makna diantaranya lubang berbentuk tetesan air yang identik dengan Dharma dapat membersihkan hati manusia, simbol 3 butir padi yang mencerminkan sila, samadhi dan kebijaksanaan dari 6 paramita. Gambar rupang Buddha Maha Sadar yang berdiri di tengah artinya jalan tengah para Bodhisatva untuk mencapai penerangan sempurna. Acara ramah tamah yang pada malam harinya dihadiri oleh ribuan pengunjung yang terdiri dari para donatur, simpatisan dan relawan Tzu Chi telah memberikan pencerahan di hati. Himbauan Master Cheng Yen agar kita dapat menjalani pola hidup sederhana untuk dapat menumbuhkan hati berwelas asih hendaknya harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Kita harus menggengam setiap kesempatan untuk berbuat kebajikan di ladang berkah Tzu Chi dengan disikapi pula dengan meningkatnya kebijaksanaan, sebab berkah dan kebijaksanaan harus tumbuh seiring sejalan. Lilin teratai yang dinyalakan mengiringi doa kami, menutup acara pada pukul 20.45 WIB. Senyuman bahagia terpancar dari wajah para pengunjung meninggalkan ruangan ini. |
| ||
Artikel Terkait
Harapan untuk Eka (Bag. 2)
20 Oktober 2011 Pada tanggal 16 September 2011, Eka menjalani operasi yang kedua di RSCM Jakarta. Operasi kedua ini berjalan dengan lancar. Menurut dokter, 80% tumor di tubuh Eka sudah dibersihkan. “Saya cuma bisa ngucapin banyak-banyak terima kasih, anak saya bisa dibantu,” kata Subarni haru. “Terima kasih banyak Eka dah dibantu buat biaya operasi.Berbagi Kasih untuk Anak dan Lansia di Posyandu Perkebunan Normark
29 November 2023Para relawan Tzu Chi di Xie Li Sumatra Utara (Sumut) Kebun Normark berbagi cinta kasih dalam kegiatan posyandu balita dan lansia di Desa Perkebunan Normark.
Mengajak Generasi Muda Menjadi Pahlawan Bumi
07 Mei 2024Tzu Chi Medan, Hu Ai Petisah kedatangan rombongan dari Vlayesha Outdoor School yang hadir untuk memperingati Hari Bumi dan belajar aksi pelestarian lingkungan bersama.