Rumah untuk Korban Banjir di Honduras
Jurnalis : Tzu Chi Honduras, Fotografer : Tzu Chi HondurasTzu Chi membangun rumah bagi korban banjir di Honduras.
Yayasan Buddha Tzu Chi memberikan 408 rumah bagi korban banjir di negara Amerika Tengah, Honduras dan juga mendirikan sebuah klinik kesehatan gratis, memberikan kemudahan pada para korban banjir untuk berobat dan memeriksakan kesehatan mereka. Presiden Honduras secara pribadi menghadiri upacara serah terima tahap rumah ketiga.
Pada bulan Oktober 2011, Honduras dilanda bencana banjir, yang menyebabkan penderitaan besar bagi penduduk negara tersebut. Zhang Hong-cai, relawan Tzu Chi di Honduras, bergabung dengan relawan lainnya dari Amerika Serikat dan pergi ke Kota Choluteca di selatan, salah satu daerah yang paling parah terkena dampak banjir. Mereka melakukan distribusi bantuan skala besar. Rumah sementara juga dibangun di Kota Macovia.
Pada Januari 2013, Tzu Chi membangun 30 rumah permanen di Monjaras, Macovia. Pada bulan Agustus tahun itu, relawan Tzu Chi melanjutkan pekerjaan mereka untuk menyelesaikan 130 rumah, sehingga total menjadi 160 rumah yang dibangun.
Pembangunan rumah ini berkat kerja keras relawan Zhang Hong-cai yang melakukan suirvei secara detil dan lengkap dari daerah yang terkena dampak banjir. Pada bulan September 2015, pemerintah daerah menyetujui pembangunan rumah tahap ketiga. Mereka mulai mengerjakan 248 bangunan di Perumahan Cinta Kasih. "Tempat ini adalah tanah kosong. Dari awal pembangunan sampai sekarang itu sekitar enam bulan. Tapi pembangunan sebenarnya kurang dari empat bulan, hujan menunda pekerjaan kami, ” kata Zhang Hong-cai, relawan Tzu Chi.
Penundaan dikarenakan musim hujan, yang secara langsung juga menunjukkan betapa pentingnya rumah bagi warga miskin sehingga mereka tak perlu lagi khawatir lagi akan tempat tinggal mereka di kala musim hujan dan cuaca yang ekstrem. Irma Lzeth Amador, seorang korban banjir kini menjadi salah satu warga Perumahan Cinta Kasih sangat bersyukur. "Terima kasih Tzu Chi telah memberikan saya sebuah rumah. Saya seorang ibu dengan empat anak. Memiliki rumah sendiri adalah impian terbesar saya. Terima kasih Tzu Chi telah memenuhi mimpi saya. Saya sampai tak bisa berkata-kata. Dengan rumah ini, sekarang saya bisa hidup dengan aman,” ucapnya sambil tersenyum bahagia.
(Foto kiri: Presiden Honduras menghadiri upacara serah terima Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi pada 24 Juni 2016 di Choluteca, Honduras. (Foto kanan:) Salah satu rumah yang dibangun oleh Yayasan Buddha Tzu Chi di Choluteca, Honduras.
Pada tanggal 24 Juni, lebih dari 1.000 warga Honduras, termasuk Presiden Juan Orlando Hernandez Alvarado berkumpul untuk merayakan rampungnya Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Choluteca dan penyerahan 244 rumah baru untuk para korban banjir. Dalam sambutannya,presiden mengatakan, "Tzu Chi telah membantu Honduras dengan memberi mereka rumah untuk tinggal. Rumah adalah simbol dari keluarga. Bagi keluarga yang tidak mempunyai rumah dan hanya bisa hidup di tempat yang terbuat dari karton dan terpal, hidup terasa amat sulit."
Presiden tidak hanya datang untuk berterima kasih atas bantuan Tzu Chi, tetapi juga membawa hadiah bagi setiap pemilik rumah baru, seperti kompor ramah lingkungan dan sistem penyaring air untuk memberikan awal baru dalam kehidupan baru mereka. “Mulai hari ini, Anda memiliki rumah yang dibangun oleh Tzu Chi. Saya memberikan dukungan penuh dan memberikan setiap keluarga kompor ramah lingkungan dan sistem penyaring air, ” tambahnya.
Mr Y.L. Kuo, Wakil dari Kedutaan Besar Republik China (Taiwan) berharap cinta kasih yang telah ditunjukkan para relawan dapat terus berkembang. “Tzu Chi telah melakukan banyak hal untuk orang-orang ini. Seseorang dapat melihat rasa syukur yang tersirat di wajah mereka. Saya percaya bahwa penyebaran cinta kasih dari Taiwan ini adalah tugas kita di sini, dan kita harus terus melakukannya," katanya.
Relawan Tzu Chi dari Amerika Serikat juga bergabung dalam proyek cinta kasih ini. Mereka melihat bagaimana pemerintah setempat dan orang-orang telah bekerja sama dengan baik, melakukan banyak pekerjaan dengan penuh syukur. William Keh, CEO Tzu Chi Medical Foundation di Amerika Serikat menyampaikan perasaannya, "Pidato dari presiden dan walikota keduanya memuji cinta kasih Tzu Chi, yang membawa ke sini cinta kasih relawan dari seluruh dunia. Semangat Tzu Chi akan terus berlanjut.”
Tzu Chi menggelar pengobatan gratis, menyediakan pengobatan umum, anak, dan juga gigi pada tanggal 25 Juni 2016.
Keesokan harinya, 25 Juni di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, relawan Tzu Chi menggelar pengobatan gratis dengan delapan dokter, menyediakan pengobatan umum, anak, dan juga gigi. Selain itu, 23 mahasiswa kedokteran dari ibukota datang sebagai penerjemah, serta sembilan relawan dari Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Amerika Serikat mengikuti kegiatan tersebut .
Sejak pagi, antrian panjang telah mengular di depan klinik. Ini karena biaya berobat terbilang mahal bagi masyarakat kurang mampu Mereka harus tawar menawar setiap sen-nya. Seperti yang diungkapkan salah seorang warga, Miranda yang datang ke dokter gigi. “Bagi saya, ini pertama kalinya mendatangi Klinik Tzu Chi. Di Honduras, sangat mahal ke dokter gigi. Orang miskin tidak mampu berobat,” kata Miranda.
Para mahasiswa kedokteran yang terlibat dalam kegiatan ini merasa sangat bahagia dapat menyumbangkan tenaga dan waktu mereka. Hal ini diungkapkan William Keh, Ketua Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Amerika Serikat, "Mahasiswa kedokteran sangat senang. Para pasien juga sangat puas dengan layanan yang kami berikan."
Salah satu pasien juga menyampaikan rasa terima kasihnya. "Saya ingin berterima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak terutama dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Sekarang saya merasa tidak sendirian,” ujar pasien tersebut.
Sumber: www.tzuchi.org, tanggal 4 Juli 2016
Diterjemahkan oleh: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Rumah untuk Korban Banjir di Honduras
14 Juli 2016Yayasan Buddha Tzu Chi membangun 408 rumah bagi korban banjir di Honduras. Tzu Chi juga mendirikan sebuah klinik kesehatan gratis, memberikan kemudahan pada para korban banjir untuk berobat dan memeriksakan kesehatan mereka.