Rayakan Lebaran di Rumah yang Baru, Dobel Bahagianya

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Anand Yahya, Khusnul Khotimah

Endang Sumaran dan sang istri, Nining sampai tak bisa berkata-kata saking bahagianya. Rumah mereka yang dulu reot dibangun kembali oleh Tzu Chi Indonesia menjadi tempat tinggal yang nyaman.

Nining Ratningsih (59) sudah membayangkan betapa bahagianya Lebaran yang tinggal hitungan hari. Dipandanginya sudut-sudut rumahnya yang baru itu. Dibuka dan ditutupnya jendela rumahnya itu. Ia takjub dengan cahaya alami yang masuk dalam rumahnya.

“Sampai enggak bisa berkata-kata, saya nangis-nya dalam hati saja, lagi puasa,” tuturnya pelan.

Adapun suaminya, Endang Sumaran (69) tampak mengetuk-ketuk dinding rumahnya. Bertahun-tahun bekerja sebagai buruh bangunan, Endang tahu kualitas sebuah bangunan. “Memang begini,” ujarnya sambil mengangkat jempol.

Tiba-tiba hujan turun deras. Keduanya tak bergeming. Padahal sebelumnya jika hujan, apalagi disertai angin, mereka selalu khawatir. “Kalau hujan deras tuh ada saja genteng yang melorot, kan bangunan lama,” tambah Nining.

Pada peresmian dan serah kunci rumah, komunitas relawan Tzu Chi dari Kota Sukabumi membawakan alat kebersihan kepada ketiga penerima bedah rumah.

Sudah lama keduanya ingin memperbaiki rumah warisan tersebut, namun penghasilan Endang tak menentu, kadang ada panggilan, kadang tidak. Terpilih menjadi penerima bedah rumah dari Tzu Chi Indonesia benar-benar sebuah rezeki yang sangat berarti bagi Nining dan Endang.

Alhamdulillah pikiran kami jadi tenang sekarang. Saya ucapin banyak-banyak terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi, kami terima banget bantuannya,” kata Endang. Nining yang duduk di samping suaminya turut mengangguk.

Berubah 100 Persen
Lebaran tahun ini juga bakal menjadi Lebaran yang istimewa bagi keluarga Dede Supandi (42) yang rumahnya juga dibedah oleh Tzu Chi Indonesia. “Alhamdulillah tinggal bersyukurnya. Sudah lama punya cita-cita pengen betulin. Kendalanya uangnya enggak nyampai. Ada uang sedikit, anak sekolah, anak pertama kelas 1 SMK, nomer 2 SD kelas 2,” kata Dede yang sehari-hari berjualan jengkol dan pete di pasar.

Baru satu jam diresmikan, rumah Dede Supandi sudah didatangi teman-teman anaknya. Bantuan bedah rumah dari Tzu Chi benar-benar menambah kebahagiaan keluarga Dede.

“Senangnya sudah punya rumah bagus, enggak bocor lagi. Sebelumnya rumah bocor, kalau ada angin, air masuk. Setiap hujan, ambil baskom,” sambung sang istri, Sumarni.

Usai lebaran nanti, Dede akan mengadakan syukuran kecil-kecilan. Ia akan mengundang tetangga, keluarga dan perwakilan pesantren. “Saya ucapkan terima kasih banyak kepada Tzu Chi, kami tak bisa balas apa-apa, cuma mendoakan semoga relawannya sukses terus,” kata Dede.

Beberapa langkah dari rumah Dede Supandi adalah rumah keluarga Nenek Icoh (82). Nenek Icoh yang ditemani kedua anak dan menantunya tampak memandangi hujan yang kali ini terasa romantis dari biasanya. Sudah tak ada rasa khawatir lagi saat turun hujan, tak perlu lagi mengambil baskom untuk menadah air yang bocor.

Nenek Icoh tak kuasa menahan air mata harunya. Tampak Teksan Luis dan Tjiu Bun Fu mencoba menghibur Nenek Icoh meski keduanya sendiri juga merasa sangat terharu.

Anak dan menantu Nenek Icoh merasa sangat lega sekarang, karena Nenek Icoh tinggal di sebuah rumah yang tak hanya aman tapi juga nyaman.

“Nenek Icoh bungah (gembira) sekali,” kata Komarudin, anaknya, membantu menerjemahkan kata-kata Nenek Icoh yang hanya bisa berbahasa Sunda.

Bungah karena sudah tidak kehujanan, biasanya kalau hujan begini, saya langsung jagain Nenek Icoh, takutnya lagi ke kamar mandi,” sambung Komarudin.

“Berubah 100 persen.” Kali ini Komarudin mengutarakan perasaan hatinya. Pria berusia 54 tahun itu sangat bahagia dengan bantuan dari Tzu Chi Indonesia yang mengubah kehidupan keluarganya.
“Tak disangka-sangka ya. Terima kasih atas bedah rumah ini. Saya selaku anaknya Nenek Icoh sudah lega sekarang, karena rumah Nenek Icoh hampir roboh dan selalu ketakutan, sekarang sudah tenang banget,” sambung Ana, anak perempuan Nenek Icoh. Hari itu Ana datang menemani Nenek Icoh saat peresmian rumah.



Rumah Nenek Icoh sebelum dibedah. 

Tak disangsikan lagi, Lebaran tahun ini bakal menjadi Lebaran yang sangat berkesan bagi keluarga Ibu Nining, keluarga Pak Dede, dan keluarga Nenek Icoh. Ketiganya adalah warga Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Peresmian dan penyerahan kunci ketiga rumah tersebut digelar pada Kamis 4 April 2024, di sepetak tanah kosong dekat rumah Nenek Icoh.

Dengan tenda putih yang dihadiri warga sekitar, suasananya persis hajatan, hanya saja ini digelar di bulan puasa. Tak hanya ketiga keluarga tersebut yang berbahagia, warga sekitar pun senang karena membawa pulang paket lebaran Tzu Chi berisi 10 kilogram beras dan 20 bungkus DAAI Mie. Ada 60 paket Lebaran Tzu Chi yang dibagikan di sini, namun total paket yang dibagikan di Kota Sukabumi sebanyak 400 paket.

Dede mewakili Ibu Nining dan Komarudin, anak Nenek Icoh merasa sangat bersyukur dengan bantuan bedah rumah dari Tzu Chi.

Joe Riyadi mengenalkan kepada warga tentang celengan bambu, sebuah wadah beramal yang begitu gampang, karena bisa diisi dengan koin sisa belanja sehari-hari.

“Tiga rumah ini kami bedah dari nol, bongkar semua. Kami bangun kembali dalam waktu dua-tiga bulan. Kami kebut karena jelang Idul Fitri, satu momen yang sangat mereka harapkan dapat berkumpul di rumah yang baru. Dan Tzu Chi juga sangat antusias bisa selesai dalam bulan Ramadan ini, kami sangat bersyukur bisa selesai. Kami turut berbahagia,” kata Joe Riyadi, relawan Tzu Chi.

“Rumah ketiga keluarga ini bisa dibilang sangat nyaman karena kualitas bangunannya memang bagus. Ventilasinya juga bagus, lampu yang memadai. Karena itu relawan sangat optimis bahwa bedah rumah ini betul-betul dapat mendukung kesehatan penghuninya dan meningkatkan kinerja sehingga tentu daya ekonomi bisa meningkat,” sambung Teksan Luis, relawan Tzu Chi lainnya.



Para relawan Tzu Chi dari Sukabumi tampak begitu semangat menggarap ladang berkah di Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong dengan membagikan paket Lebaran Tzu Chi.

Jauh-jauh datang dari Jakarta menembus kemacetan panjang ke Sukabumi, baik saat berangkat maupun pulang, para relawan dari Jakarta ini dipenuhi kebahagiaan. Mereka menyaksikan wajah-wajah penuh syukur dari tiga keluarga yang rumahnya dibedah Tzu Chi, serta warga sekitar yang menerima paket Lebaran Tzu Chi.  

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Rumah Baru Ibu Emeria

Rumah Baru Ibu Emeria

11 Maret 2020

Sukacita menjadi milik Emeria hari itu (29/02/2020), rumahnya kini sudah kokoh berdiri. Relawan Tzu Chi “menyulap” rumahnya dahulu menjadi rumah yang indah, bersih, sehat, dan tentunya tak lagi bocor saat turun hujan. Bermula dari pengajuan bantuan pendidikan bagi anaknya, nyatanya yang diterima Emeria melebihi dari yang diharapkannya.

Mengukur Bentala Warga Bedah Rumah

Mengukur Bentala Warga Bedah Rumah

18 April 2016

Turut merasakan penderitaan yang dialami warga Desa Jagabita , Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia membantu membedah rumah mereka yang tidak layak huni.

Penyerahan Kunci Bantuan Rumah Layak Huni, Sri Yatno: “Terima kasih Tzu Chi dan relawan Tzu Chi

Penyerahan Kunci Bantuan Rumah Layak Huni, Sri Yatno: “Terima kasih Tzu Chi dan relawan Tzu Chi

15 September 2023

Yayasan Buddha tzu Chi Indonesia kembali meresmikan dua unit rumah di Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran Jakarta Pusat. Program bedah kampung dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia ini sedang berlangsung di lima wilayah Pemprov DKI Jakarta secara bertahap. 

Giat menanam kebajikan akan menghapus malapetaka. Menyucikan hati sendiri akan mendatangkan keselamatan dan kesejahteraan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -