Saling Mendukung dalam Penanganan Covid-19

Jurnalis : Arimami Suryo A., Fotografer : Arimami Suryo A.


Relawan Tzu Chi Jakarta, Hong Tjhin secara simbolis menyerahkan bantuan masker kepada Plt. Direktur Ketua RS. PGI Cikini, dr. Alphinus R. Kambodji dan Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom.

“Kami bersyukur bahwa Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia sangat peduli dengan masalah ini sehingga kami juga tertolong dengan dukungan dan bantuan yang diupayakan oleh mereka. Saya kira inilah tugas dan tanggung jawab agama-agama di Indonesia dan kita semua untuk saling mendukung dan membantu,” ungkap Plt. Direktur Ketua RS PGI Cikini, dr. Alphinus R. Kambodji setelah menerima bantuan masker dari Tzu Chi, Minggu, 22 maret 2020.

Bantuan yang diberikan Tzu Chi untuk Rumah Sakit Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (RS PGI Cikini) ini terkait dengan penanganan Covid -19 yang penyebarannya sudah semakin luas khususnya di Jakarta. RS PGI Cikini sendiri juga mengatisipasi penyebaran virus Covid-19 dengan mengajukan permohonan bantuan masker kepada Tzu Chi Indonesia.


Bantuan masker langsung dibawa oleh relawan Tzu Chi ke RS PGI Cikini.

Sebanyak 4.000 masker kemudian dikirimkan oleh relawan Tzu Chi Jakarta ke rumah sakit tersebut. “Karena ke depan kita semua harus gotong royong, maka kita menjalin kerja sama, saling kenal, dan mulai juga sudah ada hubungan bersama-sama melakukan kebaikan,” jelas Hong Tjhin, relawan Tzu Chi yang mengantarkan bantuan masker langsung ke RS PGI Cikini.

RS PGI Cikini sendiri kondisinya memang sedang merawat beberapa pasien terkait Covid-19. Hal ini pun membuat pihak rumah sakit harus ekstra hati-hati dalam menjaga lingkungan di rumah sakit tersebut.


Plt. Direktur Ketua RS. PGI Cikini, dr. Alphinus R. Kambodji (batik merah) menjelaskan kondisi di RS PGI Cikini terkait penanganan Covid-19 kepada relawan Tzu Chi.

“Memang kami di rumah sakit ini juga merawat saudara-saudara yang suspect ataupun yang positif. Dan memang kami juga membutuhkan dukungan dari semua pihak, baik dari perorangan atau lembaga keagamaan, dan lain-lain. Jadi ini tanggung jawab kita bersama sehingga Covid-19 ini dapat kita atasi bersama,” tambah dr. Alphinus R. Kambodji.

Dalam kesempatan yang sama, kedatangan relawan disambut oleh Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom.


Penanadatanganan serah terima bantuan masker dari Tzu Chi kepada RS PGI Cikini.

Jalinan jodoh Tzu Chi dengan RS PGI Cikini berawal dari kerja sama antara PGI dan Permabudhi. “Saya sangat mengapresiasi kerja-kerja dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang tidak melihat golongan, agama, tapi bisa bekerja sama dengan baik dengan berbagai pihak. Saya pun mendapat kontak Tzu Chi dari Permabudhi. Dengan bantuan ini, saya kira menunjukkan bahwa Indonesia adalah masyarakat yang tolong-menolong tanpa mengenal suku bangsa, golongan, maupun agama dan Tzu Chi membuktikannya,” ungkap Pdt. Gomar Gultom.

PGI sendiri berharap jalinan jodoh dengan Tzu Chi yang dimulai dengan pembagian masker untuk penanganan Covid-19 ini pun terus bersinergi ke depannya. “Hari ini dimulai dengan bantuan masker. Tentu kami sangat mengharapkan kerja sama ini bisa diteruskan dalam hal-hal yang lain ke depannya,” tambah Pdt. Gomar Gultom.


Relawan Tzu Chi juga diajak berkeliling RS PGI Cikini dengan salah satunya mengunjungi rumah dari Raden Saleh, pelukis ternama Indonesia yang saat ini digunakan sebagai kantor staf RS PGI Cikini.

Setelah selesai serah terima bantuan masker untuk penanganan Covid-19, relawan Tzu Chi diajak untuk mengunjungi salah satu bangunan bersejarah yang ada di tengah-tengah lingkungan RS PGI Cikini. Situs bersejarah tersebut adalah rumah dari Raden Saleh, pelukis ternama Indonesia yang saat ini digunakan sebagai kantor staf RS PGI Cikini.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Saling Mendukung dalam Penanganan Covid-19

Saling Mendukung dalam Penanganan Covid-19

23 Maret 2020

Tzu Chi memberikan bantuan untuk Rumah Sakit Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (RS PGI Cikini) terkait dengan penanganan Covid -19.

Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -