Save Our Earth

Jurnalis : Junet Lee (He Qi Barat), Fotografer : Riadi Pracipta (He Qi Barat)
 
 

foto Meski telah berusia lanjut, para warga umum ini pun ingin terlibat dalam kegiatan mendaur ulang sampah dan mengubahnya menjadi cinta kasih.

Minggu, tanggal 12 Desember 2010, P.k.7.30 WIB cuaca kurang bersahabat. Sejak pagi hujan deras telah mengguyur kota Jakarta. Namun, hujan deras tidak mengendurkan semangat kami (para relawan Tzu Chi) dan warga untuk bersama-sama menyelamatkan bumi ini dengan melaksanakan daur ulang bersama. Para warga dengan antusias datang membawa barang daur ulang ke halaman Gedung Pertemuan Citra Garden 5.

Mereka mengetahui kegiatan daur ulang tersebut karena seminggu sebelumnya kami telah membagikan undangan kepada warga agar membawa barang-barang daur ulang. Undangan tersebut berisi himbauan yang berbunyi “Save Our Earth, cintailah bumi kita dengan memanfaatkan kembali barang bekas. Selain Anda membantu melestarikan bumi kita, hasil penjualan barang bekas akan membantu pengobatan mereka yang kurang mampu”.

Antusiasme Warga
Kami sangat senang melihat antusiasme para warga. Bahkan ada warga yang bertanya, “Apakah kegiatan ini dilakukan setiap minggu? Bila tiap minggu maka saya dapat menyiapkan lagi.” Jumlah barang daur ulang yang dibawa oleh para warga sangat banyak, bahkan sampai acara hampir berakhir masih ada warga yang datang membawakan barang daur ulang. Seorang warga bernama Ruslimin yang meskipun sudah berumur, tetap antusias membawa barang daur ulang dan dengan penuh semangat meletakkan sendiri ke tempat yang telah disiapkan. Ia juga berkata, “Melakukan daur ulang dapat membuat lingkungan menjadi bersih, selain itu dapat membantu orang yang kesusahan.”

Kegiatan daur ulang ini pun dihadiri 100 murid Sekolah St. Yoseph dari kelas 7 dan 10 orang guru pembina. Mereka bergabung dengan 15 orang warga setempat dan 50 orang relawan Tzu Chi. Ketika kami mulai melakukan pemilahan barang daur ulang, hujan telah reda dan sang surya mulai bersinar terik, seperti membakar semangat kami untuk terus melakukan daur ulang.

Setelah kegiatan pemilahan selesai, para guru dan warga melihat-lihat produk hasil pengolahan barang daur ulang yang kami pamerkan. Barang-barang itu seperti buku catatan dari kertas bekas, celengan dari gulungan bekas, dan bunga. Selain itu ada pula baju, sepatu bayi serta selimut hasil produksi Daai Technology yang terbuat dari botol plastik. Warga sangat kagum melihat dari botol plastik kemasan dapat diolah menjadi pakaian dan selimut yang begitu halus. Kami menjelaskan bahwa barang-barang Daai Technology yang berbentuk selimut bahkan digunakan untuk bantuan internasional ke berbagai negara yang terkena bencana.

foto   foto

Keterangan :

  • Sejak pagi jam 7 hingga jam 12 siang, warga Citra 5, Taman Palem, Cengkareng terus berdatangan untuk menyumbangkan sampah daur ulang mereka. (kiri)
  • Sekitar 100 orang murid Sekolah St. Yoseph juga ikut belajar memilah sampah demi kelestarian bumi. (kanan)

Ikut Menciptakan Bumi yang Indah
Salah satu pembina dari St. Yoseph, Suster Baptista adalah pemerhati program-program di sekolah tersebut. Ia berkata, “Kami melakukan ini karena kami tidak ingin menjadi penonton saja tapi ingin membantu dalam masalah global warming, dan semoga bisa diterapkan dalam kehidupan kami.”

Seorang guru dari St. Yosep, Jerry Hongrius juga ikut bercerita, “Kami juga telah menerapkan daur ulang di lingkungan sekolah kami dengan meminta anak membawa botol minum sendiri supaya tidak banyak sampah-sampah botol air mineral yang dihasilkan. Kami melakukan ini setelah melihat contoh dari anak-anak Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi. Tujuan kami ke sini adalah agar dapat menanamkan rasa cinta terhadap bumi ini kepada anak didik kami.”

foto  foto

Keterangan :

  • Para relawan memajang barang-barang yang diolah dari sampah daur ulang menjadi barang baru yang indah dan bermanfaat. (kiri)
  • Suster Baptista adalah pemerhati program-program kegiatan di Sekolah St. Yoseph. Ia berharap murid-murid ikut berpartisipasi menghentikan pemanasan global. (kanan)

Chen Ik Lien (71 tahun) adalah salah satu warga Citra Garden 5 yang mengikuti kegiatan ini. Ia sangat bersemangat melakukan daur ulang. “Saya sangat senang mengikuti kegiatan daur ulang hari ini. Saya sangat berharap kepada para generasi muda agar lebih semangat dan peduli lagi dengan bumi ini, selain itu saya juga berharap anak cucu saya dapat mengikuti jejak saya ini,” ungkapnya penuh harapan.

Marilah semua kita semua bersatu hati menyelamatkan bumi ini dan menciptakan bumi yang indah dan nyaman untuk anak cucu kita. Seperti pesan Master Cheng Yen, “Bila mampu menyayangi bumi, menghargai kehidupan, mengurangi nafsu keinginan, dan menjaga pola hidup sederhana, bumi akan berkembang ke arah yang lebih baik dan membuat semua makhluk hidup memilki hidup yang damai, aman dan indah.”

  
 

Artikel Terkait

Camp yang Menginspirasi

Camp yang Menginspirasi

04 September 2013 Di hari pertama tiba di Jing Si Tang (Aula Jing Si), para pengusaha langsung mendapatkan penjelasan tentang perjalanan Tzu Chi Indonesia selama 19 tahun dan berbagai kegiatan amal yang telah dikerjakan oleh Tzu Chi Indonesia.
Kasih Ibu Tiada Tara

Kasih Ibu Tiada Tara

26 Juli 2017

Kasih ibu tiada tara, demi sang buah hati ia rela mengorbankan segalanya: waktu, uang, tenaga, dan bahkan kehidupannya. Demi merawat sang buah hati Nova Ambar (27) yang berkebutuhan khusus, Suparmi mesti menahan diri untuk bisa bepergian, beraktivitas, dan bahkan sekadar untuk melepaskan kejenuhan.

Berbagi Kasih Melalui Beras Cinta Kasih

Berbagi Kasih Melalui Beras Cinta Kasih

02 Oktober 2014

Di kota besar seperti Bandung saja jumlah warga kurang mampu masih terbilang banyak. Kekurangan yang dirasakan oleh warga kurang mampu ini yang menjadi perhatian Yayasan Buddha Tzu Chi. Maka, pada tanggal 28 September 2014, Tzu Chi Bandung membagikan beras cinta kasih bagi warga kurang mampu.

Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -