Saya Adalah Buah Hati Mama
Jurnalis : Erlina (Tzu Chi Medan), Fotografer : Rita, Djuang, Erlina (Tzu Chi Medan)Guru isyarat tangan Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Medan memandu para Bodisatwa cilik dalam performa isyarat tangan “Mama”.
Suasana pandemic Covid-19 dari tahun 2020 sampai tahun 2021 masih tetap berlanjut dan kita semua tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Medan masih tetap melakukan aktivitas kelas budi pekerti setiap satu bulan sekali dengan tetap memanfaatkan jaringan internet. Di tahun 2021 ini, Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Medan tetap merayakan peringatan Hari Ibu Internasional secara online.
Peringatan Hari Ibu Internasional ini diadakan pada Minggu, 2 Mei 2021 dan diikuti oleh 28 keluarga dan 28 Bodhisatva cilik, relawan Tzu Chi komite sebanyak 7 orang, relawan APL (Abu Putih Logo) sebanyak 4 orang, dan relawan AP (Abu Putih) sebanyak 3 orang. Acara di mulai dari jam 13.00-15.00 WIB. Walaupun kegiatan dilaksanakan secara online, tetapi antusias dan keseriusan para Bodhisatva cilik dapat dirasakan.
Dalam kegiatan ini, guru isyarat tangan bersama para Bodhisatva cilik juga membawakan isyarat tangan dengan lagu berjudul “Mama” untuk membuka kegiatan tersebut. Isyarat tangan tersebut bercerita tentang Mama bagaikan sebatang pohon besar dan anak-anak selalu makan dedaunan pohon besar tersebut. Mama pun tidak pernah mengeluh sedikitpun. Para Bodhisatva cilik dengan antusias mengikuti alunan lagu serta mengikuti gerakan isyarat tangan dari guru isyarat tangan Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Medan.
Para Bodhisatwa cilik memperlihatkan hasil karya melipat kertas Origami menjadi bentuk hati dalam sesi hand made.
Sesi selanjutnya sebuah kisah dalam versi barat menampilkan kasih sayang seorang ibu dengan sabar membesarkan anaknya serta mendidik sampai anaknya dewasa, berkeluarga, dan memiliki anak. Seorang ibu tetap menyayangi anaknya walau anaknya sudah mempunyai anak dan keluarga sendiri. Berbakti kepada ibu bukan saja pada hari-hari tertentu, tetapi setiap hari adalah hari Ibu.
Bagaimana cara kita berbakti pada orang tua yang benar? Yaitu kita tidak membuat mereka khawatir dan selalu mengikuti nasihat. Misalnya sebagai anak yang masih duduk di bangku sekolah, kita wajib menjalankan kewajiban kita dengan belajar bersungguh-sungguh inilah berbakti yang paling dasar, bukan menunggu setelah kita dewasa, mencari uang yang banyak barulah kita berbakti pada orang tua.
Yang orang tua harapkan dari kita adalah kita bisa menemani mereka, bersenda gurau, inilah berbakti yang sebenarnya. Jangan sampai nanti orang tua sudah tiada, saat itu kita baru mau berbakti. Akhirnya sudah tidak bisa lagi dan jangan sampai penyesalan ini terjadi.
Pada puncak acara, para Bodisatwa cilik mengikuti aba-aba pembawa acara untuk menyuguhkan secangkir teh hangat kepada orang tua tercinta.
Dalam acara hari ini, juga diadakan sesi prakarya hand made yaitu melipat kertas Origami menjadi bentuk hati. Kegiatan ini dilakukan oleh para Bodhisatva cilik dengan di pandu oleh Sanggar Kreativitas Anak Indonesia dan hasilnya akan hadiahkan kepada masing-masing mama.
Acara puncak dari peringatan Hari Ibu Internasional ini, para Bodhisatva cilik telah siap dengan secangkir teh hangat. Mereka dengan hati yang tulus, kemudian berlutut sambil menyuguhkan secangkir teh untuk para mama dan mengucapkan terima kasih serta meminta maaf untuk kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat.
Bodhisatva Cilik, Marvel Winfred Forbes membasuh tangan ibundanya, Suriyana Kosasih.
Kemudian para Bodhisatva cilik memeluk erat mama dan mengatakan “Ma, saya mencintaimu”. Semua mama tampak larut dan terharu dalam momen ini. Selain itu, pembawa acara juga mengingatkan anak- anak untuk membasuh tangan dan kaki mama dengan sepenuh hati setelah kelas online ini selesai karena keterbatasan waktu.
Dalam acara sharing, Suriyana Kosasih mama dari Marvel Winfred Forbes membagi kebahagiaan atas perubahan anaknya setelah mengikuti Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Medan. “Marvel sangat menyukai pelajaran lewat online, setiap kali selesai mengikuti kelas budi pekerti, ia akan bercerita ke mama dan papanya. Marvel yang dulunya pendiam mulai jadi terbuka, kami sangat senang melihat perubahan Marvel,” ucap Suriyana Kosasih.
Para Bodhisatva cilik juga mengikuti arahan dari pembawa acara untuk membasuh kaki ibunda tercinta setelah kegiatan selesai.
Dalam kegiatan ini, pembawa acara juga menambahkan bahwa pandemi Covid-19 memberi pelajaran besar bagi umat manusia. Hendaknya kita bisa bervegetaris, mengubah pola hidup kita, lebih menghargai kehidupan mahkluk lain. Dengan bervegetaris, kita menjaga kesehatan batin dan jasmani kita, juga memupuk rasa welas asih.
Acara peringatan Hari Ibu Internasional ini ditutup dengan doa bersama agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir, manusia semakin suci hatinya, masyarakat aman dan damai, dunia bebas dari bencana. Master Cheng Yen selalu mengatakan, Berbakti adalah tidak membuat Orang Tua kita khawatir, dan hendaknya dilakukan terus menerus dalam kehidupan sehari hari.
Editor: Arimami Suryo A.
Artikel Terkait
Saya Adalah Buah Hati Mama
10 Mei 2021Pada Minggu, 02 Mei 2021, para peserta Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Medan Tzu You Ban memperingati Hari Ibu Internasional secara online melalui aplikasi Zoom.