Sebanyak 205 Warga Sukabumi Ikuti Operasi Katarak dan Pterygium

Jurnalis : Agung Taufik Firmansyah Nasution (Tzu Chi Cianjur) , Fotografer : Terrence Alvianto Sutardi (Tzu Chi Cianjur)

doc tzu chi

Perawat dari tim medis Tzu Chi membantu memeriksa kelengkapan dokumen pasien dan memeriksa mata pasien setelah ditetesi obat dalam baksos yang digelar di Kodim 0607 Kota Sukabumi.

Katarak merupakan salah satu penyakit degeneratif yang terjadi saat proses penuaan seseorang. Keluhan yang banyak dialami pasien katarak ialah penglihatan terasa berkabut, dan jika terkena sinar matahari atau cahaya akan terasa silau. Saat ini Indonesia masuk dalam daftar tiga besar negara dengan jumlah penderita katarak terbanyak di dunia dan dan nomor satu di Asia Tenggara. Di Indonesia, penyakit katarak sudah menjadi masalah nasional.

Pada kesempatan kali ini Yayasan Buddha Tzu Chi menjalin jodoh baik dengan warga Sukabumi, Jawa Barat dengan mengadakan Baksos pengobatan Katarak dan Pterygium. Baksos yang digelar di Kodim 0607 Kota Sukabumi ini digelar selama tiga hari sampai Minggu, 26 Maret 2017. Pasien yang berjumlah 205 orang ini dibagi dalam dua hari untuk melakukan operasi. Sementara pada hari ketiga hanya pemeriksaan ulang pada pasien yang sudah melakukan operasi.

Jadwal operasi dimulai pada pukul 13.00 WIB. Namun sejak pagi, pasien mulai berdatangan untuk mengambil nomor antrian di meja pendaftaran. Para relawan menyambut para pasien dan mencocokkan data yang dibawa pasien. Pasien yang sudah mendapatkan nomor urut mengikuti jalannya alur, seperti periksa tekanan darah, cuci kaki, gunting bulu mata dan sampai di meja operasi.

Abdul Rahman yang menderita katarak di kedua matanya dibantu relawan untuk potong bulu mata sebelum masuk ke ruang operasi.


Irfan Wijanya relawan dari Jakarta membantu pasien meneteskan obat mata sebelum masuk ke ruang operasi.

Salah satu pasien yang sudah datang adalah Abdul Rahman (14) yang diantar ayahnya, Narudin (37) seorang penjual sayur keliling. Narudin berharap anaknya bisa sembuh sehingga bisa meringankan bebannya. Abdul Rahman yang tidak pernah merasakan bangku sekolah ini menderita katarak sejak berusia tiga tahun.

“Semoga operasi berjalan dengan lancar, sehingga Abdul bisa sekolah, belajar mengaji dan bisa bermain dengan teman sebayanya,” ujar Narudin.

Pasien katarak lainnya adalah Ukam (65) yang merupakan warga Cianjur. Katarak yang sudah tiga tahun menutupi mata menyulitkannya untuk bekerja sehari-hari. “Harapan saya bisa melihat dengan normal kembali dan bisa bekerja seperti sedia kala,” ujarnya.

Dalam baksos ini sebanyak 205 pasien yang dioperasi.

Baksos kesehatan ini merupakan yang pertama dilaksanakan di Kodim 0607 Kota Sukabumi. Baksos yang didukung oleh dua kodim yaitu Kab. Sukabumi dan Kota Sukabumi ini mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak seperti Letkol Kav Guruh Prabowo, Komandan Distrik Militer (Dandim) Kabupaten Sukabumi.

“Baksos kali ini merupakan baksos besar dan tidak menutup kemungkinan Yayasan Budha Tzu Chi bisa berjodoh di kegiatan lainnya seperti penanganan longsor, banjir dan bencana alam lainnnya yang sering terjadi di bagian selatan Sukabumi,” kata Letkol Kav. Guruh Prabowo.

Sementara itu Ricky Budiman selaku koordinator baksos mengaku sangat bahagia karena baksos berjalan lancar. “Tujuan baksos ini adalah menolong orang lain lewat jalinan jodoh dengan Tzu Chi. Dan semoga dengan adanya baksos ini relawan yang ada di Sukabumi terus semangat untuk menjalankan Misi Tzu Chi,” kata Ricky Budiman.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -