Salin Sutra Secara Virtual

Penjelasan Intisari dari makna Bab Sepuluh Pahala oleh Ati Sumarno.

Sejak berdirinya Tzu Chi hingga saat ini, Master Cheng Yen tiada hentinya membabarkan Sutra Makna Tanpa Batas kepada murid-muridnya. Sutra Makna Tanpa Batas merupakan inti dari ajaran Tzu Chi. Sutra ini terdiri dari 3 bab: bab 1 - Sifat Luhur; bab 2 - Pembabaran Dharma; dan bab 3 - Sepuluh Pahala. Terdengar sangat sederhana namun memiliki makna yang sangat dalam. Serangkaian kegiatan untuk memudahkan para relawan untuk mendalami Sutra selain melalui isyarat tangan, juga melalui pengadaan kelas salin Sutra. Melalui kelas salin Sutra, para relawan juga berkesempatan menenangkan batin dan pikiran mereka di tengah kesibukan dalam beraktivitas sehari-sehari.

Keinginan relawan Tzu Chi Batam untuk mengadakan kelas salin Sutra tertunda selama hampir setahun akibat Pandemi Covid-19 kemudian terealisasikan pada 28 Maret 2021. 

Menonton video tata cara memegang pena kaligrafi.

Sebanyak 38 peserta terdiri dari 3 daerah, Batam, Selat Panjang, dan Jambi, menghadiri kelas Salin Sutra secara Virtual melalui Zoom. Tanggapan positif atas pengadaan kembali kelas ini membuat relawan yang mengemban tanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan ini merasa sukacita dan merasa persiapan selama lebih kurang 3 minggu ini sangat bermanfaat.

“Jumlah peserta di luar ekspektasi, dikarenakan biasa di lakukan secara tatap muka, khawatir daya minat dan ada kendala bagi peserta di saat mengikuti kelas secara online,” ujar Ati Sumarno, relawan yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan ini.

Kelas salin Sutra dimulai pukul 09.00 WIB dan berlangsung selama lebih kurang 1 jam 30 menit. Pembukaan acara dibawakan oleh Hermawati dengan memberi penghormatan kepada Buddha dan Master Cheng Yen. Setelah berinteraksi singkat dengan para peserta, Hermawati mempersilahkan Ati Sumarno menjelaskan beberapa intisari dari makna Bab Sepuluh Pahala yang merupakan lanjutan bab untuk kelas salin Sutra sebelumnya. Lagu syair Bab Sepuluh Pahala dan wejangan ceramah ikut mengiringi inti dari acara ini.

Kondisi saat menyalin Sutra dimulai.

Sebelum memasuki puncak acara yaitu menyalin Sutra, terlebih dahulu video tata cara memegang pena kaligrafi dan cara menulis yang tepat diputarkan. Praktik salin Sutra pun dimulai dan berlangsung selama 30 menit. Masing-masing peserta menyalin Sutra dengan penuh keheningan dengan diiringi lagu instrumental syair Bab Sepuluh Pahala.

Praktek nyata tentunya meninggalkan kesan batin, para peserta dipersilahkan untuk berbagi kesannya setelah mempraktekkannya oleh Hermawati. Terdapat 2 peserta berhasil mengajak anak-anak turut mengikuti kegiatan ini.

Kondisi salin Sutra bersama di rumah Xuan Xuan.

Salah satu relawan, Xuan Xuan bukan saja mengajak anak-anaknya, tapi juga menjalin jodoh baik dengan orang-orang di sekitarnya. Ada sekitar 8 orang yang hadir di rumahnya mengikuti kelas salin Sutra ini. Ia berbagi perasaan sukacita bisa menjalin jodoh baik dengan orang terdekat dan sama-sama mengikuti kegiatan Tzu Chi ini. Dan yang sangat menjadi pusat perhatian ada Bodhisatwa yang baru berusia 6 tahun pun mengikuti kelas ini dengan sangat semangat.

Di samping itu juga ada Suarnita yang mengajak anak-anaknya mengikuti kelas salin Sutra. Ia berbagi cerita sangat berjodoh dengan Sutra Makna Tanpa Batas ini. Dulu juga pernah ikut isyarat tangan Bab Sepuluh Pahala ini di saat sedang hamil. Karena jalinan jodoh yang kuat ia mengikuti isyarat tangan itu sampai selesai walaupun secara pribadi menurut beliau tidak mudah belajar isyarat tangan apalagi dalam kondisi hamil dan sekarang dalam belajar menyalin sutra juga bisa mengajak anak-anak juga suatu kebahagiaan.

Bodhisatwa kecil berusia 6 tahun yang turut ikut kelas salin Sutra.

Doa bersama mengakhiri sesi kelas salin Sutra ini. Kegiatan ditutup dengan penghormatan kepada Buddha dan Master Cheng Yen. Tentunya kegiatan positif ini akan kembali diadakan rutin secara virtual setelah memperoleh tanggapan positif dari para peserta yang hadir. Semoga intisari dari Sutra Makna Tanpa Batas dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, mewujudkan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin ke dalam tindakan nyata.

Editor: Metta Wulandari