Rasa Rindu Pencari Suaka Saat Menyambut Idul Fitri

Jurnalis : Moses Silitonga (Tzu Chi Cabang Sinar Mas), Fotografer : Ruth P. Saragih, Laode M Rizal, Moses Silitonga (Tzu Chi Cabang Sinar Mas)

Kunjungan relawan Tzu Chi disambut hangat para pencari suaka yang untuk sementara ini berada di Jakarta. 

Mendekati penghujung bulan Ramadan, masyarakat Indonesia ramai-ramai mudik ke kampung halaman. Umat muslim khususnya, menggunakan momentum lebaran untuk berkumpul dengan keluarga. Namun, para pencari suaka yang tinggal jauh dari negaranya hanya dapat menahan kerinduan untuk merayakan hari raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halamannya.

Seperti para pencari suaka yang untuk sementara ini berada di Jakarta. Melihat keadaan ini, relawan Tzu Chi tergerak untuk berbagi keceriaan. Pada Kamis, 22 Juni 2017, relawan mengunjungi para pencari suaka yang berada di lima shelter (rumah berlindung). Dimulai pukul 12.00 WIB, relawan dibagi dalam dua tim dan bergerak dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Para pencari suaka menerima paket sembako seperti beras, mie instan dan sirup.

Di sini, sebanyak 25 relawan, bahu membahu membagikan beras, mie instan dan sirup bagi 86 pencari suaka. Kebanyakan dari mereka ini berasal dari Afganistan, Iran, Somalia dan negara lainnya. Selain relawan Tzu Chi, kegiatan ini juga turut dihadiri oleh perwakilan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

Saat disambangi relawan, para pencari suaka ini mencurahkan isi hati mereka. Kesedihan tampak dari raut wajah mereka yang begitu merindukan kampung halaman.

“Sudah dua tahun saya pergi dari negara saya dan selama itulah saya terpisah dari keluarga. Saya rindu berkumpul dengan mereka tapi saya tidak punya banyak pilihan,” ungkap Ahmad salah seorang pencari suaka.

Relawan juga menghangatkan batin para pencari suaka agar tetap kuat dalam menghadapi berbagai masalah. 

Di tengah rasa rindu akan keluarga dan kampung halaman, relawan berharap kehadiran dan bantuan yang diberikan dapat memberikan semangat kepada para pencari suaka menyambut Idul Fitri. Relawan juga menghangatkan batin para pencari suaka agar tetap kuat dalam menghadapi berbagai masalah.

Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen yang mengatakan, “Kehidupan memiliki nilai dan makna ketika kita sanggup bertahan terhadap cobaan dalam berbagai keadaan.”

Sementara kegiatan berbagi dengan para pencari suaka ini juga merupakan praktik dari kata perenungan Master Cheng Yen yang mengungkapkan bahwa kita harus menangkap setiap kesempatan untuk berbuat baik. Sebab kesempatan yang terlepas tidak akan pernah kembali dan segalanya menjadi terlambat.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -