Rantai Jodoh yang Tidak Pernah Terputus
Jurnalis : Nadya Iva, Riani Purnamasari, Viny Kurniawan (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas) , Fotografer : Eka Prasiati,Septrias Andrian, Yudha Arya Putra (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas)
|
| ||
Setelah dirawat selama 4 bulan, luka bakar yang terdapat pada bagian paha ke bawah dari bagian depan badan mengalami sedikit kesembuhan. Namun bagian belakang badan bawah tubuhnya tidak membaik. Pihak Rumah Sakit menganjurkan ia untuk pulang dengan cara rawat jalan di rumah. Selama menjalani perawatan tersebut, Sopandi sempat mengalami depresi karena setiap luka dibersihkan, ia pingsan karena menahan sakit. Sebagai tulang punggung keluarga, Sopandi dan istrinya, Ita, bingung bagaimana harus terus melanjutkan pengobatan. Dukungan dari keluarga sedikit demi sedikit dikumpulkan, santunan dari teman-teman setidaknya meringankan beban pengobatan. Kebaikan Sopandi dan keluarganya semasa sehat di lingkungan sekitar membuat berita tentang dirinya yang tertimpa musibah menyebar dengan cepat. Mendengar hal ini, Uun Abdullah selaku kader wilayah setempat mengajak seorang kepala dokter di Puskesmas yang gemar berbuat sosial, dr. Siska namanya. Ia adalah kakak ipar Ricky Surjana Shixiong yang merupakan seorang relawan dari Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas. Dari Ricky Surjana Shixiong inilah, jalinan jodoh Sopandi dengan Tzu Chi mulai terjalin. Pada pertengahan Desember 2011, Ricky Surjana Shixiong mencoba mengajukan bantuan pengobatan Sopandi.
Keterangan :
Sebagai pasien, Sopandi dan Ita memiliki banyak hal yang menjadi inspirasi bagi relawan yang melakukan survei. “Saya kadang bertanya, kenapa saya harus sakit seperti ini. Seumur hidup saya selalu menjaga asupan makanan dan menjalani pola hidup sehat dan terbukti saya tidak pernah sakit bahkan flu saja juga tidak. Tapi lihat sekarang, saya malah dapat kecelakaan seperti ini,” tuturnya dengan nanar kepada relawan. Namun Sopandi tidak membiarkan dirinya larut dalam kesedihan dan penyesalan, justru sakitnya membuahkan tekad yang luar biasa melalui doa-doa yang dipanjatkannya serta usahanya yang terus menerus dilakoninya tanpa henti sehingga membawa jalinan jodoh kepada relawan Tzu Chi. Bakti seorang istri kepada sang suami menjadi contoh yang sangat nyata bagi para relawan yang mengunjungi. Dengan sabar, Ita terus mendampingi sang suami sepanjang masa sulit ini. Setiap hari ia membersihkan badan dan luka sang suami agar tetap bersih. Ketika sang suami buang air besar, sang istri melayani dengan tangan karena tak ada lagi cara yang dapat dilakukan selain dengan menggunakan tangan. Tabah dengan penuh welas asih, itulah yang terpancar dari sosok Ita. Pada tanggal 2 Februari 2012 Sopandi dan Ita datang ke Jakarta dengan ambulance yang diusahakan oleh dr. Siska dengan didampingi oleh dr Ika, salah seorang relawan dari Bank Sinar Mas Cirebon. Operasi dijadwalkan pada 10 Februari 2012 dan diperkirakan akan menghabiskan waktu 8 jam serta memerlukan 2 kali tahap operasi. Namun ketika dilaksanakan, operasi hanya memakan waktu 6 jam dan satu kali operasi. Masa pemulihan yang biasanya membutuhkan waktu selama 6 bulan dapat sembuh dengan baik dalam waktu 2 bulan. Kondisi ini mungkin merupakan hasil dari pola hidup sehat yang dijalankan Sopandi seumur hidupnya, baik sebelum sakit ataupun selama menjalani sakitnya. Ia selalu berpesan kepada Eka Shijie yang selalu membantu mengurus pengobatan Sopandi agar banyak mengonsumsi air putih sehingga tidak mudah terserang sakit. Diakuinya selama pengobatan ini ia mengonsumsi air putih hingga 6 liter sehari dan berakibat jaringan kulitnya mengalami pemulihan dengan cepat. Eka Shijie yang mendengarkannya hanya tersenyum malu, teringat bahwa ia jarang sekali minum air putih dan dinasehati oleh seorang pasien. Setiap relawan yang berhubungan dengan Sopandi selalu mendapatkan pelajaran dari hidupnya, sungguh sebuah berkah kehidupan yang luar biasa.
Keterangan :
Pada 25 Mei 2012, Sopandi diperbolehkan pulang oleh tim dokter dan dilanjutkan terapinya di RS Mitra Medika Cirebon. Tak peduli betapa panjang jalan yang harus kita tempuh atau betapa letihnya, kita harus berusaha sebaik mungkin untuk merampungkan perjalanan tersebut. Inilah semangat ketekunan. Rantai Jodoh yang Tidak Pernah Terputus Pada tanggal 10 Juni 2012, Bella dan yang lainnya serta relawan pemerhati dari Tzu Chi Sinar Mas mengantarkan bantuan kursi roda tersebut ke kediamannya Sopan di di Cirebon. Dalam kesempatan tersebut, juga tidak lupa didampingi oleh dr. Siska yang menjadi relawan pemerhati selama masa perawatan di Cirebon. “Berkesempatan mengenal dan mengunjungi keluarga Pak Sopandi merupakan pengalaman berharga,” ujar Viny Shijie dalam kunjungan kasih tersebut Perhatian dari dokter Siska dan Ricky Surjana Shixiong secara terus menerus, keinginan kuat Sopandi untuk sembuh, kesetiaan Ita yang terus mendampingi di masa kelam, kepedulian dari para tetangga untuk mendukung biaya hidup selama masa perawatan, jalinan jodoh kegiatan sosial amal Bella dan teman-temannya. Ternyata lingkaran kebaikan ini sudah dirintis sejak generasi sebelumnya. Orang tua Sopandi dulu aktif sebagai relawan kesehatan di lingkungannya dan ringan tangan membantu tetangga sekitar. Meski belum pulih, pembicaraan untuk membuat ukiran nama bagi puskesmas dan rencana menyumbangkan kursi rodanya ke puskesmas untuk orang lain yang memerlukan sudah dilakukan. “Meski pak Sopandi dan istri tidak memiliki keturunan langsung, mudah-mudahan hati mereka yang tulus bisa terus meregenerasi,” ujar Viny Shijie dengan penuh makna. | |||
Artikel Terkait
Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Harapan dan Doa yang Terkabul
23 Maret 2016Kisah kedua orang ayah dan anak ini telah melukiskan perjuangan keras dan kasih sayang yang besar antara orang tua kepada anaknya, karena harapan agar penglihatannya kembali pulih sangatlah besar. Ini menggambarkan betapa kasih sayang orang tua sepanjang masa demi masa depan anaknya yang lebih baik.
Berita Internasional: Gaya Hidup Pelestarian Lingkungan di Griya Jing Si
19 Oktober 2021Kebiasaan berhemat dan melestarikan lingkungan terjalin dalam kehidupan sehari-hari di Griya Jing Si. Sudah ada sejak pertama didirikan. Sumber daya sangat langka ketika Master Cheng Yen mendirikan tempat tinggal pertama di Hualien, Taiwan.