Sebenih Tekad Mampu Menumbuhkan Akar Kebijaksanaan
Jurnalis : Wylen (He Qi Pusat), Fotografer : Foeng jie tju, Budiman, Lim Tet Kong (He Qi Pusat)Relawan komunitas He Qi Pusat dengan membawa semangat mendalami Dharma bersama-sama mengikuti Xun Fa Xiang yang digelar perdana, Selasa 12 Februari 2019.
Saat dilantik menjadi murid Master Cheng Yen di Taiwan November tahun lalu, Foeng Jie Tju dan Wylen berikrar untuk mengadakan acara Xun Fa Xiang bagi relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Pusat. Mereka berdua menyadari bahwa memutar roda Dharma harus terus dilakukan di beberapa wilayah di Jakarta agar seluruh insan Tzu Chi di komunitas dapat turut belajar dan menjalankan Dharma dengan sebaik-baiknya. Melalui segala pertimbangan maka acara Xun Fa Xiang untuk daerah He Qi Pusat diadakan di ITC Mangga Dua setiap hari Selasa dan Jumat pukul 07.30 pagi.
Foeng Jie Tju berangkat pukul 06.15 pagi untuk memastikan seluruh peralatan acara berlangsung dengan lancar.
Setelah melakukan beberapa persiapan, akhirnya tanggal 12 Februari 2019 ditetapkan sebagai hari diadakannya acara Xun Fa Xiang perdana. Pukul 06.15 pagi Foeng Jie Tju telah meninggalkan rumahnya dan bersiap-siap ke lokasi. Sesampainya di sana, Foeng Jie Tju langsung mempersiapkan segala keperluan yang diperlukan agar acara dapat berlangsung dengan sebaik-baiknya.
Tepat pukul 07.30, para relawan yang telah hadir bersama-sama menyaksikan ceramah Master Cheng Yen episode pertama yang berjudul “Pancaran Air Dharma Menyucikan Pikiran” dengan penuh khidmat.
Setelah mendengarkan video ceramah Master Cheng Yen, para relawan membentuk lingkaran agar lebih mudah melakukan sharing. Jessika (empat dari kanan) dan Joh Jen Jen (tujuh dari kanan) juga turut memberikan sharing.
Kegiatan pun dilanjutkan dengan menyaksikan video pembabaran Dharma Master Cheng Yen yang berdurasi 33 menit. Para relawan berkumpul bersama untuk melakukan sharing. Diawali oleh Rui Ing Shijie yang membawakan sharing mengenai pembabaran Dharma yang baru saja diputar. Seperti membahas tentang adanya Alam Asura di lima alam kehidupan, indahnya air Dharma yang mampu menyucikan pikiran manusia, dan pentingnya tekad semua orang untuk menggali sumur air sendiri tanpa harus menunggu turunnya air hujan sehingga dapat menolong kehidupan diri sendiri dan orang lain.
Selain Rui Ing Shijie, semua relawan ikut aktif untuk memberikan sharing mengenai keindahan pembabaran Dharma yang diperoleh pagi itu. Pembahasan yang sangat menarik disampaikan secara bergantian oleh tiga belas orang relawan yang hadir.
Rui Ing Shijie (dua dari kiri) membawakan sharing mengenai pembabaran Dharma yang baru saja diputar.
Dibalik Kisah Xun Fa Xiang Perdana
Hadirnya kegiatan Xun Fa Xiang perdana ini ternyata mengisahkan kisah yang menyentuh dari para relawan, di antaranya Indrahastuti Shijie dan Joh Jen Jen Shijie. Mereka berdua sudah bangun sejak pukul 04.30 pagi. Pada awalnya mereka berencana untuk mengantarkan salah seorang kenalan yang hendak pergi ke Bandara dan mereka tidak mengetahui jika kegiatan Xun Fa Xiang diadakan pada pagi itu. Sesampainya di apartemen, sambil mendengarkan lagu Wu Liang Yi Jing, mereka ingin memeriksa pesan di ponsel. Ketika mereka melihat pemberitahuan di grup whatsapp jika acara Xun Fa Xiang diadakan pagi itu, dengan tanpa berpikir panjang mereka segera bertukar pakaian dan langsung berangkat ke ITC Mangga Dua.
“Saya tidak akan melewatkan kesempatan untuk mendengarkan ceramah Master,” kata Joh Jen Jen Shijie ketika ditanya mengapa mereka ingin datang ke ITC.
Usai mengikuti kegiatan Xun Fa Xiang, seluruh relawan berfoto
bersama.
Adapula Jessika Shijie yang tinggal di kawasan Puri Indah. Dengan penuh semangat ia datang di pagi itu walaupun membuatnya harus menempuh waktu satu Jam dan harus menembus kemacetan. “Acara ini sudah lama sekali saya nanti-nantikan, saya ingin mendengarkan sharing Dharma dari para relawan” kata Jessika Shijie.
Ketika waktu telah menunjukkan pukul 08.43, kegiatan di pagi itu diakhiri dengan berfoto bersama semua relawan yang hadir. Mereka saling bertekad untuk kembali datang mengikuti Xun Fa Xiang hari berikutnya.
Editor: Yuliati