Sate Janjang Kosong, Dari Desa Menembus Jakarta

Jurnalis : William (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas), Fotografer : Tawang Sotya Djati (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas)

foto Menu ini dinamakan sate janjang kosong, yakni sate berbahan dasar jamur janjang kosong yang khusus didatangkan dari Kalimantan Selatan.

 

Makanan vegetarian seringkali diidentikkan dengan rasa yang hambar, kurang cita rasa, dan tidak bersahabat dengan “lidah” para penikmat kuliner. Makanan vegetarian juga kerapkali disalahpahami sebagai makanan yang kurang bergizi dan justru memberikan dampak yang kurang maksimal bagi kesehatan tubuh manusia. Dikarenakan pemahaman yang setengah-setengah itu, kebiasaan hidup bervegetarian menjadi kurang populer.

Tetapi, beberapa anggapan di atas seolah sirna ditelan oleh kenyataan bahwa ribuan orang berbondong-bondong, di tengah kemacetan dan antrean penuh sesak, datang untuk menikmati menu-menu makanan vegetarian pada acara Vegetarian Food Festival yang digelar di Gedung Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Pantai Indah Kapuk, Jakarta.

Dalam acara yang dilangsungkan pada tanggal 30 Juni 2013 tersebut, sebanyak total 133 stanikut berpartisipasi menawarkan produk terbaik mereka untuk menarik perhatian pelanggan yang datang. Meski terdapat tanaman dan kerajinan tangan. sebagian besar stan menawarkan kreasi makanan vegetarian. Sebut saja beberapa menu utama yang biasa disajikan di restoran-restoran, maka menu tersebut kemungkinan besar akan tersedia pada acara yang terbilang megah ini.

Masakan vegetarian ala negeri Gajah Putih ada. Kwetiau, mie, dan bihun vegetarian ada. Kue-kue tradisional ada. Nasi Padang menu vegetarian juga ada. Dari semua jenis makanan yang dijual, ada satu menu yang unik dan mungkin tidak akan ditemukan di restoran vegetarian manapun di Indonesia, bahkan di dunia. Menu tersebut dinamakan sate janjang kosong, yakni sate berbahan dasar jamur janjang kosong yang khusus didatangkan dari Kalimantan Selatan.

“Jadi, sate janjang kosong ini adalah makanan yang tidak mudah diperoleh. Bahan dasarnya adalah jamur janjang kosong yang tumbuh pada janjangan kosong di tanaman kelapa sawit. Janjangan kosong adalah sisa dari panenan buah sawit yang sebenarnya diletakkan di atas tanah agar bisa menjadi pupuk. Ketika hujan turun, maka dari janjangan kosong ini akan tumbuh jamur yang rasanya lezat dan sedang kita nikmati sekarang. Kalau jamur ini tidak cepat-cepat dipetik, maka besoknya sudah pasti akan busuk. Jadi, penentuan waktu sangat berpengaruh kepada apakah kita bisa memperoleh jamur ini atau tidak,” terang Ferry Renesse Shixiong selaku ketua rombongan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas Xieli Kalimantan Selatan 1 sembari memegang sepiring sate janjang kosong.

Ferry Renesse Shixiong membawa serta empat koki terbaik dari Xieli Kalimantan Selatan 1 untuk membuat para penikmat kuliner vegetarian di Jakarta terkesan. Para koki yang dibawa ke Jakarta merupakan para Shijie yang telah memenangkan perlombaan memasak vegetarian berbahan dasar jamur beberapa waktu silam di Xieli Kalimantan Selatan 1.

Di sinilah tercipta lingkaran keindahan. Para koki terbaik telah menemukan menu makanan vegetarian berbahan dasar jamur janjang kosong yang lezat, dan telah mempesona teman-teman mereka di Xieli Kalimantan Selatan 1. Beranjak dari sini, menu masakan khas ini kemudian dibawa ke Jakarta agar dapat dinikmati oleh lebih banyak orang. Tidak berhenti sampai di sini saja, kenyataan bahwa sate jamur janjang kosong merupakan menu unggulan di Vegetarian Food Festival (terbukti dengan hasil penjualan yang jauh melampaui target) semakin meneguhkan hati para koki bahwa makanan vegetarian yang lezat buatan mereka sanggup menginspirasi orang lain untuk menghormati makanan vegetarian dan kebiasaan bervegetarian.

“Kegiatan ini tidak akan saya lupakan seumur hidup. Saya takjub melihat sate janjang kosong begitu digemari pengunjung. Ini sangat membesarkan hati,” ucap Ferry Renesse Shixiong.

“Saya tidak menyangka jamur janjang kosong yang biasa hanya dikenal di daerah kami, ternyata sangat disukai di Jakarta. Kami benar-benar banjir order,” tambah Ani Shijie, salah satu koki.

Di sisi lain, semangat para relawan Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas untuk menggalang dana dan menggalang hati para pengunjung tidak pernah pudar. Selain produk unggulan, yang tidak lain adalah sate janjang kosong, para relawan Tzu Chi Sinar Mas juga tidak lupa memperkenalkan indahnya kreasi daur ulang karya Xieli Kalimantan Selatan 2 dan tanaman hias yang dikemas dalam pot nan indah.

“Acara kali ini sangat meriah. Kami bahagia karena produk kami digemari. Selain itu, kami lebih bahagia lagi karena penggalangan dana untuk pembangunan Tzu Chi High School berhasil dilakukan dengan baik,” ujar Tawang Shixiong selaku Koordinator Tzu Chi Sinar Mas, yang pada hari itu sibuk berpindah dari satu stanke stanlain.


Artikel Terkait

Saling Mengasihi Antarsesama

Saling Mengasihi Antarsesama

26 Juli 2023

Tim Pendidikan Tzu Chi Pekanbaru diundang untuk mengisi materi budi pekerti dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah SMA Dharma Loka. 

Waisak di Pulau Batam

Waisak di Pulau Batam

19 Mei 2010
Salah seorang peserta yang bernama Amini berkata bahwa ini kali pertama dia mengikuti acara perayaan Hari Waisak yang diselengarakan oleh Tzu Chi. Ia merasa perayaan ini sangat spesial. Saat memberi hormat kepada Buddha dan menyirami Rupang Buddha, ia merasa seperti sedang menyucikan hati sendiri
Menghangatkan Jasmani Oma dan Opa

Menghangatkan Jasmani Oma dan Opa

23 Juni 2010

Cuaca Bandung yang mendung dengan suhu 19 derajat Celsius menemani perjalanan relawan Tzu Chi Perwakilan Bandung, untuk melakukan kunjungan kasih pada hari Rabu, 16 Juni 2010, ke Panti Wreda Nazaret yang bertempat di Jl. Cikutra No. 7, Bandung.

Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -