Satu Hari Satu Koin Cinta Kasih, Setiap Kebajikan Begitu Berarti

Jurnalis : Beti Nurbaeti, Yuliawati Yohanda (He Qi Barat 2) , Fotografer : Agus Ds, Binawan Tan, Wanda P, Yuliawati Y (He Qi Barat 2)


Relawan Tzu Chi He Qi Barat 2 mengelilingi Supermall Karawaci dan mendatangi satu persatu tenant untuk melakukan penuangan celengan bambu.

Minggu pagi yang cerah, 27 Oktober 2019 di D’makan Sutera Food Court, Supermall Karawaci berlangsung Kegiatan Rutin Penuangan Celengan Bambu dari pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB.

Berbeda dengan kegiatan di Mall Sumarecon Serpong, dimana semua tenant dan manajemen  datang ke Hall dimana Kegiatan Penuangan Celengan Tzu Chi berlangsung, di Supermall Karawaci para relawan lah yang mendatangi satu persatu tenant yang meletakkan celengan bambu di depan meja kasir mereka. Relawan juga menanyakan pada tenant yang menyimpan celengan bambunya di dalam toko. Jika tidak ada, relawan menawarkan kepada mereka, apakah berminat mempunyai celengan bambu atau tidak, semua tidak dipaksakan karena yang dari hati lebih baik.

Yuliana, Eksternal Relation Yayasan Buddha Tzu Chi menjelaskan, “Pengumpulan koin celengan ini sudah secara rutin dilakukan. Para donator terdiri dari tenant, pengunjung, staff, dan penghuni apartemen U-Residence, serta Manajemen Supermall Karawaci. Hari ini adalah pengumpulan yang ke 13 kalinya.”

Yuliana melanjutkan bahwa, “Masyarakat juga sudah semakin mengenal Tzu Chi sehingga semoga makin banyak yang mau bersumbangsih untuk membantu sesama. Rencana ke depannya akan diadakan satu bulan sekali, yang biasanya per 3 bulan sekali.”


Yuliana (ketiga dari kiri), Eksternal Relation Yayasan Buddha Tzu Chi menjelaskan pengumpulan koin celengan ini sudah secara rutin dilakukan. Hari ini adalah pengumpulan yang ke 13 kalinya di Supermall Karawaci.


Fung Djan (kedua dari kanan), PIC kegiatan ini menuturkan bahwa kegiatan penggalangan hati dan penggalangan dana ini harus terus disebarkan kepada masyarakat luas.

Fung Djan, PIC kegiatan ini setuju dengan apa yang dikemukakan oleh Yuliana. Ia menuturkan bahwa kegiatan penggalangan hati dan penggalangan dana ini harus terus disebarkan kepada masyarakat luas. “Sehingga kita bisa lebih banyak lagi menolong saudara kita yang membutuhkan bantuan,” ujarnya.

Bekerja Sama Menggalang Dana
Pada kegiatan itu, para relawan dibagi per kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari tiga orang: satu orang untuk pencatatan nama tenant dan id celengan, satu orang untuk pemasangan label QR code yang memudahkan masyarakat berdonasi melalui aplikasi online, juga untuk membagikan Buletin Tzu Chi dan kata perenungan atau selebaran lainnya. Satu lainnya mendorong trolley yang berisi kantong kain besar tempat menuangkan celengan dan barang lainnya.

Setiap kelompok menyusuri masing-masing lantai yang ada di Supermall Karawaci. Salah satunya Kelompok Sutomo (51) relawan kembang yang baru bergabung beserta anaknya, Sebastian Fongar (17). Ia bergabung dengan Tzu Chi karena jalinan jodoh yang sudah matang. Ia awalnya diperkenalkan oleh Rita Malia Wijaya (relawan Komite) yang merupakan guru les privat anak-anaknya sekaligus tetangganya.


Sutomo (51) relawan kembang yang baru bergabung beserta anaknya, Sebastian Fongar (17) turut menyusuri masing-masing lantai yang ada di Supermall Karawaci untuk mengumpulkan celengan.

Relawan lainnya, Dina mengaku, “Sangat senang bertugas kali ini. Saya belajar dari pengalaman baru dan sangat tersentuh dengan keramahan para pemilik toko yang menyambut kedatangan relawan Tzu Chi.” Demikian pula Lina Binawan yang baru bisa bersumbangsih di Tzu Chi mengikuti jejak suaminya, Binawan Tandanu, setelah ketiga anaknya sudah dewasa dan mandiri. “Walaupun ada yang menolak bersumbangsih karena manajemennya yang ketat, tetapi banyak tenant baru yang ikut bersumbangsih,” katanya.

Linah, relawan yang bergabung karena sering menonton Daai TV merasakan sendiri bagaimana bahagianya bisa mengajak sesama berbuat kebajikan. “Melihat dan mendengar keikhlasan dan ketulusan yang disebarkan Tzu Chi rasanya ikut berbahagia dan tertarik untuk bergabung agar bisa ikut serta membantu sesama,” ungkapnya.

Sama dengan Linah, Rafenia Anggriani (21) juga merasa senang karena bisa ikut bersumbangsih. “Dari pada recehan berserakan dan hilang, jadi lebih baik langsung dimasukkan ke celengan bambu. Rasanya pasti bahagia kalau bisa menyisihkan untuk orang lain yang membutuhkan,” katanya.

Langkah Kecil untuk Membantu Sesama

 

 

Egi (29) karyawan dari salah satu toko sepatu menuturkan bahwa ia turut bersumbangsih karena tahu bantuan Tzu Chi sangat universal.

Lain dengan relawan, lain pula dengan para tenant maupun pegawainya. Egi (29) karyawan dari salah satu toko sepatu menuturkan bahwa ia turut bersumbangsih karena tahu bantuan Tzu Chi sangat universal. “Di sini tidak membedakan agama, sangat bagus sekali,” katanya. Egi, awalnya mencari tahu di internet tentang celengan bambu karena ada pelanggannya yang memberikan info. Pelanggan di tokonya juga banyak yang memasukkan koin saat berbelanja. “Saya sih doanya semoga bermanfaat bagi banyak orang,” tutur Egi.

Demikian Juga Kiki (23) dari toko lainnya mengatakan, “ingin ikut bersumbangsih karena membantu mengurangi beban masyarakat yang membutuhkan.” Sementara itu Desi (22) bercerita bahwa, “Kalau ada uang lebih disisihkan, uang kembalian dari customer juga ada yang tidak mau diambil jadi dimasukkan ke celengan bambu. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Nina (20), karyawan toko lainnya. “Semoga bisa membantu yang kurang mampu, berbagi rejeki, berharap agar celengan bambu lebih besar supaya lebih banyak yang bersumbangsih,” ungkapnya.

Demikian juga dengan Tenant restoran siap saji dan toko baju yang paling banyak menuangkan koin. Mereka bercerita bahwa celengan bambu itu mereka letakkan di dekat kasir, sehingga banyak pelanggan yang memasukkan koin ke celengan bambu tersebut.


Devita Aryani, pengunjung asal Kotabumi, Tangerang merasa terpanggil untuk bersumbangsih.

Bukan hanya bagi relawan dan tenant, para pengunjung pun bisa turut bersumbangsih. Seperti Devita Aryani, pengunjung asal Kotabumi, Tangerang. Ia yang datang bersama anaknya merasa terpanggil untuk bersumbangsih. “Saya ingin mengajarkan anak-anak saya untuk belajar berbagi. Saya melihat bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan saya juga tadi sempat dijelaskan oleh anggota Tzu Chi mengenai penyaluran dana-dana ini,” katanya.

Lebih lanjut Devita Aryani menjelaskan bahwa mereka senang bisa bersumbangsih.  “Ketika kami hendak makan siang, kami melihat booth ini kami langsung tertarik. Semoga celengan bambu ini dapat bermanfaat bagi saudara- yang  membutuhkan,” harap ibu dua orang anak ini.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Satu Hari Satu Koin Cinta Kasih, Setiap Kebajikan Begitu Berarti

Satu Hari Satu Koin Cinta Kasih, Setiap Kebajikan Begitu Berarti

06 November 2019

Sebanyak 32 relawan Tzu Chi berkeliling Supermall Karawaci untuk memudahkan para tenant melakukan penuangan celengan bambu yang telah rutin dilakukan. Hari itu adalah pengumpulan celengan yang ke 13 kalinya di Supermall Karawaci.

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -