Rasa Syukur di Dalam Hati

Jurnalis : Yanti (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lukman, Pieter Chang (Tzu Chi Medan)
 
 

fotoTahun baru yang dapat disambut dengan kegembiraan dan kehangatan layaknya keluarga mewarnai Tzu Chi Medan. Dalam acara pemberkahan akhir tahun, para relawan mengundang penerima bantuan selama ini untuk merayakan kebersamaan.

Minggu (31/01) pagi, langit kota Medan sangat cerah. Hari ini, Tzu Chi Medan menyelenggarakan Acara Pemberkahan Akhir Tahun bersama para penerima bantuan jangka panjang dan anak asuh Tzu Chi di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Medan, Jalan Cemara Boulevard, Komplek Cemara Asri.

Kegiatan dari pagi sampai siang ini berlangsung lancar dalam suasana penuh kekeluargaan. Para relawan Tzu Chi melayani keluarga kurang mampu dan anak asuh yang pulang ke “rumah” dengan penuh kehangatan cinta kasih universal Tzu Chi. Selain kegiatan pangkas rambut, pemeriksaan kesehatan, belajar peragaan isyarat tangan, sosialisasi daur ulang bagi anak-anak dan makan bersama, juga diberikan penyuluhan bagi keluarga kurang mampu agar dapat kiranya memiliki kekayaan “batiniah”.

Dalam kegiatan kali ini, 176 orang relawan Tzu Chi, bersama dengan 6 orang dokter dan 16 orang stylist rambut dari tujuh salon terjun memberikan pelayanan bagi 613 warga kurang mampu dan anak asuh yang berasal dari berbagai suku dan agama. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih mempererat hubungan antara sesama keluarga kurang mampu dan anak asuh. Selain itu diharapkan pula mereka dapat mengenal satu dengan yang lainnya, mereka juga dapat melihat dan merasakan bahwa masih banyak orang yang menghadapi penderitaan sehingga tumbuh rasa syukur atas keadaan mereka sekarang.

foto  foto

Ket : - Enam orang dokter TIMA tak kenal lelah memberikan pelayanan kesehatan pada yang membutuhkan             dalam segala kesempatan, termasuk dalam kegiatan pemberkahan ini.(kiri)
         - Beberapa penata rambut profesional ikut bersumbangsih dengan menggunting rambut para penerima             bantuan dan anak asuh Tzu Chi. Tahun baru disambut gembira dengan penampilan baru.  (kanan)

Pasangan suami-istri Iwan dan Halimah datang bersama putra bungsu mereka Andika (4 tahun). Andika menderita penyakit hydrocephalus yaitu  pembesaran kepala. Andika semula lahir dalam keadaan normal, namun setelah berusia 2 bulan kepalanya mulai membesar hingga sampai sekarang. Kasus Andika pada awalnya diterima oleh DAAI TV yang juga mengudara di Medan, dan kemudian dilanjutkan ke Tzu Chi Medan. “Walaupun sekarang Andika tidak bisa dioperasi, saya berharap Andika bisa tetap berobat jalan,” tutur sang ibu Halimah.

Siti Ramlah, salah satu pasien yang hadir juga merasa sangat senang dan bersyukur karena telah mendapatkan bantuan dari Tzu Chi. “Saya berharap saya bisa menjadi relawan dan menolong orang lain. Saya sering menonton DAAI TV dan saya merasa terharu dengan apa yang dilakukan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi dalam menolong orang yang tidak membedakan satu sama lain,” tuturnya.

foto  foto

Ket : - Relawan menggunakan kesempatan untuk menerangkan tentang cara melestarikan lingkungan dan             menjaga bumi kepada anak-anak asuh Tzu Chi. (kiri)
         - Di akhir acara, para relawan membagikan barang-barang kebutuhan hidup kepada para undangan.              Mereka juga mengajak agar para penerima bantuan menyumbangkan uang sesuai kemampuan untuk              para korban gempa Haiti. (kanan)

Salah satu misi dalam Tzu Chi yaitu Misi Pendidikan, karenanya Tzu Chi pun membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu dengan memberi bantuan biaya pendidikan agar mereka dapat melanjutkan pendidikan dan mendapatkan masa depan yang lebih baik. “Saya mengenal Tzu Chi karena dulu ibu saya dibantu oleh Yayasan Buddha Tzu Chi. Saya menerima bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi sejak kelas 1 SMP. Saya merasa senang karena saya masih dapat terus bersekolah. Saya juga senang dengan kegiatan hari ini karena dapat menambah pengetahuan saya, dan saya bisa mendapat teman baru di sini. Saya akan terus belajar dan mau membanggakan Yayasan Buddha Tzu Chi,” kata Bagus, yang kini duduk di kelas 2 SMP Sekolah Pasundan Medan.

“Saya merasa senang dengan kegiatan hari ini dan ingin menjadi orang yang sukses, rajin belajar dan berbakti pada orangtua,” kata Agnes Vina, siswi kelas 1 SMA Yos Sudarso Medan, yang juga menerima bantuan pendidikan dari Tzu Chi. Bersama dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun, banyak pelajaran tentang rasa syukur terhadap kehidupan. Seperti kata perenungan Master Cheng Yen, “Saat kita melihat dunia dari sudut pandang yang lain, dunia akan tampak luas tanpa batas. Saat kita menghadapi orang lain dan menangani masalah dengan sudut pandang yang berbeda, segalanya akan terasa nyaman tanpa tekanan.”

  
 
 

Artikel Terkait

Cinta Kasih Melalui Setetes Darah

Cinta Kasih Melalui Setetes Darah

20 Desember 2011 Sabtu, 3 Desember 2011, tepat pukul 08.00 pagi di Jing Si Books & Café Pluit, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) kembali mengadakan kegiatan donor darah.
Pelantikan Relawan: Cinta Mengalahkan Segalanya

Pelantikan Relawan: Cinta Mengalahkan Segalanya

07 November 2012 Pelatikan menjadi relawan biru putih Tzu Chi bisa juga diartikan sebagai pematangan anggota yang telah meninggalkan cangkang dan terlahir kembali sebagai bagian utuh dari keluarga besar Tzu Chi.
Butiran Beras Meringankan Beban Warga

Butiran Beras Meringankan Beban Warga

05 Desember 2014 Beras yang dibagikan sebanyak 1.500 karung (30 ton) masing-masing seberat 20 kg. 1.500 kupon beras dibagikan kepada 500 KK pasukan oren (Anggota kebersihan PEMDA Kota Padang) dan sisanya dibagikan kepada 1.000 KK warga tidak mampu di sekitar kantor Tzu Chi Padang.
Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -