Satu Langkah Melestarikan Bumi
Jurnalis : Ivana, Fotografer : Anand YahyaDalam rangka memperingati 20 tahun Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi, relawan He Qi Timur mengadakan pameran untuk mengajak semua orang menyelamatkan bumi. |
| ||
Ayo Jejakkan Langkah Pertama Tanggal 24-26 September 2010, selama 3 hari para relawan Tzu Chi He Qi Timur mengadakan pameran di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dalam pameran itu mereka memperkenalkan tentang kisah Tzu Chi dan pelestarian lingkungan melalui poster-poster serta stan kecil tempat pemutaran video. Di bagian tengah pameran, para relawan menyediakan kursi dan meja kecil untuk mengobrol santai dengan para pengunjung, mengajak mereka untuk melibatkan diri dalam gerakan pelestarian lingkungan. One First Step adalah tema pameran ini. Menurut Lynda, Ketua He Qi (relawan komunitas) Timur, sudah 3 tahun ini mereka mengadakan pameran. Yang pertama bertema Celengan Bambu, kemudian tema Kata Perenungan, dan tahun ketiga ini bertema Pelestarian Lingkungan. Wie Siong, relawan yang menjadi koordinator pameran ini menuturkan, “Konsep one first step ini, kita mau mengajak warga yang tinggal di sekitar Kelapa Gading, atau pengunjung mal untuk sama-sama melangkah. Apa langkah pertama kita untuk melestarikan lingkungan?” Ia juga menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan langkah pertama tidak harus selalu sesuatu yang besar dan monumental, namun justru merupakan hal-hal kecil seperti menghemat listrik, air, atau mengurangi pemakaian kendaraan dan menggantinya dengan jalan kaki atau naik sepeda bila jarak masih memungkinkan. Maka dari itu, di tengah ruang pamer, berdiri sebuah “pohon ikrar”. Para pengunjung yang berkenan untuk ikut serta dalam gerakan menyelamatkan bumi dapat menuliskan ikrar mereka untuk lingkungan, di sehelai daun Bodhi, lalu menggantungkannya ke pohon. Di hari terakhir pameran, pohon ikrar yang semula hanya memiliki batang-batang kering, telah berubah menjadi sebuah pohon yang rimbun dengan helai-helai daun yang digantungkan pengunjung. Setiap helai daun mewakili satu niat menyayangi bumi. Para relawan bahkan berusaha agar pameran ini sendiri juga berkonsep ramah lingkungan. “Kita seminimal mungkin memproduksi barang baru, baik untuk poster maupun gambar. Kita manfaatkan apa yang ada, dan kalau bisa juga dari barang daur ulang,” kata Wie Siong menjelaskan.
Ket : - Para pengunjung yang ingin ikut berkontribusi dapat menuliskan ikrar mereka untuk mulai menghemat pemakaian sumber daya, atau bahkan bervegetarian di sehelai daun Bodhi. (kiri) Bervegetarian untuk Lingkungan
Ket : - Bhante Bhadraruci menyempatkan diri untuk berkunjung ke pameran pelestarian lingkungan Tzu Chi untuk melihat aktivitas yang telah dilakukan para relawan Tzu Chi. (kiri). Hidup Selaras dengan Alam | |||
Artikel Terkait
Berawal dari Rasa Haru
12 November 2009 Sekitar tahun 2002, Ahri mulai mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melalui sebuah benjolan besar di punggungnya.Mendalami Dharma, Memupuk Kebijaksanaan
22 Maret 2019Mengapa relawan Tzu Chi disebut sebutir benih? Karena dari masing-masing relawan, masyarakat di luar bisa mengenal Dharma. Karena dengan menjadi relawan, orang lain di luar bisa ikut menjadi relawan. Bukan karena ajakan semata, tapi bisa juga karena mereka melihat perubahan positif dalam diri relawan Tzu Chi yang membuat mereka terinspirasi.