Relawan Tzu Chi mebagikan 43 paket bantuan kebakaran untuk para korban kebakaran di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Tanggerang. Rasa bahagia dan syukur yang dipancarkan dari wajah-wajah para warga sangat menyentuh hati dan relawan pun ikut merasakan sukacita dalam menyebarkan kebajikan.
Jumat, 20 Oktober 2023 lalu TPA Rawa Kucing, Tanggerang, mengalami kebakaran besar yang berimbas buruk bagi warga sekitarnya. Seperti warga di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, 12 rumah milik warga hangus dan puluhan rumah terdampak akibat kebakaran tersebut. Belum diketahui alasan tepat mengapa kebakaran terjadi di TPA tersebut, tetapi menurut keterangan warga sekitar, hal itu terjadi karena puntung rokok milik salah satu pemulung yang sedang mencari nafkah di TPA Rawa Kucing.
“Awalnya hari Jumat kedengaran ada kebakaran di TPA Rawa Kucing, saya kira apinya cuma di sana nggak akan sampai ke rumah saya yang di seberangnya. Tapi ternyata hari Sabtu siang apinya nyebar sampai ke rumah saya ini,” cerita Selvi Handi, salah satu warga yang menjadi korban kebakaran.
Selvi Handi (38) yang posisinya sedang bekerja pada saat kejadian, sangat khawatir ketika anaknya meneleponnya untuk segera pulang karena api sudah sangat dekat dengan rumahnya. Ia beregegas pulang dan benar saja si jago merah sudah menyerang rumah tetangga yang jaraknya hanya tiga rumah, meski begitu Selvi masih sempat untuk menyelamatkan dokumen-dokumen penting. Tidak lama dari itu rumahnya ikut terbakar dan hanya tersisa tembok depan dan belakang.
Warga merasakan kehangatan dan kepedulian yang di berikan para relawan Tzu Chi, mereka sangat beryukur atas bantuan yang telah mereka terima.
Selvi Handi terlihat sangat sedih harus menerima kenyataan rumah yang dibangun dan ditinggalinya bersama keluarga kecilnya selama 16 tahun hancur terbakar, tidak tersisa apa pun selain tembok depan yang masih berdiri kokoh. Tetapi Selvi bersyukur dalam musibah tersebut tidak ada yang memakan korban baik di keluarganya maupun semua warga yang terdampak.
“Sempet nggak percaya rumah bisa ikut kebakar, sebelumnya pernah terjadi kebakaran juga tapi nggak separah ini sampai kena rumah warga. Kayanya karena cuaca panas, nggak hujan-hujan, dan banyak angin jadi menyebar,” ungkap Selvi dengan mata yang berkaca-kaca. “Saya udah tinggal di sini sejak 2007 jadi rasanya sedih banget harus kehilangan tempat tinggal yang penuh perjuangan membangunnya, benar-benar musibah yang besar buat saya di tahun ini,” tambahnya.
Meskipun kejadian itu cukup memberikan kesedihan di hati Selvi tetapi rasa syukur pun tetap dirasakannya karena ia, suaminya, dan anaknya bisa selamat dari musibah tersebut.
Kejadiaan saat itu sangat membuat Dahlia khawatir dan trauma, karena ia juga terkena dampak dari kebakaran tersebut, atap dan depan rumahnya sebagian terbakar api. Walaupun begitu ia juga ikut merasakan kesedihan melihat rumah para tetangganya yang terbakar habis, dan berusaha ikut mensupport juga menghibur para warga lainnya.
Terkejut dan ikut merasa sedih atas musibah yang tiba-tiba menghampiri warga Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari ini juga dirasakan Dahlia (40). Walaupun rumahnya tidak sampai terbakar habis tetapi api sempat menyerang depan rumahnya dan sempat mendatangkan kekhawatiran yang mendalam di dalam dirinya.
“Waktu asap mulai menggumpal, saya langsung keluar dan selamatin cucu saya yang masih bayi, nggak bawa apa-apa saking paniknya. Rumah saya kena percikan api dari tetangga depan rumah, atap di depan rumah gosong,” cerita Dahlia.
Dahlia mengaku ia justru sangat sedih dengan kondisi rumah tetangganya yang lain dimana mereka harus kehilangan tempat tinggalnya. “Ada 12 rumah yang hangus kebakaran, lainnya cuma terdampak aja kayak saya, ada juga yang terdampak asapnya aja tapi itu juga bahaya kan buat kesehatan, jadi ada beberapa yang ada di tempat pengungsian,” jelas Dahlia, “Sangat sedih dengan kejadian ini dan liat tetangga lainnya kehilangan tempat tinggal. makanya di sini kita saling nguatin satu sama lain semoga bisa segera berlalu,” lanjut Dahlia.
Meringankan Beban dan Menghibur Hati Para Korban Kebakaran
Mendengar kabar dan melihat berita yang tersebar di televisi, relawan Tzu Chi Tanggerang pun bergegas untuk mensurvei tempat kejadian dan dengan hati yang tulus ingin membantu para korban kebakaran. Selasa, 24 Oktober 2023, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Tanggerang, datang dengan maksud untuk meringankan sedikit beban di hati para warga yang menjadi korban kebakaran, dengan memberikan bantuan paket kebakaran berupa kelambu dan tikar sebanyak 43 paket. Bantuan juga diberikan untuk keperluan dapur umum seperti beras, mi instan, dan minyak.
Kali ini bukan hanya paket bantuan kebakaran yang dibagikan ke warga yang terdampak, tetapi juga Tzu Chi memberikan persedian bahan makanan seperti beras, mi instan, dan minyak goreng, untuk dapur darurat yang berada di tenda-tenda pengungsian.
Relawan datang membawa kebahagian untuk para warga yang sedang berduka atas musibah yang terjadi. Terlebih kini mereka juga masih dilanda kekhawatiran karena api sampai sekarang pun belum sepenuhnya padam bahkan masih dilakukan pemadaman melalui helikopter yang disiramkan ke titik api yang ada di TPA Rawa Kucing tersebut.
“Kita sebagai relawan sangat bersyukur karena kepedulian yang kita miliki bisa kita salurkan, jadi membantu mereka satu berkah yang kita dapatkan. Warga yang menerima bantuan ini benar-benar terlihat dari wajahnya mencerminkan rasa syukur dan bahagia bisa mendapatkan bantuan yang kita berikan ini, kami pun ikut merasakannya walau hanya bisa meringankan sedikit beban yang mereka rasakan,” ungkap Edi Sheen, relawan Tzu Chi He Qi Tanggerang.
Edi Sheen relawan sekaligus anggota Tim Tanggap Darurat (TTD) He Qi Tanggerang berharap dengan bantuan ini warga yang sedang sedih akibat musibah ini bisa membantu meringankan sedikit beban mereka.
Warga yang menerima bantuan memang terlihat sangat bersyukur saat menerima bantuan kebakaran tersebut. Merasakan cinta kasih yang diberikan relawan Tzu Chi lewat bantuan yang semuanya mereka butuhkan pasca musibah kebakaran itu.
“Sangat berguna banget, saya memang butuh kan kaya selimut, ember, alat mandi, dan ada beberapa baju juga, karena ya saya memang nggak sempat menyelamatkan barang-barang lainnya. Terasa sekali kepedulian yang diberikan para relawan Tzu Chi kepada kami, saya dan seluruh warga Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, kami sangat beryukur sekali dengan kehadiran relawan Tzu Chi, dan mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan Tzu Chi,” ungkap Selvi.
Api yang menghabiskan 12 rumah warga ini diketahui berasal dari TPA Rawa Kucing yang posisinya di sebrang rumah warga tetapi karena sampah yang juga sudah menyebar di depan rumah warga menyebabkan api menyebar perlahan hingga ke rumah-rumah warga.
Relawan Tzu Chi berharap semoga jalinan jodoh ini bisa bertahan dan lebih erat lagi di jalan-jalan kebajikan dan berharap kejadian ini tidak terjadi lagi dan mengimbau semua masyarakat untuk lebih peduli lagi dengan lingkungan kita ini agar ke depannya kebakaran atau musibah alam lainnya dapat berkurang.
“Sebagai masyarakat Indonesia kita semua saling menjaga alam ini karena tidak bisa dipungkiri perubahan iklim yang terjadi saat ini, juga karena ulah kita manusia. Kita bisa belajar dan masih ada kesempatan untuk berubah supaya di hari depan anak, cucu kita nanti tidak lagi merasakan kepanasan dan terjadi kebakaran seperti saat ini,” harap Edi Sheen.
Editor: Metta Wulandari