Ramainya Bazar Vegetarian di Lippo Plaza Ekalokasari

Indonesia memiliki begitu banyak sajian kuliner dengan menu vegetaris yang lezat. Sebut saja siomai, nasi langgi, nasi liwet, laksa Bogor, buras oncom, dan masih banyak lagi. Menu-menu tersebut adalah sekian dari menu yang tersaji di bazar vegetarian yang diinisiasi relawan Tzu Chi di Bogor, kemarin, Minggu 26 Agustus 2018.

Memilih lokasi di Lippo Plaza Ekalokasari, bazar ini ramai diserbu pembeli. Ini merupakan yang keempat kali relawan Tzu Chi di Bogor menggelar bazar vegetarian di pusat perbelanjaan ini.

Banyak upaya dilakukan relawan Tzu Chi di berbagai komunitas untuk mengenalkan pola hidup vegetarian kepada masyarakat luas. Di Bulan Tujuh Penuh Berkah ini, relawan di Bogor menggelar bazar vegetarian yang bertempat di Lippo Plaza Ekalokasari Bogor, Minggu 26 Agustus 2018.

Tentu ada yang berbeda pada bazar kali ini. Salah satunya, yang dijual dalam bazar kali ini lebih beragam. Mulai dari tauco, kecap, abon, rempeyek, gemblong, bakpao, juga Ting-Ting Asinan yang terbuat dari labu muda. Ada juga laksa Bogor, bihun goreng, tape uli, bacang tahu, cilok, siomai, sate jamur, nasi langgi, nasi liwet, sambal goreng bajak, dan rendang.

Wirawan (68) yang datang bersama istrinya merasa senang dapat menemukan stan bazar ini di tengah luasnya area Lippo Plaza Ekalokasari. Ia membeli cilok, DAAI Mi, kecap, dan sambal.

“Dulu waktu muda saya sempat bervegetarian, jadi pas ke sini ya saya senang sekali. Saya juga sangat setuju dengan pola hidup vegetarian. Apalagi usia seperti saya memang bagusnya bervegetarian,” kata Wirawan.

Ini adalah keempat kalinya relawan Tzu Chi di Bogor menjajakan makanan vegetaris di pusat perbelanjaan ini. Bazar ini berlangsung mulai pukul 10.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Sebelumnya, selama dua hari relawan juga menjual baju layak pakai dengan harga yang sangat terjangkau di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di Bogor. Ini merupakan rangkaian acara dalam memeriahkan Bulan Tujuh Penuh Berkah.

Penanggung jawab Tzu Chi Bogor, Lie Sioe Ing yang akrab disapa Inge mengatakan tak hanya menjual makanan vegetaris, pada bazar kali ini relawan juga mengemukakan manfaat dan betapa pentingnya bervegetaris.

“Bervegetaris kan salah satunya untuk melindungi bumi. Peternakan kan mengundang kerusakan bumi. Yang ketiga alasan kesehatan juga, jadi kita sama-sama bisa bervegetaris,” jelas Lie Sioe Ing.

Selain menyajikan menu makanan vegetaris, bazar ini juga digunakan relawan untuk mengenalkan celengan bambu. Masyarakat yang sudah memiliki celengan bambu pun dapat menuangkan celengan miliknya di sini. Lie Ay Ling, yang sudah delapan tahun menjadi relawan Tzu Chi tak lupa menginformasikan acara ini kepada para donaturnya.

“Seperti saya, saya punya donatur sekian orang, saya contact mereka, mereka datang ke sini. Di samping itu mereka bisa berbelanja, berdana juga, beli makanan, dan refreshing juga,” kata Lie Ay Ling.

Beberapa pengunjung rupanya sudah tahu tentang bervegetaris, dan juga sudah tahu tentang Tzu Chi. Seperti Wirawan yang datang bersama keluarganya.

Chris Mandapa langsung mendaftar sebagai donatur Tzu Chi melalui celengan bambu.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Itulah yang dirasakan Chris Mandapa yang sudah lama ingin punya celengan bambu.

“Saya sudah lama tahu tentang Celengan Bambu Tzu Chi, cuma saya lagi cari di mana kaleng ini, tapi belum ketemu. Padahal saya kan sering dapat uang kembalian, jadi bisa saya masukkan celengan ini,” kata Chris.

Hal lain yang berbeda dari bazar vegetarian kali ini adalah relawan lebih antusias dan kompak menyukseskan kegiatan ini. Ini juga karena ada penambahan jumlah relawan Abu Putih yang baru. Untuk menyiapkan bazar ini, sekitar satu setengah bulan sebelumnya relawan sudah berkumpul untuk membahas apa saja yang diperlukan. Kegiatan ini juga menjadi momentum bagi relawan untuk makin kompak, saling bertoleransi, dan saling mendukung. Karena itu bazar kali ini berjalan sangat sukses.

Editor: Yuliati