Saluran Air Bersih untuk Giriasih
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Anand YahyaSalah satu cara untuk meningkatkan pendapatan desa adalah dengan meningkatkan pertanian daerah. Dengan menanam 15.000 bibit sengon, diharapkan 5 sampai 7 tahun mendatang Desa Giriasih menjadi lebih baik dan tidak lagi menjadi desa tertinggal. |
| ||
Hari itu, warga di ke-4 dusun mendapatkan pembagian bibit sengon sebanyak 15.000. Sementara, untuk Dusun Klepu dan Tasih yang selama ini belum memiliki jaringan air bersih, Tzu Chi Kantor Perwakilan Yogyakarta akan melakukan pemasangan pipa jaringan air bersih berukuran 1,5 inci sepanjang 1.254 meter dan pipa berukuran 0,5 inci sepanjang 1.867 meter. Berawal dari Sebuah Liputan
Ket : - Penyerahan bibit sengon secara simbolis. Dengan tertanamnya 15.000 bibit sengon, Tzu Chi berharap Desa Giriasih bisa menjadi desa yang baik dan hijau. (kiri) Kala itu yang ditugaskan melakukan survei adalah Riyadi Riyono dan Yr Handoko, dua relawan Tzu Chi Yogyakarta. Saat survei, Riyadi dan Handoko melihat dan menilai bahwa Pardiyana memiliki kegigihan dalam mengusahakan air bersih bagi warga desanya. Di samping itu, karena ketiadaan jaringan air bersih, warga di kedua dusun pun mengalami kesulitan untuk memperoleh air. Untuk mengambil air bersih yang berada di Gua Pegoh, warga di kedua dusun biasanya harus menempuh jarak yang cukup jauh. Sumber mata air di Gua Pegoh dapat dikatakan sebagai sebuah keberuntungan bagi Desa Giriasih, karena air dari gua ini tidak pernah kering meski di musim kemarau sekalipun. Namun, karena tidak adanya saluran air yang terhubung ke seluruh rumah penduduk, air tetap menjadi barang yang berharga sekalipun desa mereka memiliki potensi sumber mata air yang baik.
Ket : - Penampilan barongsai yang diartikan sebagai kegembiraan dan keberuntungan ditujukan kepada Desa Giriasih dengan harapan desa itu akan menjadi desa yang makmur di kemudian hari. (kiri). Menuju Desa Sejahtera Pemberian bibit sengon kepada warga, selain sebagai penghijauan, pohon itu juga diharapkan dapat memiliki nilai ekonomis bagi mereka yang menanamnya. Jika ditanam dengan baik, pohon sengon ini, dalam jangka waktu 5 tahun mendatang mampu tumbuh dan mencapai diameter lebar 20-30 cm. Dengan diameter itu, pohon sengon dapat dijual seharga kurang lebih Rp 900.000,-. Jelas lebih menguntungkan daripada menanam pohon mahoni yang membutuhkan waktu 20 tahun untuk dapat mencapai diameter 20-30 cm. Sehingga jelas, jika program ini dinilai sebagai berkah bagi warga desa Giriasih.
Ket : - Dalam acara itu, turut hadir para pejabat daerah di antaranya Camat Purwosari, Bupati Gunung Kidul, dan calon Bupati Gunung Kidul. (kiri). Desa Tertinggal Sebagaimana umumnya wilayah Gunung Kidul, Desa Giriasih merupakan daerah yang kering dan sulit air. Struktur tanahnya berbatu-batu sehingga sulit bagi masyarakat di desa untuk membuat sumur bor. Untuk kebutuhan air sehari-hari, warga desa mengandalkan air tadah hujan selain air di Gua Pegoh tentunya. Dengan terpasangnya pipa air bersih, Tzu Chi berharap air dari sumber mata air Pegoh dapat langsung disalurkan ke rumah-rumah penduduk. "Harapannya semoga warga akan lebih sejahtera sehingga tujuan Tzu Chi mensejahterahkan masyarakat bisa tercapai," harap Frananto Hidayat, relawan Tzu Chi Yogyakarta. | |||