Saya Sehat, Mereka Selamat
Jurnalis : Suyanti Samad (He Qi Pusat), Fotografer : Suyanti Samad (He Qi Pusat)
|
| ||
Seperti biasa, sebelum suster PMI mengambil darah pendonor, di bagian dalam ruangan terdapat para relawan sedang menemani pendonor. Relawan menceritakan tentang Tzu Chi, kegiatan rutin yang ada di Tzu Chi dan kegiatan di komunitas. Sambil menunggu, pendonor disuguhkan secangkir teh hangat dan kue kecil. Erna Shijie mengajak pendonor melakukan pelestarian lingkungan, mengumpulkan barang-barang daur ulang, dan mengajak mereka memberikan barang daur ulang ke depo daur ulang yang dekat dari rumah pendonor. “Hari ini saya mengajak sekeluarga mendonor darah. Saya senang bisa membantu orang dengan mendonorkan darah saya kepada mereka. Selain menyehatkan tubuh saya, juga badan saya menjadi ringan. Bila tubuh tidak sehat, kita tidak memiliki kesempatan menolong orang. Saya cukup istirahat, minum air putih yang banyak dan tidak banyak pikiran, adalah kunci utama agar darah kita tetap segar dan layak didonorkan,” cerita Rosita (57) yang sudah 17 kali mendonorkan darahnya kepada PMI. Irwan (43), sering mendonor darahnya yang diadakan oleh pusat pembelanjaan di Jakarta. “Niat saya cukup sederhana, darah saya bisa menolong orang lain, juga bisa menolong saya sendiri.” Berbeda dengan Raja Wijaya (66), rasa kemanusiaan yang mendorong dia menolong orang lain seperti donor darah. Juga dari neneknya (almahumah), seorang dokter, selalu mengutamakan sifat kemanusiaan daripada nilai dan jumlah materi yang didapat. Sifat kemanusiaan ini dapat menciptakan jalinan jodoh baik dengan orang lain. “Tzu Chi adalah sebuah organisasi yang sangat menarik bagi saya, adalah organisasi lintas agama, yang tidak didapat dari organisasi lain,” tambahnya.
Keterangan :
‘Berdana bukanlah hak khusus yang dimiliki orang kaya, melainkan merupakan perwujudan dari sebuah cinta kasih yang tulus’ kutipan kata perenungan Master Cheng Yen. Setelah kantong darah penuh, suster mengambil 3 tabung yang berukuran 2 ml dan 4 ml. Tabung tersebut diisi dengan darah pendonor. Darah ini akan di check kadar HB dan keakuratan jenis golongan darah pendonor, dan memerlukan lebih kurang 1 hari melakukan pengecekan darah tersebut. Dulu orang mendonorkan darah hanya untuk menukar sebungkus nasi, menghilangkan rasa laparnya, tetapi setelah pendonor rutin berdonor darah, ia merasakan sehat di tubuh. Sekarang orang berdonor darah, selain untuk kesehatan badan sendiri (mengeluarkan HB pendonor yang cenderung tinggi), juga menolong orang yang memerlukan darah. Kita harus mengecek HB dan tensi pendonor, sehingga pendonor bisa mengetahui kesehatannya sendiri. Darah berproduksi secara terus menerus, tidak dapat diperoleh dari konsumsi obat. “Setiap darah pendonor, akan kita screening penyakitnya, yang mungkin menular melalui tranfusi seperti Hepatitis B, Hepatitis C, HIV dan sipirin. Bila salah satu darah terdapat kandungan tersebut, darah akan segera dibuang. Kita memiliki database pendonor sebagai sumber sensor, bila pendonor sebelumnya tercetak memiliki gejala penyakit, maka pendonor tidak boleh berdonor dulu. Ia akan diminta ke PMI pusat untuk melakukan konseling dengan PMI, pengambilan sampel darah. Bila hasil sampel menunujukkan negatif, pendonor masih bisa berdonor. Sebaliknya bila pengecekan sudah 3 kali dilakukan, menunjukkan positif, maka pendonor tidak boleh berdonor lagi. Di bulan puasa seperti ini, selama pendonor berpuasa, bila ia merasa kuat, maka ia bisa berdonor darah,” jelas Upik (37) yang sudah 17 tahun bergabung dengan PMI, juga PIC donor darah hari ini. Setelah selesai donor, relawan menyuguhkan bacang cinta kasih dan segelas cincau segar, untuk memulihkan kesehatan sambil beristirahat sebentar. Donor darah hari ini berjalan dengan sukses dengan dukungan dari 25 relawan dari He Qi Pusat. PMI sangat bersyukur, bahwa di bulan puasa ini terdapat sebanyak 43 kantong darah dan 16 kantong yang ditolak karena HB rendah, HB tinggi, konsumsi obat dan belum mencapai 3 bulan berdonor. Setelah membereskan perlengkapan Donor Darah, relawan He Qi Pusat melakukan foto bersama dengan para PMI. | |||