Satu Langkah Menyelamatkan Bumi

Jurnalis : Purwanto (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun) , Fotografer : Beverly, Mie Li, Sunaryo (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)
 

foto
Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun bersama-sama mengisi kegiatan tahun baru 2014 dengan bersih-bersih Pantai Pelawan.

Tahun baru tiba juga…! Itulah sebuah ungkapan yang banyak ditunggu dan dinanti oleh sebagian masyarakat di Indonesia maupun di dunia. Tahun 2013 sudah berlalu. Di tahun 2014 ini tentunya mempunyai harapan lebih baik di tahun-tahun sebelumnya. Dalam menjelang tahun baru, banyak orang merencanakan untuk berwisata dan pergi melewatkan waktu dengan keluarga. Tetapi ada yang berbeda di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, semua anggota Tzu Chi yang terdiri dari 45 relawan pergi ke Pantai Pelawan mengadakan kegiatan membersihkan sampah-sampah di tepi pantai setelah malam pergantian tahun baru.

Pukul 08.00 WIB, semua relawan telah sampai di Pantai Pelawan. Pada saat turun dari bus, ternyata tidak terlalu banyak sampah berserakan di tepi jalan sekitar pantai, rupanya sebagian pemilik warung sudah membersihkan tempat di sekitar halaman warungnya. Tetapi saat relawan menuju tepi pantai terlihat pemandangan yang jauh berbeda, banyak sekali sampah berserakan di bibir pantai, menyebabkan pemandangan di pantai menjadi kotor dan tidak nyaman bagi pengunjung. Ru Xin Shijie sebagai ketua Tzu Chi Tanjung Balai Karimun sekaligus koordinator kegiatan langsung memberikan pengarahan dan membagi tugas masing-masing kelompok agar nantinya pembersihan pantai ini berjalan lancar. Pembersihan pun mulai dilakukan.

foto  foto

Keterangan :

  • Dengan antusias, para relawan menyusuri bibir pantai untuk mengambil sampah-sampah yang berceceran, sisa perayaan pergantian tahun pada malam sebelumnya (kiri).
  • Relawan pun dengan sepenuh hati memilah sampah yang bisa didaur ulang (kanan).

Dengan wajah ceria dan penuh semangat semua relawan mengambil dan mengumpulkan sampah yang berserakan di bibir pantai dengan alat-alat yang telah disediakan. Sampah tersebut dimasukkan ke dalam kantong sampah dengan dipilah sesuai jenisnya. Sampah yang bisa didaur ulang akan dimanfaatkan lagi untuk mengurangi pencemaran lingkungan, sementara sampah yang tidak bisa didaur ulang dimasukkan ke tempat sampah yang telah disediakan. Beberapa pengunjung juga antusias turut serta mengambil sampah untuk membantu relawan. Seorang relawan yang bernama Bayu (27 tahun) menuturkan, “Baru pertama kali saya mengikuti kegiatan ini. Bagus sekali, karena saya melihat ada upaya dari relawan untuk menjaga lingkungan dan mengurangi pencemaran di pantai ini. Relawan dapat membedakan sampah yang bisa didaur ulang dan tidak bisa didaur ulang. Selain untuk melestarikan lingkungan, sebaiknya kegiatan ini juga digunakan untuk melatih dan meningkatkan kebersamaan sesama relawan maupun masyarakat sekitar. Saat bersih-bersih dilaksanakan kita juga boleh mengajak pengunjung untuk ikut berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan.”

foto  foto

Keterangan :

  • Bayu (27 tahun) merasa senang dengan kegiatan bersih-bersih yang ikuti kali ini, menurutnya kegiatan ini sangat baik untuk dilakukan (kiri).
  • Setelah melakukan bersih-bersih sampah di Pantai, relawan merayakan ulang tahun dan berfoto bersama (kanan).

Pukul 11.30 kegiatan baksos ini diakhiri dengan perayaan ulang tahun bersama dan foto bersama. Melalui kegiatan ini relawan berharap masyarakat menjadi semakin peduli terhadap lingkungan.

  
 

Artikel Terkait

Hatiku untuk Anakku, Sebuah Kisah Tentang Transplantasi Hati

Hatiku untuk Anakku, Sebuah Kisah Tentang Transplantasi Hati

10 Juni 2021

Jika tak ada aral melintang, pada 28 Juni 2021 mendatang, Theresia Emeret bakal mendonorkan hatinya untuk putri semata wayangnya Eleanor.

Suara Kasih: Setiap Orang adalah Sutra Hidup

Suara Kasih: Setiap Orang adalah Sutra Hidup

23 Agustus 2011
Lihatlah Somalia. Sekitar 640.000 anak menghadapi risiko meninggal akibat kelaparan. Selain bencana kelaparan, warga Somalia juga mengalami bencana akibat ulah manusia. Anak-anak yang lahir di sana sungguh tak berdaya.
Kembali ke Tekad Awal

Kembali ke Tekad Awal

25 Juli 2014

Tzu Chi Palembang pun memiliki program bahwa setiap hari kamis diawal bulan akan selalu diadakan sosialisasi dengan tema yang berbeda. Ini dilakukan agar insan Tzu Chi yang baru bergabung dapat mengetahui hal-hal apa saja yang telah dilakukan oleh Tzu Chi Palembang sekaligus membangkitkan rasa cinta kasih dan peduli terhadap sesama, sehingga bisa bersama-sama menjadi barisan Tzu Chi yang solid dalam menyebarkan benih-benih kebajikan.

Keindahan sifat manusia terletak pada ketulusan hatinya; kemuliaan sifat manusia terletak pada kejujurannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -