Sebentuk Kasih Untuk Seniman Bangunan

Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Veronika Usha
 

fotoSetiap satu bulan sekali, para karyawan DAAI TV Indonesia rutin menjadi relawan memasak untuk para seniman bangunan Aula Jing Si, PIK, Jakarta Utara, dalam rangka salah satu wujud nyata dari pelatihan budaya humanis.

 

“Lihat nich, sekarang sudah jago kan?” Ucap Fenny Aprianti, salah satu karyawan DAAI TV, sambil memperlihatkan keahlian barunya dalam menggoreng telur dadar (membalik telur yang sudah matang dengan mengayunkan wajan-red).  Buat Fenny ini memang bukanlah kali pertama dirinya membuat telur dadar, namun yang berbeda adalah telur dadar tersebut akan ia persembahkan untuk para seniman bangunan Aula Jing Si. 

 

 

 

 

 

Menjadi Relawan Tzu Chi
Bukan hanya Fenny, Kamis 15 April 2010, sekitar 12 orang karyawan DAAI TV dari beragam divisi terlihat sangat berantusias membantu para relawan Tzu Chi dari He Qi Tangerang untuk memasak makan siang bagi para seniman bangunan di Aula Jing Si, PIK, Jakarta Utara.

Kegiatan yang sudah rutin dilakukan untuk ketiga kalinya tersebut merupakan bagian dari program pelatihan budaya humanis yang tengah diterapkan oleh DAAI TV kepada seluruh karyawan. “Sebenarnya tema tahun ini adalah tahun training. Oleh karena itu, DAAI TV memiliki program untuk melakukan beberapa pelatihan guna untuk mengembangkan kualitas sdm-nya itu sendiri. Tidak hanya training yang berhubungan dengan skill profesi, tapi kami juga mendapatkan pelatihan budaya humanis,” tutur Irena, salah satu karyawan DAAI TV.

Ia menambahkan, kegiatan menjadi relawan masak di Aula Jing Si ini merupakan salah satu penerapan dari pelatihan budaya humanis yang diperoleh dari para karyawan DAAI TV. “Setiap satu bulan sekali, kami memang mendapatkan kesempatan untuk turut serta menjadi relawan memasak untuk para seniman bangunan Aula Jing Si,” jelasnya.

foto  foto

Ket : - Sejak pukul 08.00 pagi, para karyawan DAAI TV sudah mulai membantu para relawan Tzu Chi dari He Qi             Tangerang, untuk memotong sayuran, menggoreng, hingga memasak nasi. (kiri)
       - Walaupun jarang memasak sebelumnya, Norman Saogie, salah satu karyawan DAAI TV, tetap mengaku             senang bisa membantu memasak untuk para seniman bangunan.(kanan)

Sejak pukul 08.00 pagi, para karyawan DAAI TV tersebut sudah berkumpul di Kantin Aula Jing Si dan mulai membantu para relawan untuk memotong sayuran, memasak nasi, ataupun menggoreng lauk. Semua dilakukannnya dengan penuh sukacita, hal ini terlihat dari senda gurau yang tidak pernah berhenti dari bibir mereka.

Yang Penting Ikhlas
Walaupun mengaku harus sedikit bekorban untuk bangun lebih awal, Ilham Nugraha, salah satu karyawan DAAI TV yang sering mengikuti kegiatan Tzu Chi, mengaku senang bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi relawan memasak di Aula Jing Si. “Kalau biasanya baru berangkat ke kantor jam 08.00, hari ini jam delapan sudah aduk-aduk nasi di Aula Jing Si,” gelaknya.

Menurut Ilham dirinya selalu merasa menghayati setiap melakukan kegiatan Tzu Chi. Karena dalam setiap kegiatan yang dilakukannya, ia selalu bisa menemukan hal-hal baru yang unik dan seru. “Di setiap kegiatan Tzu Chi, saya banyak belajar. Mungkin karena banyak yang sebelumnya belum pernah saya lakukan, seperti memasak, menanam padi, atau yang lainnya. Jadi dari yang tidak tahu, sekarang saya bisa tahu bagaimana cara menanam padi, ataupun cara menggoreng yang baik,” ucap Ilham.

foto  foto

Ket : - Lebih kurang 10 relawan Tzu Chi dari He Qi Tangerang, dengan senang hati berbagi ilmu memasak             kepada para karyawan DAAI TV. (kiri)
       - Tidak hanya memasak, para karyawan DAAI TV juga menyajikan makanan tersebut secara langsung             kepada para seniman bangunan.(kanan)

Ditanya apakah merasa lelah? Sambil tertawa Ilham pun menjawab, “Tadinya sempat capek sich, tapi setelah liat teman-teman yang semangat, jadi kita ikut semangat lagi dech. Yang pasti kalau kita ikhlas dan rela berbuat sesuatu pasti hasilnya akan baik.”

Tidak hanya Ilham, Irena pun mengakui antusias teman-teman terhadap kegiatan kali ini sangatlah baik. Meskipun sebelumnya tidak mendapatkan pentunjuk tentang apa yang akan dilakukan nanti, namun para karyawan DAAI TV tetap antusias untuk mendaftar sebagai relawan memasak. “Keinginan untuk mendaftar menjadi relawan memasak ini kan datang dari inisiatif teman-teman sendiri. Jadi selain kerjanya lebih bersemangat, suasananya pun terasa lebih menyenangkan,” ungkap Irena.

Walaupun sederhana, namun kebajikan yang telah ditanamkan oleh para karyawan DAAI TV melalui tangan-tangan mereka yang bersedia menyiapka makanan, menjadi satu bentuk cinta kasih mereka kepada para seniman bangunan di Aula Jing Si. 

 

 

  
 
 

Artikel Terkait

Mengantarkan Kebahagiaan Melalui Nasi Kotak Makan Siang

Mengantarkan Kebahagiaan Melalui Nasi Kotak Makan Siang

28 Agustus 2021
Kegiatan Tzu Chi Peduli, Tzu Chi Berbagi, di Komunitas He Qi Timur telah dimulai pada Jumat, 27 Agustus 2021. Di hari pertama ini, ada tiga warung nasi yang dibantu, dengan total 322 kotak.
Sanghadana Masa Kathina 2563BE/2019

Sanghadana Masa Kathina 2563BE/2019

12 November 2019

Perayaan Sanghadana Kathina 2563 BE/2019, Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI) dihadiri 123 Bhikkhu/Bhikkhuni yang tergabung dalam Sangha Agung Indonesia (organisasi Sangha tertua di Indonesia) berlangsung pada Sabtu, 9 November 2019 dan dihadiri 1.000 umat Buddha. Animo masyarakat sangat besar, terutama insan Tzu Chi yang ikut dalam pindapata sangat antusias memberikan Sanghadana. Sejak jam 6 pagi, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa memadati jalan raya di depan gedung Tzu Chi Indonesia di sepanjang Jalan Boulevard, Pantai Indah Kapuk (PIK) hingga ke ujung jembatan.

Bantuan Tanggap Darurat Tzu Chi untuk Korban Angin Puting Beliung

Bantuan Tanggap Darurat Tzu Chi untuk Korban Angin Puting Beliung

01 Maret 2024

Relawan Tzu Chi memberikan bantuan tanggap darurat bagi 24 rumah korban puting beliung di Dusun Mangunarga, Kampung Situbuntu dan Dusun Bojong Bolang, Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -