Rumah Baru untuk Sulastri

Jurnalis : Juniaty (Tzu Chi Medan), Fotografer : Henny The, Shanty (Tzu Chi Medan)

Dengan penuh rasa syukur dan terima kasih, Sulastri mulai menempati rumah barunya yang dibangun kembali oleh Relawan Chi Medan.

Menapaki lorong diantara rumah-rumah panggung di pesisir pantai di daerah Belawan, tepatnya di Lorong Papan, Kelurahan Belawan, disini pertama kali kami menjumpai rumah Sulastri. Awal sampai di rumah ini, dibulan Juni 2024, kami mendapatirumah ini adalah sebuah rumah panggung yang dibangun di atas laut dengan tiang penyanggah yang cukup kuat. Namun tidak demikian dengan bangunan di atasnya.

Rumah Sulastri berdiri di pinggir laut dan kondisinya sangat memprihatinkan, bahkan bisa dibilang sudah tidak layak untuk dihuni. Atapnya bocor dan lantai papan yang bolong-bolong dan sudah sangat rapuh akibat selalu terkena air laut ketika pasang, yang sudah akrab bagi warga penduduk sekitar Belawan. Hal ini membuat Sulastri selalu khawatir kalau air pasang naik, karena ia harus mengungsi ke rumah tetangga untuk menumpang tidur. Bukan itu saja, akibat rumah yang bolong, sering sekali barang-barang di dalam rumah hilang akibat diambil orang begitu saja.

Relawan Tzu Chi Medan menyusuri Lorong Papan, Belawan I, kelurahan Belawan I, Sumatera Utara untuk melakukan survei ke rumah Sulastri.

Saat relawan melakukan survei, Sulastri awalnya sempat ragu jika ia akan dibantu.

Berkah dari kegiatan Baksos Kesehatan Tzu Chi di SD Negeri 060966-060967 – 060968 Belawan pada 2 Juni 2024 yang lokasinya berada di sekitar tempat tinggal Sulastri mempertemukan Sulastri dengan relawan Tzu Chi Medan. Sudah lama Sulastri hidup sendirian sejak suaminya meninggal dunia. Setiap hari ia mencari nafkah dengan mencari cacing yang kemudian dijual. itulah yang menghidupi keseharian Sulastri. Sulastri memiliki seorang anak perempuan yang juga sudah ditinggal suami dan harus mengurus 2 orang anak.

Tanggal 18 Agustus 2024 rumah Sulastri mulai dibongkar. Hanya tersisa beberapa tiang kayu dan atap seng yang masih bisa digunakan. Proses dari awal sampai akhir pembangunan rumah Sulastri berjalan dengan lancar selama lebih kurang 6 minggu.

Kondisi bagian bawah rumah Sulastri yang terbuat dari papan-papan kayu sudah sangat lapuk dan rapuh.

Berada tepat di pinggiran laut, rumah Sulasti kerap terendam air laut ketika laut tengah pasang.

Rasa syukur yang selalu terucap, hati yang bahagia dan terharu terpancar dari wajah Sulastri ketika rumahnya selesai dibangun. Mata yang terus berkaca-kaca seolah mewakili ungkapan syukur karena telah diberikan hunian yang lebih baik dan layak huni. Membayangkan setiap hari harus menghuni rumah yang lantai papannya sudah rapuh, dibawahnya adalah air laut, dan terpaan angin malam yang pastinya kencang, tentu sangat menyedihkan. Sulastri hanya bisa berharap kalau ada yang bisa membantu memperbaiki rumahnya. Beruntungnya Sulastri memiliki tetangga yang sudah seperti keluarga yang selalu siap membantu dan memberikan ruang untuk ia menumpang.

Relawan Tzu Chi bersama Sulasti dan keluarga melakukan syukuran atas mulai ditempatinya rumah Sulastri yang dibangun kembali oleh Tzu Chi.

Ada 12 orang relawan yang ikut mendoakan syukuran rumah Sulastri. Keluarga Sulastri juga tampak bahagia dan tidak khawatir lagi rumah akan roboh sewaktu-waktu.

Sulastri memang dikenal sebagai orang yang selalu menjalin hubungan baik dengan tetangga sekitar. Hal ini dirasakan relawan Tzu Chi yang selalu mengunjungi saat proses bedah rumah. Para tetangga ikut bersukacita ketika tahu rumah Sulastri akan dibedah. “Saat survei, ketika kami mau masuk ke dalam rumah nenek (Sulastri), kami diingatkan untuk jangan masuk, karena kayu lantainya sudah lapuk, sudah bolong-bolong juga. Kalau air pasang, sudah pasti nenek harus mengungsi ke rumah tetangga. Kesabaran nenek yang bertahan di rumah yang tidak layak ini, juga yang membuat kami ingin membantu nenek. Kami berharap dengan bantuan dari Tzu Chi, nenek bisa mendapatkan rumah yg lebih layak dihuni,” ujar Lorenta, relawan Tzu Chi Medan yang juga koordinator kegiatan bedah rumah ini.

“Nenek sangat bersyukur sekali, sangat-sangat terharu, sekarang nenek tidak takut air pasang lagi. Tidak takut kalau kalau ada ular waktu air pasang. Atap juga tidak bocor lagi.  Hanya Tuhan yang bisa membalas kebaikan relawan-relawan Tzu Chi,” ungkap Sulastri dengan tangis yang tidak henti-hentinya.

Rasa bahagia dan haru bukan hanya menghinggapi Sulastri, tetapi semua relawan yang hadir saat itu, dan mengikuti kisah Sulastri ini sejak dulu.

Hampir setiap hari Diana, relawan Tzu Chi Medan (Xie Li Cemara 1) selalu datang untuk melihat   pembangunan rumah Sulastri. Diana dan Agustina bahkan membuatkan tirai jendela dan tirai hiasan pintu dari sedotan bekas. Mereka sudah merasa rumah ini seperti rumah mereka sendiri.  Ketika syukuran rumah baru Sulastri, mereka sangat terharu dan tidak bisa menahan tangis bahagia mereka. Semua relawan yang juga ikut serta dalam syukuran rumah baru Sulastri juga sangat terharu.

Perhatian insan Tzu Chi kepada Sulastri ini salah satu wujud sumbangsih Tzu Chi dalam menyebarkan cinta kasih universal. Semoga dengan benih cinta kasih yang ditanam ini,  Sulastri dan keluarga dapat meneruskan dan mengembangkan cinta kasih ini menjadi estafet cinta kasih yang lebih besar.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Penandatanganan Surat Kesepakatan Bersama Bedah Rumah Warga Kamal Muara Tahap Ke-2

Penandatanganan Surat Kesepakatan Bersama Bedah Rumah Warga Kamal Muara Tahap Ke-2

22 November 2021

Tzu Chi kembali melanjutkan Program Bebenah Kampung Tzu Chi Tahap ke-2 di Kamal Muara diawali dengan mengunjungi 5 rumah penerima bantuan bedah rumah.

Bedah Rumah Tzu Chi di Kamal Muara: Ternyata Begini Rasanya, Bahagia!

Bedah Rumah Tzu Chi di Kamal Muara: Ternyata Begini Rasanya, Bahagia!

19 Desember 2022

Tzu Chi memulai Program Bedah Rumah Tahap ke-3 di Kamal Muara, Sabtu, 17 Desember 2022 dengan membongkar lima rumah para penerima bantuan. Pembangunan kembali rumah ini diperkirakan akan selesai dalam tiga bulan ke depan.

Kisah Resnanda, Penerima Bantuan Bedah Rumah Tzu Chi di Medan

Kisah Resnanda, Penerima Bantuan Bedah Rumah Tzu Chi di Medan

21 Juni 2024

Program Bedah rumah Tzu Chi menjadi jawaban atas doa Resnanda dan keluarganya selama ini. “Akhirnya kami mempunyai sebuah rumah yang layak untuk ditinggali dan kami berjanji akan merawat rumah ini,” ujar Resnanda.

Orang yang selalu bersumbangsih akan senantiasa diliputi sukacita. Orang yang selalu bersyukur akan senantiasa dilimpahi berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -