Ramah Tamah Imlek

Jurnalis : Erlina Khe (Tzu Chi Medan), Fotografer : Augustina, Liani (Tzu Chi Medan)


Relawan Tzu Chi dengan sabar mendampingi anak-anak Kelas Budi Pekerti Tzu Chi melipuat angpau menjadi bentuk tikus.

Tahun baru Imlek merupakan salah satu perayaan penting bagi masyarakat etnis Tionghoa. Makna Imlek merupakan salah satu akar budaya Tiongkok, pada saat ini keluarga akan berkumpul, dan makan bersama, lebih banyak orang akan memilih makan steamboat, karena dianggap memiliki makna yang lebih berarti yaitu bersama kumpul makan mengelilingi steamboat (Wei Lu). Tahun ini Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Medan memasukkan agenda merayakan Imlek bersama dengan acara Ramah Tamah (Xin Chun Tuan Bai) dan makan steamboat bersama pada Minggu, 2 Februari 2020.

Sebanyak 96 anak murid Kelas Budi Pekerti dan 5 anak asuh Tzu Chi Medan turut diundang untuk mengikuti acara Ramah Tamah, dengan didampingi 28 relawan termasuk orangtua mereka di lantai 3 Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Medan, Kompleks Cemara ASri, Jl. Boulevard Raya No 1-3, Medan.

 

Cai Shen Ye, relawan Tzu Chi yang memerankan Dewa Rezeki membagikan angpau berisi cokelat koin emas dan kartu Kata Perenungan Master kepada anak-anak Kelas Budi Pekerti Tzu Chi.


Menurut penanggalan Tiongkok, tahun ini disebut dengan Tahun Tikus, dan anak-anak merayakannya dengan membuat tikus dari kertas angpau.

Merry Sudilan, relawan Tzu Chi yang menjadi pembawa acara membuka acara dengan mengucapkan kata Gong Xi Gong Xi, semoga anak-anak bisa menjadi anak yang bijaksana, serta sehat selalu. kemudian Merry memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk maju ke depan memberikan ucapan Selamat Tahun Baru Imlek kepada semua yang hadir. Serangkaian acara satu persatu dijalankan, mulai dari performa isyarat tangan, atraksi barongsai serta penampilan Dewa Rezeki membagikan angpau yang berisi kartu Kata Perenungan Master Cheng Yen, peran Dewa Rezeki yang diperankan oleh Yan Bao. Anak-anak asuh Tzu Chi yang diundang nampak sekali langsung bisa berbaur bersama anak-anak Kelas Budi Pekerti Tzu Chi, ini terlihat dari cara mereka bekerja sama dalam membuat prakarya melipat Tikus dengan 4 lembar amplop merah yang dibawakan oleh Wu Mei Yun dan Rita.

 

Anak-anak berdoa bersama agar wabah virus Corona segera dapat teratasi di Tiongkok dan negara-negara lainnya di Asia.

Menurut Erlina Khe, relawan yang menjadi koordinator kegiatan ini, “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajak anak-anak supaya bisa lebih mengerti makna Imlek secara benar dan tepat. Bukan hanya sekedar mengucapkan kata baik dan menerima angpau, tetapi juga harus bisa bersyukur.”

Acara ditutup dengan makan bersama, dan berdoa. Semua yang hadir berdoa  semoga wabah virus Corona cepat berlalu, semoga dunia bebas dari bencana.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Ramah Tamah Imlek

Ramah Tamah Imlek

13 Februari 2020

Minggu, 2 Februari 2020, Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan melakukan acara Ramah Tamah Imlek dengan serangkaian acara yang sudah disusun sedemikian rupa serta makan Steamboat Bersama di tahun 2020.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -