Ramah Tamah Imlek: Kehidupan Sederhana Menumbuhkan Hati Welas Asih

Jurnalis : Lo Wahyuni (He Qi Utara), Fotografer : Lo Wahyuni, Stephen Ang (He Qi Utara)
 
 

fotoDengan suara gegap gempita para Shixiong yang berjumlah 55 orang dari relawan dengan berpakaian serba hitam siap memperagakan isyarat tangan Xing Yuan (Jalankan ikrara) (Foto: Stephen Ang).

Sabtu 23 Februari 2013 adalah hari spesial yang sangat dinantikan oleh banyak orang. Acara ramah tamah imlek yang berlangsung di aula Jingsi Tzu Chi Cente, PIK ini mengusung tema “Kehidupan yang bersahaja menumbuhkan hati berwelas asih”  memberikan nuansa khusus. Tayangan video kilas balik Tzu Chi Internasional, Kilas balik Tzu Chi Indonesia menjadi sajian pembuka acara.

 

Suara merdu dari Merry Shijie dan Rosvita (Yen Ling) Shijie sebagai pembawa acara menyapa para pengunjung dan puluhan relawan Tzu Chi yang hadir di hari nan cerah itu. Tarian Bodhisatva bertangan seribu yang dibawakan oleh murid-murid Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng dengan sangat indah dan luwes mengundang tepuk tangan meriah dari para penonton yang menyaksikannya. Diikuti oleh prosesi Gatha Pembukaan sutra yang dilantunkan dengan penuh khimad.

Beberapa saat kemudian, terdengar pekikan nyanyian “Shou Zhi Bu Dong (teguh tak tergoyahkan) Yi Bai Qian Jie (dalam masa tak terhingga)”. Dengan  suara gegap gempita  paraShixiong yang berjumlah 55 orang dari relawan komite, biru putih, abu putih, Tzu Ching & relawan kembang yang berpakaian serba hitam siap memperagakan isyarat tangan Xing Yuan(menjalankan ikrar) ini.  Tekad yang penuh semangat  diteladani dari kisah biksu Jian Zhen, semangat sang biksu yang  pantang menyerah untuk dapat membabarkan Dharma di Jepang setelah masa 11 tahun perjuangan. Semangat luar biasa  meski sang biksu mengalami berbagai tekanan dan rintangan yang bertubi-tubi sehingga beliau kehilangan penglihatannya.

“Keteguhan tekad Bhiksu Jian Zhen mengingatkan kita agar dalam bekerja tidak mudah menyerah dan pantang mundur,” kata Hok Lay Shixiong salah satu pemeran dalam Xing Yuan dalam suatu wawancara. Budi Suparwongso Shixiong yang ikut menjadi pendayung kapal di dalam Xing Yuan menuturkan, ”Di dalam berlatih Xing Yuan kita belajar untuk bekerja sama, mau lebih mendengarkan pendapat orang lain, saling memperhatikan, mendukung dan memahami sehingga tujuan bersama akhirnya bisa tercapai.”

Ada  4 orang PIC  Xing Yuan, yaitu : Hok Lay Shixiong (PIC Heqi Utara), Johnny ChadrinaShixiong (PIC Heqi Barat), Ameng Shixiong (PIC He qi Selatan) dan Vincent Shixiong (PIC He qiTimur) dengan dipandu oleh Andy Wang Shixiong dan Elvy Shijie. Peragaan isyarat tangan lainnya adalah Wen Yuan (bertanya jalinan jodoh) dan  Yuan Meng (Mewujudkan impian) adalah  lanjutan dari rangkaian kisah biksu Jian Zhen  yang akhirnya cita-citanya dapat tercapai.

foto   foto

Keterangan :

  • Peragaan isyarat tangan lainnya adalah Wen Yuan (bertanya jalinan jodoh) dan Yuan Meng (Mewujudkan impian) adalah lanjutan dari rangkaian kisah biksu Jian Zhen yang akhirnya cita-citanya dapat tercapai (kiri) (foto: Lo Wahyuni).
  • Dedy dan putranya merupakan salah satu penerima bantuan yang hadir dalam acara ramah tamah, berkat perhatian tulus dan keramah tamahan dari para relawan saat menolong dirinya sehingga menginspirasi untuk bergabung dengan barisan cinta kasih Tzu Chi (kanan) (foto: Lo Wahyuni).

Harapan lainnya yang tampaknya akan terwujud juga datang dari kisah pengunjung asal Bogor.  Dari penonton yang memadati aula Jingsi,  terdapat  120 an orang pengunjung dari Bogor. Inge Lie Shijie, PIC rombongan yang datang dengan mengendarai bis ini mengatakan, “Maksud kita mengundang para donatur dan para penerima bantuan hadir ke acara ini agar mereka lebih kenal Tzu Chi  dan tujuannya juga untuk  mendapatkan relawan baru.”

Tidak jauh dari tempat duduknya, kami mewawancarai Dedy Supriadi (43)  pria sederhana asal kota hujan ini. “Saya ajak anak, Riansyah (15) yang  sebelumnya adalah pasien Tzu Chi ikut ke Jakarta,” ujarnya. Berkat perhatian tulus dan keramah tamahan dari para relawan saat menolong dirinya sehingga menginspirasi Dedy dan putranya untuk bergabung dengan barisan cinta kasih Tzu  Chi. “Alhamdulillah sudah dibantu dan sekarang dapat angpo berkah pula,” kata Dedy dengan gembira.

Angpau berkah yang dibagikan ini menggunakan dana hasil karya intelektual Master Cheng Yen  yaitu dari royalti hasil penjualan buku-buku Master Cheng yen di seluruh dunia, sehingga kebijaksanaan  yang tidak berwujud telah menjadi doa keselamatan bagi para penerimanya. Doa agar manusia dapat senantiasa hidup harmonis, bebas dari bencana dan hati yang suci, Inilah makna terpenting dari angpau berkah. Teladan Cinta kasih Master Cheng Yen yang mengalirkan benih-benih cinta kasih universal ke seluruh penjuru dunia memberikan inspirasi bagi orang untuk berbuat kebajikan.

Inspirasi desain khusus angpau ini memiliki beberapa makna diantaranya lubang berbentuk tetesan air yang identik dengan  Dharma dapat membersihkan hati manusia, simbol 3 butir padi yang mencerminkan sila, samadhi dan kebijaksanaan dari 6 paramita. Gambar rupang Buddha Maha Sadar yang berdiri di tengah artinya jalan tengah para Bodhisatva untuk mencapai penerangan sempurna.

Acara ramah tamah  yang  pada malam harinya dihadiri oleh ribuan pengunjung yang terdiri dari para donatur, simpatisan dan relawan Tzu Chi  telah memberikan pencerahan di hati. Himbauan Master Cheng Yen agar kita dapat menjalani pola hidup sederhana untuk dapat menumbuhkan hati berwelas asih hendaknya harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Kita harus menggengam setiap kesempatan untuk berbuat kebajikan di ladang berkah Tzu Chi dengan disikapi pula dengan meningkatnya kebijaksanaan, sebab berkah dan kebijaksanaan harus tumbuh seiring sejalan. Lilin teratai yang dinyalakan mengiringi doa  kami, menutup acara pada pukul 20.45 WIB.  Senyuman bahagia terpancar dari wajah  para pengunjung meninggalkan ruangan ini.

 

 
 

Artikel Terkait

Keterampilan untuk Mandiri

Keterampilan untuk Mandiri

08 Februari 2011
Tzu Chi Perwakilan Sinarmas dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Yogyakarta melakukan kunjungan kasih ke lokasi pengungsian tersebut untuk meringankan beban hidup yang cukup berat yang dirasakan warga.
Bersyukur, Menghormati dan Cinta kasih

Bersyukur, Menghormati dan Cinta kasih

03 Desember 2009
Banyak anak-anak yang badannya lebih besar, mengorbankan kakinya diinjak dan membiarkan punggung besar mereka menjadi tempat yang aman buat temannya berlindung, sehingga semua bisa selamat dan tetap berada di perahu bahagia. Sungguh terharu, karena mereka bisa mengerti bahwa mereka harus saling membantu, mengasihi dan punya rasa tanggung jawab.
Ibu Sehat, Anak Berkualitas

Ibu Sehat, Anak Berkualitas

10 April 2012 Persiapan kehamilan tentu saja merupakan sesuatu yang dipersiapkan oleh hampir setiap pasangan, terutama mereka yang baru saja menikah. Karena buah hati selalu dinanti kehadirannya, maka persiapan kehamilan yang optimal sangat perlu dilakukan agar bayi dapat tumbuh sehat.
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -