Sebarkan Kebajikan agar Dunia Terbebas dari Bencana

Jurnalis : Paulina (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul, Ani, Beverly, Calvin, Mie Li, Vincent, Wiyzhien (Tzu Chi Tj Balai Karimun)


Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menggalang dana bagi pembangunan 3.000 rumah di Palu dan Lombok, 27-28 Oktober 2018 di Pasar Maimun, Pasar Bukit Tembak dan Costal Area.

Minggu, 5 Agustus 2018 lalu, Gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB) terutama bagian Lombok, menelan banyak korban serta merusak rumah-rumah yang terkena dampak gempa. Belum lama dari bencana yang terjadi di Lombok, Jumat, 28 September 2018, Sulawesi Tengah terutama bagian Palu dan Donggala terkena bencana gempa bumi yang berkekuatan 7,4 Skala Richter. Gempa itu pun berpotensi menyebabkan Tsunami. Tidak hanya itu, likuifaksi (tanah mencair kemudian bergerak akibat pergerakan lempeng) pun melanda kota Palu, dan menelan banyak korban jiwa.

Bencana alam yang terjadi di Palu dan Lombok membuat hati banyak orang tergerak untuk bertindak membantu sesama. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia langsung turun ke lapangan untuk memberikan bantuan, mulai dari pangan, selimut dan santunan. Tidak hanya itu relawan pun berencana untuk membangun 3.000 rumah bagi korban bencana Palu dan Lombok. Setelah berkerja sama dengan TNI, kesepakatan untuk membangun rumah pun tercapai.

Membangun 3.000 rumah bagi korban bencana pastinya memerlukan dana yang banyak. Untuk itu Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun turut menggalang dana. Penggalangan dana dilakukan dua hari, hari pertama diadakan di Pasar Maimun dan Pasar Bukit Tembak, serta hari kedua diadakan di Coastal Area.


Kebahagian terpancar di wajah relawan saat memeluk warga yang ikut berdonasi.


Seorang warga Karimun yang berolah raga pagi juga turut bersumbangsih untuk pembangunan 3.000 rumah di Palu dan Lombok.

Pada hari sabtu, 27 Oktober 2018 kegiatan penggalang dana dilakukan pada pagi hari. Lokasi yang dipilih pun sesuai dengan aktifitas penduduk setempat yang sering berbelanja di pasar tradisional. Sebelum bertolak ke lokasi, pukul 06.30 WIB relawan melakukan briefing terlebih dahulu dengan berkumpul di kantor.

Usai pembagian kelompok dan pemberitahuan tujuan kegiatan, relawan pun langsung bertolak ke lokasi tujuan penggalangan dana. Relawan memiliki slogan yaitu 3.000 rumah untuk Palu dan Lombok, sebarkan kebajikan. Slogan itu pun membuat relawan menjadi lebih semangat. Relawan bergerak sesuai dengan kelompoknya agar mempermudah penggalangan dana. Masyarakat yang beraktifitas pada pagi hari itu pun ikut antusias dalam memberikan dana, walaupun ada yang susah atau belum mendapatkan pembeli, mereka tetap ingin membantu para korban bencana.


Salah satu pedagang sayur di Pasar Bukit Tembak tersenyum bahagia bisa ikut berdonasi.


Jarren Daphne Austin merupakan Xiao Pu Sha yang aktif dalam kegiatan penggalangan dana kali ini.

Tidak hanya di pasar, relawan pun menelusuri toko-toko dan mini market yang berada di pinggir jalan untuk menggalang dana masyarakat setempat. Hari menjelang siang dan penggalangan dana pun usai dilakukan. Relawan lalu kembali ke kantor dan beristirahat.

Keesokan harinya, Minggu, 28 Oktober 2018, relawan kembali melakukan penggalangan dana. Kegiatan ini pun diikuti oleh anak-anak Kelas Budi Pekerti Xiao Pu Sha (Xiao Tai Yang). Kegiatan ini juga dimanfaatkan relawan untuk mengajarkan Xiao Tai Yang agar lebih peduli terhadap sesama serta mandiri dalam kehidupan sosial. Para Xiao Tai Yang pun diberikan arahan mengenai tujuan kegiatan ini dan diawasi oleh orang tua mereka dan relawan senior.

Pada saat briefing, relawan membagi kelompok dan memberitahukan tujuan kegiatan ini, yaitu untuk membantu meringankan beban saudara kita yang terkena bencana dan untuk membangun 3.000 rumah untuk Palu dan Lombok. Tidak lupa relawan mengingatkan untuk mengoleskan Cream Tzu Chi serta budaya humanis yaitu mengatakan Gan En atau terima kasih kepada pemberi dana.


Seorang anggota Pemuda Pancasila dengan suka rela berdonasi saat penggalangan dana di Costal Area.


Tanpa mengenal lelah para Xiao Pu Sha dan Tzu Shao dengan giat ikut penggalangan dana untuk pembangunan 3000 rumah di Palu dan Lombok hingga malam hari.

Setelah briefing relawan pun bertolak menuju lokasi, Coastal Area, yang merupakan tempat wisata yang kerap dikunjungi oleh masyarakat Tanjung Balai Karimun. Setelah pembagian kelompok, relawan langsung menelusuri berbagai tempat untuk menggalang dana. Para Xiao Tai Yang pun bersemangat dalam menggalang dana.

Usai memberi salam dan memperkenalkan diri, Xiao Tai Yang pun memberitahu tujuan relawan, mereka pun menggalang dana sambil belajar mandiri. Relawan senior yang melihat energi para Xiao Tai Yang pun merasa puas karena dapat membimbing mereka. Dengan kata lain berhasil dalam mendidik mereka. Masyarakat yang dihampiri relawan pun dengan murah hati memberikan dana.


Syaifudin Zahri yang merupakan penjual martabak sangat mendukung pembangunan 3.000 rumah ini.


Vinnelson, salah satu Xiao Pu Sha yang ikut bersumbangsih dua hari berturut-turut pada penggalangan dana ini.

Syaifudin Zahri (43), merupakan penjual martabak, merasa program Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia untuk membangun 3.000 rumah merupakan perbuatan yang bijak dan dapat membantu pemerintah terutama korban bencana. Ia pun menganggapnya sebagai salah satu bukti yang realistis bantuan terhadap mereka yang terkena musibah.

“Dengan penggalangan dana ini, dana dari masyarakat kecil yang di sini dapat disalurkan. Saya berharap masyarakat yang terkena bencana dapat diberikan ketabahan dalam menjalani cobaan ini dan lebih semangat dan tidak putus asa dan Tuhan Yang Maha Esa memberikan kemudahan dan rezeki di hari-hari berikutnya,” ungkap Syaifudin Zahri.

Tanggapan-tanggapan positif dan antusias yang diberikan warga karimun membuat salah satu relawan terharu. Ina merupakan relawan komite, merasa terharu dengan antusias warga Karimun. “Ada salah satu warga yang langsung menghampiri relawan dan berantusias berdana. Ia mengatakan bahwa beliau merupakan warga yang pernah dibantu oleh Yayasan Buddha Tzu Chi pasca kebakaran di Kolong pada beberapa waktu yang lalu dan ada juga yang mengatakan bahwa ada saudara di Palu dan Lombok sehingga berantusias untuk berdana,” Ucap Ina salah satu relawan yang ikut berpartisipasi dalam galang dana kali ini.

“Seperti kata Master Cheng Yen, kita harus dapat mensucikan hati manusia. Dan saya merasa bervegetaris dan daur ulang ada berkaitan dengan bencana. Dengan hati manusia yang suci, bervegetaris dan daur ulang semoga tidak terjadi lagi bencana di manapun dan saya berharap masyarakat yang terkena bencana dapat bangkit kembali dan dunia terbebas dari bencana,” tambahnya.


Ina terharu dengan antusias warga Karimun yang ikut menyumbang.


Terlihat para relawan dan Xiao Pu Sha dengan membungkuk yang menjadi salah satu budaya humanis Tzu Chi saat menerima sumbangan dari warga Karimun.

Tidak hanya Relawan Senior, salah satu Xiao Tai Yang, Jarren Daphne Austin (9) yang ikut bersumbangsih dua hari berturut-turut menggalang dana merasa tidak capek dan merasa senang  karena bisa membantu orang yang kesusahan.

“Saya merasa sedih karena para korban kehilangan keluarga dan rumah. Saya berharap semoga mereka cepat mempunyai rumah, pakaian dan makan,” ucap Jarren Daphne Austin yang merupakan salah satu siswi di Sekolah Maha Bodhi.

Dengan adanya kegiatan penggalangan dana ini, relawan Tzu Chi di Tanjung Balai Karimun berharap semoga pembangunan 3.000 unit rumah dapat tercapai, sehingga dapat meringankan beban korban bencana. Seperti yang tertuang dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Berdana bagaikan sedang menebar benih, benih akan bertunas bilamana dipupuk dengan hati penuh suka cita”.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Semangat Cinta Kasih untuk Palu dan Lombok

Semangat Cinta Kasih untuk Palu dan Lombok

31 Oktober 2018
Sejak tanggal 26 Oktober 2018, relawan Tzu Chi di He Qi Utara 2 tepatnya di Hu Ai Angke memulai penggalangan dana pembangunan 3.000 rumah untuk Palu dan Lombok. Di Hari pertama, yakni hari Jumat pukul 18.30 WIB, selepas relawan beraktivitas dari tempat kerja, tanpa mengenal rasa lelah relawan langsung menuju swalayan Hari Hari yang terletak di Duta Harapan Indah, Jakarta Utara.  
Galang Dana untuk 3000 Rumah Korban Gempa Di Palu Dan Lombok

Galang Dana untuk 3000 Rumah Korban Gempa Di Palu Dan Lombok

29 Oktober 2018

Tzu Chi Medan melakukan kegiatan penggalangan dana untuk korban terdampak bencana gempa dan tsunami di Palu dan Lombok. Penggalangan dana ini untuk memulihkan kondisi para korban dengan membangun 3.000 rumah di dua lokasi tersebut.

Sebarkan Kebajikan agar Dunia Terbebas dari Bencana

Sebarkan Kebajikan agar Dunia Terbebas dari Bencana

31 Oktober 2018

Membangun 3.000 rumah bagi korban bencana di Lombok, NTB dan Palu Sulteng, pastinya memerlukan dana yang banyak. Untuk itu Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun turut menggalang dana. Penggalangan dana dilakukan dua hari, hari pertama diadakan di Pasar Maimun dan Pasar Bukit Tembak, serta hari kedua diadakan di Coastal Area.

Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -