Rayakan Hari Ibu, Isak Tangis Pecah di Kantor Tzu Chi Makassar
Jurnalis : Sutriani Nina (Tzu Chi Makassar), Fotografer : Robin Johan (Tzu Chi Makassar)Pada perayaan Hari Ibu yang digelar oleh Tzu Chi Makassar, para Anak Asuh membasuh kaki orang tuanya.
Hujan turun mengguyur Kota Makassar begitu derasnya dari pagi hingga
sore hari sebelum rangkaian Hari Ibu dimulai, Minggu, 17 Desember 2017. Satu
per satu anak asuh Tzu Ching datang ke Kantor Tzu Chi Makassar dengan
menggandeng maupun memapah ibunya. Sambutan dari Hasdawiah Hamzah, selaku ibu
dari anak Asuh Tzu Ching membuka acara Hari Ibu di Yayasan Buddha Tzu Chi
Makassar.
“Saya sangat bersyukur, anak saya bisa bergabung di Yayasan Buddha Tzu Chi. Mereka diajarkan hal-hal yang baik kepada ibunya, bagaimana bersikap sopan dan santun. Selama anak saya di yayasan, ia mulai menjadi anak yang berbakti,” kata Hasdawiah Hamzah dalam sambutannya.
Hasdawiah juga menambahkan, dengan anaknya mendapat bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi berupa beasiswa, ia sedikit dimudahkan untuk biaya sekolah anaknya. Tak hanya itu, ia sangat mendukung anaknya dalam mengikuti berbagai kegiatan yang dilakukan apalagi kegiatan sosial.
Anak-anak Tzu Ching dan Anak Asuh menyanyikan Lagu untuk mama.
Setelah sambutan dari perwakilan Ibu, kesempatan dari anak asuh menyampaikan perasaannya. “Ibu, bagi kami kalian adalah malaikat tak bersayap. Kalian adalah mutiara yang sangat sulit didapatkan. Terimakasih telah rela merawat anak yang bandel seperti kami, hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, kami akan selalu berbakti,” kata Benadita sambil terisak.
Benadita sudah tak mampu membendung perasaan cintanya kepada sang Ibu yang pada kesempatan ini tak bisa hadir karena berada di kampung halaman. “Meski ibu saya tidak sempat datang pada hari ini, namun saya merasa terharu melihat ibu-ibu yang kuat di sini, Ibu dari teman-teman saya yang sudah saya anggap sebagai Ibu sendiri,” ujarnya sembari menyeka air matanya.
Suasana menjadi haru, salah satu relawan memeluk Benadita yang masih saja terisak tangis. Setelah sambutan hangat Benadita, acara selanjutnya adalah penampilan dari anak asuh yang membawakan Drama berjudul “Segelas Susu Hangat”. Drama ini menuai banyak komentar dari peserta karena berhasil membuat gaduh dan riuhnya tangisan dari penonton. Meski sangat sederhana, namun drama ini mampu menaikkan emosi penonton dengan ending cerita seorang anak yang kehilangan ibunya karena permasalahan kecil.
Satria dan sang ibu, Hasdawiah sangat berterima kasih dengan bantuan beasiswa yang diberikan oleh Tzu Chi sehingga meringankan biaya kuliah Satria.
Acara puncak dan yang paling ditunggu-tunggu adalah pembacaan surat cinta dari anak asuh Yayasan Buddha Tzu Chi kepada sang Ibu. Dengan menunduk di depan Ibu masing-masing, mereka membacakan surat yang sudah dibuatnya pada kartu ucapan.
“Mama, engkau memang bukan mama kandungku. Tapi sejak saya masih berusia enam hari dan ditinggalkan oleh mama yang melahirkanku, mama sudah seperti mama kandungku sendiri. Orang yang mengasuhku dengan kasih sayang dan cinta, seperti layaknya mama yang melahirkanku, terimakasih mama, aku mencintaimu dengan sepenuh hati,” salah satu isi surat dari anak asuh yang dibacakan membuat linangan air mata terus menerus jatuh di pipi. Betapa Hari Ibu membuat suasana sendu namun mengharukan di ruangan ini.
“Terimakasih untuk semua
pihak yang telah bepartisipasi dalam acara Hari Ibu ini, semoga tahun depan
kami mampu membuat tangisan demi tangisan. Namun itu adalah tangisan haru nan
bahagia. Ingat, janganlah terlambat berbakti kepada orangtua dan terus berbuat
kebajikan,” kata Koordinator Hari Ibu, Vivi Liang.
Tetes keringat yang dikeluarkan setiap hari oleh sang ibu Kesabaran yang selalu mengiringi tanpa lelah untuk menyayangi buah hatinya
Dan setiap doa yang tulus dipanjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa
Selamat hari Ibu untuk semua perempuan-perempuan tangguh!
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Bakti Kepada Orang Tua Tak Kenal Usia
26 Desember 2018Tanda Cinta untuk Ibu Tersayang
03 Januari 2018Orang tua selalu berharap anaknya bisa menjadi anak yang baik, anak yang berbakti, anak yang pintar, dan bijaksana. Lalu apakah sebagai seorang anak, apakah orang tua sudah menjadi anak yang berbakti dan anak yang baik untuk ayah dan ibu masing-masing? Perayaan Hari Ibu di TK Cinta Kasih Tzu Chi mengingatkan setiap anak untuk berbakti pada orang tua.
Waisak Pertama Tzu Chi di Tanjungpinang
21 Mei 2015“Relawan Tanjungpinang, mereka juga tekun dan terus ada belajar. Kami, relawan dari Batam ada datang dua kali mengajarkan mereka Meditasi Pemutaran Dharma Buddha dan Persembahan Hormat Bunga dan banyak lagi rinci-rinci lainnya. Mereka ada dengar dan ada melakukannya. Hari ini tiba di sini melihat hasil yang dicapai kami sudah merasa sangat pas dan memuaskan,” ujar Lina.