Rumah Batin Insan Tzu Chi di Bumi Parahyangan
Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Anand Yahya, Henry Tando, Galvan (Tzu Chi Bandung), Halim Kusin (He Qi Barat 1), Jap Bon Kiun (He Qi Utara 2)Peresmian Aula Jing Si, Minggu, 3 November 2019 diikuti oleh 360 relawan Tzu Chi dari Bandung, Jakarta, Batam, Palembang, Padang, Pekanbaru, Lampung, Singkawang, dan Biak.
Langit masih belum terang sempurna ketika 369 orang relawan Tzu Chi dari Bandung, Jakarta, Batam, Palembang, Padang, Pekanbaru, Lampung, Singkawang, dan Biak berbaris rapi di pagi hari Minggu, 3 November 2019. Wajah mereka penuh senyum dan sukacita untuk memasuki bangunan yang kokoh dan megah, namun tampak bersahabat bagi siapapun juga. Rasa semangat dan kebahagiaan menyelimuti setiap relawan untuk memasuki Aula Jing Si, rumah batin insan Tzu Chi Bandung.
Dibuka dengan pengibaran dan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, bendera merah putih pun berkibar di halaman gedung yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman, Bandung, Jawa Barat itu. Menyusul kemudian pengibaran bendera Tzu Chi dan Buddhist di kiri dan kanan, “mengawal” bendera merah putih yang sudah lebih dulu berkibar.
Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei dan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memimpin para relawan membuka pintu utama Aula Jing Si Bandung.
Relawan Tzu Chi bersama-sama Membuka Pintu Kebajikan, dengan diiringi lagu Xing Yuan (Menjalankan Ikrar).
Genderang berkah yang dimainkan muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) Bandung dan Lagu Xing Yuan (Jalankan Ikrar) menjadi penggelora insan Tzu Chi memasuki Rumah Baru insan Tzu Chi Bandung ini. Dalam hentakan irama lagu yang menggema, langkah kaki relawan pun menapak pasti menaiki satu demi satu anak tangga hingga kemudian membuka pintu utama Aula Jing Si Bandung. Purna sudah kegiatan yang menandai resminya gedung Aula Jing Si sebagai rumah batin dan pusat kegiatan insan Tzu Chi Bandung.
Harapan Bagi Masyarakat Jawa Barat
Siang harinya, pukul 09.00 – 12.00 WIB
dilakukan peresmian Aula Jing Si Bandung oleh Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi
Indonesia Liu Su Mei dan dihadiri juga oleh Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi
Indonesia Sugianto Kusuma, Ketua Tzu Chi Bandung Djonny Andhella, Walikota
Bandung H. Oded Muhammad Danial, SAP, Herman Widjaja, Pembina Tzu Chi Bandung
beserta 369 relawan Tzu Chi dan 700 tamu undangan lainnya.
Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia berharap kehadiran Aula Jing Si Bandung bisa menjadi rumah batin dan penggalangan Bodhisatwa (relawan) Tzu Chi di Bandung. "Aula Jing Si adalah rumah batin, dengan ada dan banyaknya manusia di dalamnya baru memiliki energi untuk melakukan kebajikan di masyarakat, semoga Tzu Chi Bandung semakin maju."
Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei memukul gong sebagai tanda diresmikannya Aula Jing Si Bandung. Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma, Ketua Tzu Chi Bandung Djonny Andhella, Walikota Bandung H. Oded Muhammad Danial, SAP, Herman Widjaja, Pembina Tzu Chi Bandung beserta 369 relawan Tzu Chi dan 700 tamu undangan lainnya.
Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma memberikan semangat kepada Ketua Tzu Chi Bandung Djonny Andhella. Kegiatan Syukuran Peresmian Aula Jing Si, Sabtu, 2 November 2019 ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Walikota Bandung H. Oded Muhammad Danial, SAP mengapresiasi kehadiran Tzu Chi Bandung yang telah 15 tahun berkontribusi secara nyata bersumbangsih bagi masyarakat, Jawa Barat, Bandung khususnya. "Atas nama pribadi dan kedinasan saya berterima kasih dan mengapresiasi Tzu Chi, dan berharap Tzu Chi akan terus bekerja sama dengan pihak Pemerintah Kota Bandung dan instansi lainnya," kata walikota.
Di hari bahagia ini, Tzu Chi Indonesia tak lupa mengucapkan terima kasih (apresiasi) dan penghargaan kepada Herman Widjaja yang telah memimpin Tzu Chi Bandung selama 15 tahun. "Terima kasih atas penghargaannya. Sangat terharu saya. Lima belas tahun sudah kita jalani, seperti pesan dari Bapak Sugianto Kusuma, bahwa tugas Tzu Chi menjalani misi kemanusiaan ini masih panjang. Saya akan terus mendukung Tzu Chi Bandung," tegas Herman Widjaja.
Sehari sebelumnya, Sabtu, 2 November 2019 juga dilakukan Syukuran Peresmian Aula Jing Si yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Syukuran ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua dan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei dan Sugianto Kusuma. Potongan tumpeng pertama dan kedua diberikan kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Ketua Tzu Chi Bandung Djonni Andhella.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan dalam Syukuran Peresmian Aula Jing Si Bandung. "Sebuah bukti dan komitmen Tzu Chi Bandung dalam membantu masyarakat, semoga (Tzu Chi) bisa semakin berkembang dan terus menyebarkan kebaikan di masyarakat," kata Ridwan Kamil.
Ketua Tzu Chi Bandung Djonni Andhella dalam sambutannya menjelaskan jika Tzu Chi Bandung telah 15 tahun lebih berkontribusi dalam kegiatan kemanusiaan di wilayah Jawa Barat. "Kehadiran Aula Jing Si Bandung diharapkan dapat lebih meningkatkan jumlah relawan, donatur, dan semakin luas menjangkau membantu masyarakat kurang mampu."
Senada dengan Ketua Tzu Chi Bandung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga berharap Aula Jing Si Bandung bisa menjadi tempat berkumpulnya orang-orang baik dan mulia, yang bisa mewariskan masa depan bagi generasi mendatang kehidupan yang aman, damai, sejahtera, dan selalu bersatu dalam keberagaman. "Sebuah bukti dan komitmen Tzu Chi Bandung dalam membantu masyarakat, semoga (Tzu Chi) bisa semakin berkembang dan terus menyebarkan kebaikan di masyarakat," kata Ridwan Kamil.
Mewariskan Semangat Tzu Chi
Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia berharap kehadiran Aula Jing Si Bandung bisa menjadi rumah batin dan penggalangan Bodhisatwa (relawan) Tzu Chi di Bandung.
Setelah 15 tahun lebih berkontribusi bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya melalui kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan, seperti pembagian paket sembako, bantuan bencana, baksos kesehatan, bedah rumah dan lainnya, Tzu Chi Bandung baru membangun rumah bagi insan Tzu Chi Bandung berkegiatan. Aula Jing Si Bandung ini menjadi rumah batin dan pusat kegiatan insan Tzu Chi Bandung.
Seperti kata Master Cheng Yen, “Pembangunan Aula Jing Si bertujuan untuk melindungi dan melestarikan semangat ajaran Buddha, dan sekaligus merupakan implementasi ajaran itu sendiri.” Master Cheng Yen juga berharap keberadaan Aula Jing Si dapat mewariskan semangat Tzu Chi bagi generasi masa depan.
Dua huruf “Jing Si” (dalam bahasa Mandarin) memiliki arti “Jing” berarti tidak tergoyahkan, sebuah kondisi yang sangat tenang. “Si” berarti berpikir atau merenung. Maka Jing Si berarti dengan hati yang tenang memikirkan permasalahan kehidupan.
Master Cheng Yen berkata demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera dibutuhkan “Jing Si” karena banyak orang bertindak tanpa berpikir, sehingga mereka mudah terpengaruh oleh perkataan orang lain, mengikuti arus dengan mata tertutup, mengakibatkan kekacauan di masyarakat. Jika kita bisa melihat segala sesuatu di dunia ini dengan “Jing Si” maka bisa terlihat keindahan dan kebajikan sifat manusia dan semua makhluk yang sesungguhnya.
Di hari bahagia ini, Tzu Chi Indonesia tak lupa mengucapkan terima kasih (apresiasi) dan penghargaan kepada Herman Widjaja yang telah memimpin Tzu Chi Bandung selama 15 tahun. Penghargaan diberikan oleh Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma.
Sejarah Berdirinya Tzu Chi Bandung
Hadirnya
Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung sejak tahun 2003 telah memberikan dampak positif
bagi masyarakat Jawa Barat khususnya, di Kota Bandung. Diawali dengan pembagian
beras dan bakti sosial kesehatan, cinta kasih Tzu Chi terus menyebar tanpa
batas.
Di tahun 2005 – 2012, Tzu Chi Bandung telah membangun fasilitas umum serta pembangunan sekolah bagi generasi penerus bangsa. Pembangunan tersebut meliputi: Jembatan Simpay Asih Cikaengan (menghubungkan Kabupaten Garut – Tasikmalaya), Jembatan Simpay Asih Cisangkuy (menghubungkan 2 kecamatan di Kab. Bandung Barat), Jembatan Simpay Asih Cilaki (menghubungkan 2 Kabupaten di Garut – Cianjur), pembangunan 14 rumah di Kel. Jamika, pembangunan 3 rumah di Karees Kulon, dan pembangunan 2 sekolah dasar di Cikadu dan Pangalengan.
Di samping itu, Tzu Chi Bandung juga memberikan bantuan jangka panjang bagi pasien penerima bantuan. Tentu kontribusi Tzu Chi tak lepas dari peran serta para relawan yang terus berkembang, kemudian melahirkan Tzu Chi Kantor Penghubung Bandung pada 16 Oktober 2004. Melihat perkembangan relawan di Bandung maka dibangunlah sebuah pusat kegiatan yang memadai dan berfungsi untuk jangka panjang, yaitu Aula Jing Si Tzu Chi Bandung di Jl. Jend. Sudirman No. 628, Bandung, Jawa Barat.
Relawan Tzu Chi menampilkan isyarat tangan Sutra Makna Tak Terbatas, Xing Yuan (Jalankan Ikrar), dan Satu Keluarga.
Pada 16 Mei 2014 diadakan peletakan batu pertama Aula Jing Si Tzu Chi Bandung sebagai tanda dimulainya pembangunan gedung tersebut. Selama proses pembangunan relawan Tzu Chi secara rutin mendampingi dan memberi perhatian kepada para seniman bangunan (pekerja bangunan) dengan menyiapkan makanan vegetarian untuk makan siang mereka.
Di awal tahun 2018, Aula Jing Si Bandung telah berdiri, dan seiring pembangunan tahap akhir, Aula Jing Si telah dapat digunakan untuk Kantor Operasional Tzu Chi Bandung, pelatihan relawan hingga digelarnya Hari Raya Waisak dan Pemberkahan Akhir Tahun.
Karakteristik Bangunan Aula Jing Si
Atap
Aula Jing Si berbentuk karakter mandarin “Ren”
人
yang berarti manusia, bermakna kita sebagai manusia adalah makhluk
sosial yang harus saling mendukung dan saling membutuhkan.
Terdapat 3 buah nok di bagian atap melambangkan Buddha, Dharma, dan Sangha. Lalu, 4 buah pilar penyangga di bagian depan melambangkan 4 misi utama Tzu Chi: amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis. Eksterior seluruh gedung dilapisi oleh batu sikat (batu-batu kecil), simbol bahwa gedung ini merupakan perwujudan kumpulan cinta kasih banyak insan.
Pada 16 Mei 2014 diadakan peletakan batu pertama Aula Jing Si Tzu Chi Bandung sebagai tanda dimulainya pembangunan gedung tersebut.
Peresmian Jembatan Simpay Asih yang menghubungkan masyarakat di Desa Simpang (Garut) dan Desa Cempakasari (Kabupaten Garut) yang dibangun Tzu Chi pada tahun 2007. Derasnya Sungai Cikangean menyimpan kisah tentang semangat anak manusia demi bisa bersekolah.
Berdiri di lahan seluas ± 3000 m2 serta mempunyai 4 lantai ditambah dengan rubanah (basement) menjadikan Aula Jing Si ini sebagai pusat tempat pelatihan diri dan relawan Tzu Chi di Bumi Parahiyangan. Setiap lantainya mempunyai fungsi dan peran masing-masing, di antaranya; pada basement terdapat ruang makan bagi relawan setelah mengikuti aktivitas di Tzu Chi. Di bagian depannya terdapat intisari dari Sutra Makna Tanpa Batas, yang menjadi acuan Ajaran Jing Si dan Mazhab Tzu Chi. Pada lantai 1, terdapat Replika Griya Jing Si yang merupakan tempat pelatihan diri Master Cheng Yen dan murid-muridnya di Hualien, Taiwan. Selain itu, terdapat Jing Si Book & Café yang merupakan tempat untuk pengembangan budaya humanis Tzu Chi yang menghadirkan buku-buku terbitan Jing Si mengenai inspirasi kehidupan, pengetahuan dan wawasan.
Sekolah Unggulan Cinta Kasih Pangalengan, Kabupaten Bandung yang merupakan hasil renovasi total SD Negeri 1 dan 3 Pangelengan hancur pascagempa bumi pada 2 September 2009.
Pada lantai 2, terdapat dua ruangan yang dipakai untuk aktivitas relawan seperti kelas budi pekerti hingga pelatihan relawan. Di tempat ini juga terdapat salinan teks Sutra Makna Tanpa Batas yang tediri dalam 3 bab: Bab Sifat Luhur, Bab Pembabaran Dharma, dan Bab Sepuluh Pahala. Sementara di lantai 3, ada ruangan serbaguna yang digunakan untuk berbagai aktivitas relawan. Di pintu masuk ruangan terdapat 6 bingkai yang mengingatkan relawan tentang enam cara pelatihan diri, yaitu Sad Paramita. Pada lantai 4 terdapat Aula Pembabaran Sutra yang merupakan ruangan utama di Aula Jing Si yang berkapasitas hingga 400 orang. Pada ruangan ini terdapat Rupang Buddha Yang Mahasadar di Alam Semesta yang dibuat menyerupai ukuran manusia, menampilkan kewelasasihan, dan kebijaksanaan.
Diharapkan dengan dengan fasilitas yang memadai di Aula Jing Si Tzu Chi Bandung, dapat menambah lebih banyak lagi barisan relawan Tzu Chi di Bumi Pasundan, disertai prinsip dan sikap budaya humanis Tzu Chi, yang mengedepankan tentang menghargai dan mensyukuri kehidupan dengan cara saling berbagi, menghormati dan menolong sesama tanpa membeda-bedakan suatu ras, golongan, agama dan bangsa.
Editor: Metta Wulandari
Artikel Terkait
Menyatukan Energi Positif di Aula Jing Si Bandung
05 November 2019Setelah 15 tahun Tzu Chi Bandung bersumbangsih membantu masyarakat kurang mampu, akhirnya insan Tzu Chi Bandung memiliki rumah sendiri. Hadirnya rumah batin insan Tzu Chi di Bumi Pasundan ini mendapat dukungan dari seluruh insan Tzu Chi Indonesia. “Aula Jing Si adalah tempat menggalang Bodhisatwa, tempat untuk menyucikan hati manusia. Semoga adanya Aula Jing Si ini dapat membantu lebih banyak orang, melakukan lebih banyak hal lagi dan memberi perhatian kepada orang yang membutuhkan,” kata Liu Su Mei, Ketua Tzu Chi Indonesia.
Rumah Batin Insan Tzu Chi di Bumi Parahyangan
04 November 2019Minggu, 3 November 2019, Aula Jing Si Bandung diresmikan penggunaannya. Peresmian dilakukan Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma, Ketua Tzu Chi Bandung Djonny Andhella, Walikota Bandung H. Oded Muhammad Danial, SAP, Herman Widjaja, Pembina Tzu Chi Bandung beserta relawan Tzu Chi dari 9 kota: Bandung, Jakarta, Batam, Palembang, Padang, Pekanbaru, Lampung, Singkawang, dan Biak.