Sebarkan Benih Cinta Kasih ke Seluruh Pelosok
Jurnalis : Cindy Kusuma, Fotografer : Agus Darmawan, Rudi Darmawan, Sugandha (He Qi Barat), Teddy Lianto.
|
| ||
Dalam sebuah kesempatan yang baik, saya berjodoh dengan seorang relawan komite asal Amerika yang bernama Sophia Chern. Saat semua orang merasa terkesan atas luasnya Aula Jing Si Indonesia yang merupakan terbesar di dunia sekarang, ia justru merasa sebaliknya, “Saya merasa Aula Jing Si kalian terlalu kecil.” Pernyataan ini cukup membuat saya terkejut. Namun, setelah mengobrol lebih jauh, ternyata saya baru mengetahui bahwa ia berpendapat demikian setelah melihat acara peresmian bagi masyarakat umum yang dihadiri oleh hampir 5.000 pengunjung. Saat itu, memang aula Jiang Jing Tang di lantai 4 hingga ke lobby-nya dipenuhi oleh pengunjung, bahkan di aula Guo Yi Ting di lantai 3 juga tidak tersisa satu bangku kosong pun, dan panitia harus menambah kursi-kursi, belum lagi yang rela berdiri di koridor samping untuk mengikuti acara. Oleh sebab itulah, Sophia merasa Aula Jing Si Indonesia masih bisa lebih besar lagi untuk menampung para Bodhisatwa.
Keterangan :
Harapan untuk menyebarkan benih cinta kasih Tzu Chi hingga ke pelosok Tanah Air tidak hanya dimiliki oleh para relawan Tzu Chi. Ir. Basuki Tjahaja Purnama, wakil gubernur terpilih DKI Jakarta periode 2012 – 2017 ini memberikan apresiasi yang tinggi kepada Tzu Chi yang telah bersumbangsih tanpa mengenal perbedaan suku, agama, maupun ras. Dalam kapasitasnya sebagai calon pemimpin daerah, pria yang akrab dipanggil Ahok inipun menyatakan, “Sejak dulu saya memimpikan tiap RT itu ada pemerhati. Jadi bisa bayangkan kalau tiap RT di Jakarta ada 1 relawan Tzu Chi. Ketua RT harus punya hati jadi pemerhati, yaitu memperhatikan yang lansia, yang balita, mana yang rumah kurang baik, siapa yang tidak sekolah, siapa yang kerjanya tidak jelas, lingkungannya bagaimana,” tegasnya. Penantian Master terhadap Insan Tzu Chi Indonesia Master Cheng Yen yakin dan mendoakan, bahwa ikrar dan tekad yang dipanjatkan oleh insan Tzu Chi Indonesia bisa terwujud. Benih-benih cinta kasih di Nusantara yang mulai disebarkan sejak 19 tahun yang lalu mulai bertunas bahkan sampai ke propinsi Papua, ujung timur Indonesia. Para relawan Biak yang berada di propinsi Papua telah sampai di Jakarta seminggu sebelum acara peresmian. Jarak Biak dan Jakarta tidak kurang dari 3.287 km, jika ditempuh dengan pesawat terbang memerlukan waktu lebih dari 5 jam dan biaya setidaknya 5 juta Rupiah (pulang pergi). Untuk menghemat biaya, rombongan relawan Biak memilih untuk menggunakan kapal laut yang memakan waktu perjalanan lima hari.
Keterangan :
Sesampainya di Jakarta, mereka tinggal di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng. Ayub Mirino, seorang relawan Biak mengaku pada awalnya kurang bisa beradaptasi, “Pertamanya agak kurang betah, tapi saat kita masuk ke Aula Jing Si, kita mendapatkan ketenangan. Saat kita kembali ke rusun-pun, ada perasaan kerasan untuk tinggal.” Selama kurun waktu seminggu sebelum peresmian, hampir setiap hari relawan Biak membersihkan komplek Aula Jing Si dengan menyapu dan mengepelnya, semua dilakukan dengan hati yang bersukacita bagai membersihkan rumah sendiri. Relawan Tzu Chi Jakarta-pun menyambut mereka dengan penuh keramahtamahan, “Relawan Jakarta sebagian besar udah kenal kita, khususnya yang pernah baksos di Papua. Sejak kita datang sudah disambut dengan begitu antusias dan semangat, relawan di Jakarta menganggap kita sebagai saudara, saudara yang pulang dari tempat lain kembali ke rumah sendiri,” kata Ayub. Tentu saja, sekembalinya Ayub dan kawan-kawan ke Papua nanti tidak dengan tangan hampa, “Kita menyalurkan kasih yang kita dapatkan secara langsung dan nyata dari Aula Jing Si dan Rusun Cinta Kasih. Kita ceritakan apa yang kita alami untuk menarik atau mengayom relawan yang mau bergabung untuk menjalankan cinta kasih.” Asal setiap relawan mau memegang teguh tekad tak tergoyahkan, maka ikrar tersebut tidak akan sulit dilaksanakan. Percaya bahwa dari satu menjadi tak terhingga. Jika setiap relawan bisa menjadi penyambung tali jodoh antara orang lain dengan Tzu Chi, niscaya semangat Tzu Chi dapat menyebar ke seluruh Indonesia, hingga tercipta masyarakat yang aman dan tenteram seperti yang dicita-citakan Master Cheng Yen. | |||
Artikel Terkait
Kisah di Balik Penampilan Qin Xing Song
05 Februari 2018Penampilan Qin Xing Song (Himne Ajaran Jing si) yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tangan (miao yin) disertai tabuh Lonceng dan Gendang pada kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun 2017, Sabtu 27 Januari 2018.
340 Paket Beras untuk Warga Langkat
29 Desember 2022Relawan komunitas Binjai mengadakan bakti sosial pembagian sembako di Desa Kuala Tanjung kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat. Dalam kegiatan ini relawan mendistribusikan 340 paket sembako.