Relawan Tzu Chi Gerak Cepat Bantu Warga Terdampak Gempa Pandeglang

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Relawan Tzu Chi Tangerang menyerahkan langsung paket bantuan darurat kepada Sayumi. Sayumi menjadi warga terdampak gempa yang rumahnya rata dengan tanah dan tidak bisa dihuni kembali. Saat ini keluarga Sayumi tinggal di tenda yang didirikan di belakang rumahnya yang roboh.

Kegiatan masyarakat di perkampungan Cibitung, Kec. Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Rabu 19 Januari 2022 – usai diguncang gempa pada 14 Januari lalu, seperi sudah berjalan normal. Sebagian ibu-ibu rumah tangga ada yang memasak dan membuka kembali warung jualannya. Sebagian berada di sawah menggarap ladang. Dari kejauhan para petani berjalan menuju rumah mereka.


Tak ada suara apapun yang terdengar ketika Sayumi (47) yang biasa dipanggil Umi bersama keponakannya sedang berada di sungai yang berjarak 40 meter dari rumahnya. Mereka sedang bersih-bersih. Namun tak seperti biasanya, air sungai yang jernih dan tenang bergerak goyang cukup kuat dan tak lama muncul getaran. Air sungai seperti ombak di lautan.

“Ada lini (gempa)….ada lini, ada lini…..,” teriak Umi, panik.

Umi langsung mengajak keponakannya untuk keluar dari sungai. Saat itu ia belum tahu bahwa hampir sebagian bangunan rumahnya sudah rata dengan tanah. Ia lalu bergegas pulang dan teringat akan Halifah, keponakan lainnya yang sedang di rumah bersama suaminya.

“Halifah…. Halifah di mana?” teriak Umi. “Beruntung, suami saya dan Halifah sudah di luar rumah. Saya dari kali masih pakai handuk aja. Saya lihat rumah saya ketutup debu pada terbang, nggak keliatan itu rumah saya. Setelah debunya hilang, ternyata rumah saya sudah roboh semua,” lanjutnya.

Sayumi sedang mengumpulkan barang-barang dan pakaian yang bisa dipakai kembali di sisi belakang rumahnya yang roboh.

Sejenak Umi tercengang melihat rumahnya yang roboh dan langsung pingsan. “Uwaaaa….Uwaaa….. tolong dibopong ke rumah,” teriak Eti, keponakan Umi yang rumahnya bersebelahan dengan Umi. Umi yang jatuh pingsan lalu dibopong oleh lima orang tetangganya ke teras rumah Eti.

Beberapa saat kemudian Umi sadarkan diri dan masih berucap, “Rumah saya gimana ini,…… rumah saya gimana ini..” Eti keponakan Umi yang menenangkan Umi untuk bersabar, rumah bisa dibangun kembali. “Syukur Uwa sama suami dan anak selamat,”ujar Eti. Namun setelah sadar Umi masih sangat trauma, sering melamun karena Umi membangun rumah itu mencicil sedikit demi sedikit sejak 2018 lalu. Baru tiga tahun rumah yang dihuni empat orang tersebut dibangun.

Umi berharap rumahnya bisa segera dibangun kembali karena ia dan keluaraganya sudah satu minggu berteduh di tenda sementara pemberian dari Kementrian Sosial. Umi mengungkapkan sangat tidak nyaman selama tinggal di tenda. “Kalao hujan dingin, Pak. Di sekeliling tenda becek, sampai badan pada sakit semua ini saya,” ujar Umi.

Relawan Tzu Chi Tangerang menyerahkan 10 kg beras dan paket bantuan darurat kepada Eti Suaeti yang terdampak gempa.

Umi bukanlah satu-satunya warga yang terdampak gempa. Warga sekampungnya juga. Beberapa saat pascagempa itu, warga berlarian keluar dari rumah menuju halaman dan juga persawahan. Mereka menyelamatkan diri dari gempa yang disampaikan BMKG berkekuatan magnitudo 6,6 itu. Rumah Umi mengalami roboh, karena konstruksi bangunan yang sangat tidak kuat.

“Sebagian rumah di Kampung Cibitung retak-retak, hingga bagian penyangga atap dan tembok miring dan nyaris roboh,” kata Eti ponakan dari Umi. Menurut penuturan Umi, Kampung Cibitung ini jika hujan terus menerus juga kerap dianda banjir hingga 50 sentimeter. “Di sini kayak laut kalau sudah banjir,” ungkap Umi.

Umi mengungkapkan banyak terima kasih kepada relawan Tzu Chi yang sudah berkunjung dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak gempa. “Terima kasih udah mau berkunjung. Syukur Alhamdulillah sudah dikunjungi, semoga selalu diberi kesehatan buat bapak-bapaknya yang datang ke sini,” ucap Umi.

Bantuan untuk Warga Terdampak Gempa

Sayumi Bersama keluarga di dalam tenda pengungsi sedang membuka paket bantuan yang diberikan oleh relawan Tzu Chi. Keluarga Sayumi sudah satu minggu lebih tinggal di tenda pengungsi karena rumah mereka tidak dapat dihuni kembali.

Menanggapi bencana gempa yang terjadi di Banten relawan Tzu Chi dari Jakarta dan Tangerang langsung bergerak pada Minggu 16 Januari 2022 untuk melakukan survei ke wilayah Pandeglang, Banten.

Pada survei itu, relawan Tzu Chi didampingi oleh anggota TNI dari Kodim 0601/Pandeglang. Mereka memberikan data rumah yang mengalami rusak berat, sedang, dan rusak ringan. “Dari data inilah relawan bersinergi dengan TNI dan Pemda. Kami langsung meninjau lokasi rumah yang mengalami rusak berat di wilayah Munjul,” ujar Tjiu Bun Fu, koordinator penyaluran bantuan ke Kecamatan Munjul pada Rabu 19 Januari 2022.

Dari hasil survei itu, para relawan mengadakan rapat yang dihadiri oleh Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi di Tzu Chi Center, PIK. “Dari sana, kami memenuhi kebutuhan yang sangat dibutuhkan warga terdampak gempa atas arahan dari TTD,” jelas Tjiu Bun Fu. Ia berharap bencana ini dapat segera teratasi dan masyarakat bisa beraktifitas lagi dengan normal.

Rincian barang logistik untuk terdampak gempa Pandeglang berupa 1.000 kg beras (10 kg), 100 buah paket banjir, 1.000 lembar masker medis, 30 dus air mineral (600 ml), 100 lembar terpal, 72 botol obat herbal (temulawak), 150 lembar tikar plastik, dan 100 buah ember. Barang-barang ini dikirim langsung dari Tzu Chi Center menuju Makodim 0601/Pandeglang pada Rabu 19 Januari 2022 pagi.

Ketua Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Joe Riadi menyerahkan beras 10 kg dan paket bantuan darurat kepada Mumun, warga Kampung Curug Luhur, Desa Banjarsari.

Sementara itu, di halaman Makodin 0601/Pandeglang juga diserahkan secara seremoni 20 paket bantuan bencana kepada 20 orang kepala keluarga dari berbagai desa yang terdampak gempa.

Kapt Inf. Mane (Pasiter Kodim 0601/Pandeglang) mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak gempa. “Kerja sama Kodim 0601/Pandeglang dengan Buddha Tzu Chi sudah beberapa kali. Kami sudah berkomunikasi dengan baik dalam mengatasi kesulitan masyarakat yang terdampak bencana,” ungkap Kapt Inf. Mane.    

Salah seorang penerima bantuan secara simbolis adalah Mumun (62), warga Kampung Curug Luhur, Desa Banjarsari yang menerima paket bantuan secara simbolis sangat terharu atas bantuan yang diberikan oleh relawan Tzu Chi.

“Terima kasih banyak. Saya terharu enggak nyangka saya mendapatkan bantuan ini dari Buddha Tzu Chi. Saya dikabarin sama bapak tentara untuk ke sini terima bantuan,” ucap Mumun dengan suara terbata-bata. Sebelum bencana, Mumun tengah mendapat musibah pula karena ibu kandung Mumun wafat. Ditambah lagi musibah gempa yang merobohkan bagian belakang rumahnya.

Ibu Mumun mendapatkan perhatian dari seorang relawan Tzu Chi Tangerang. Ia sangat bahagia dan terharu karena relawan Tzu Chi datang untuk memberi bantuan.

Joe Riadi, Ketua TTD Tzu Chi dalam sambutannya mengatakan Yayasan Buddha Tzu Chi menyalurkan 1.000 kg beras yang mana beras tersebut berasal dari Pengusaha Peduli NKRI bersama KADIN untuk disalurkan kepada terdampak gempa yang terjadi pada 14 Januari 2022 di Banten.

“Barang bantuan yang kami berikan bapak-bapak, Ibu-ibu adalah barang yang sangat dibutuhkan oleh bapak-bapak Ibu-ibu sekalian. Ada juga selimut, sarung, alat mandi, ember, pakaian layak pakai,” ujar Joe Riadi.    

Pada penyerahan paket bantuan di halaman Makodim 0601/ Pandeglang ini turut di hadiri Dandim 0601/Pandeglang Letkol Inf. Jani Setiadi yang berkesempatan memberikan bantuan secara langsung kepada warga terdampak gempa.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Internasional: Bantuan Bencana Alam di Filipina

Internasional: Bantuan Bencana Alam di Filipina

06 Januari 2012 Wilayah Filipina bagian selatan diterjang oleh topan “Washi” dan menyebabkan bencana banjir yang parah pada tanggal 17 Desember 2011. Daerah bencana terparah berada di Kota Cagayan De Oro, di daerah ini jalanan dipenuhi dengan lumpur.
Bantuan Bagi Warga yang Tertimpa Musibah Puting Beliung di Batam

Bantuan Bagi Warga yang Tertimpa Musibah Puting Beliung di Batam

26 Juli 2023

Tzu Chi Batam kembali menyalurkan bantuan kepada warga korban bencana puting beliung yang terjadi pada 24 Juni 2023 lalu yang memporak-porandakan 102 rumah. 

Gempa Palu: Mengapa Harus Datang Langsung ke Palu?

Gempa Palu: Mengapa Harus Datang Langsung ke Palu?

25 Oktober 2018
Para relawan Tzu Chi ini punya alasan kuat mengapa mereka merasa harus datang langsung ke Palu, Sulawesi Tengah untuk membantu para korban gempa. Apa saja yang mereka rasakan selama di sana? Simak kisah-kisah mereka berikut ini. 
Berbicaralah secukupnya sesuai dengan apa yang perlu disampaikan. Bila ditambah atau dikurangi, semuanya tidak bermanfaat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -