Sebentuk Kepedulian untuk Para Korban

Jurnalis : Veronika Usha , Fotografer : Veronika Usha
 
 

fotoUntuk mengurangi penderitaan para korban kebakaran di Kampung Janis, 270 paket bantuan kebakaran dibagikan oleh para relawan Tzu Chi pada hari Rabu, 28 Juli 2010.

Lebih kurang 153 rumah hangus terbakar, pada musibah kebakaran yang terjadi pada hari Minggu, 25 Juli 2010. Sebagai salah satu bentuk kepedulian Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia atas penderitaan para korban yang tengah dilanda musibah tersebut, Rabu, 28 Juli 2010, 270 paket bantuan disalurkan kepada para korban kebakaran di Kampung Janis, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat. 

Gotong Royong Selamatkan Jiwa
Waktu menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Karena merasa sakit perut, Septian, salah satu warga Kampung Janis, Pekojan, Jakarta Barat keluar rumah untuk pergi ke WC umum. Tidak lama kemudian setelah hendak kembali ke rumah, ia sangat terkejut melihat kobaran api di sebuah rumah yang tidak jauh dari tempatnya berdiri. “Saya kaget sekali. Api sudah besar, sedangkan saya melihat ada keluarga yang tinggal di rumah itu sudah berteriak-teriak di lantai 2,” jelas Septian.

Sambil berteriak meminta pertolongan, ia dan beberapa warga yang sudah terbangun mencoba mengeluarkan keluarga tersebut dengan menggunakan tangga. “Ada lebih kurang 8-9 orang di dalam rumah tersebut. Untung ada tangga disamping sana,” tunjuk Septian ke sebuah tembok yang kini sudah tak lagi utuh. Dan berkat kerja keras dari beberapa warga, akhirnya seluruh keluarga tersebut bisa diselamatkan. “Kejadian yang paling dramatis saat kami menyelamatkan bayi mereka. Karena sudah sangat panik, sang ayah melempar bayi tersebut kepada saya,” kenang Septian. 

Angin yang cukup besar dan kondisi bangunan yang berjejal rapat membuat api semakin cepat menjalar  dan menghanguskan rumah yang berada di RT 04, 05, 07, 08, dan 09 tersebut. “Biar rumah di sini dindingnya sudah bata, tapi karena anginnya besar dan berputar (seperti puting beliung-red), makanya api susah sekali dipadamkan,” tambah Septian. Hal serupa juga dituturkan oleh Anadi selaku Dewan Kelurahan Pekojan, “Saat itu angin memang besar, ditambah lagi jalan menuju lokasi kebakaran sangat sempit (berada di dalam gang         kecil -red) jadi para pemadam kebakaran mendapatkan kesulitan saat memadamkan api. Tapi untung saja tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, semua bisa diselamatkan.”

 

foto  foto

Ket : - Dengan penuh rasa syukur, para relawan memberikan paket bantuan kebakaran kepada para korban.             (kiri)
         - Angin yang cukup besar mengakibatkan api menyebar dengan sangat cepat dan menghanguskan lebih            kurang 153 rumah warga. (kanan)

Habis Sudah Semua
Kebakaran yang terjadi pada saat warga tengah tertidur pulas tersebut, membuat mereka tidak sempat untuk menyelamatkan harta benda. “Jangankan membawa dompet,  Mbak, yang saya pikirin mah cuma anak, pokoknya keluargalah,” ucap Zuhaeini, salah satu warga RT 05.

Sebenarnya di hati Zuhaeni sempat terbesit untuk berlari kembali ke rumah untuk mengambil dompet dan beberapa barang berharga lainnya. Tapi di tengah jalan ketika kembali, ia melihat atap-atap rumah mulai rubuh. “Seram sekali, Mbak. Saya takut tertimpa! Jadi saya ikhlaskan saja semuanya,” tambahnya. Tidak hanya Zuhaeni, Badra korban kebakaran lainnya juga menjelaskan kalau ia baru saja hendak merenovasi rumahnya. Tapi sayang, surat berharga dan uang yang sudah dikumpulkannya selama beberapa tahun ini pun, lenyap sudah dilalap si jago merah hanya dalam waktu beberapa menit saja.

Untuk sementara ini, 270 keluarga korban kebakaran terpaksa mengungsi di Kantor Kelurahan Pekojan dan beberapa tempat pengungsian lainnya. Beragam bantuan mulai dari makanan, pakaian, dan keperluan sehari-hari pun sudah mereka terima. “Alhamdulillah, kami tidak terlantar. Banyak orang-orang yang peduli atas musibah yang melanda kami, sehingga untuk makanan dan pakaian kami tidak kesulitan,” tutur Badra sambil mengumpulkan puing-puing rumahnya. Namun yang saat ini menjadi permasalahan bagi para warga adalah mereka harus segera mencari tempat tinggal, karena Sabtu ini, 31 Juli 2010, mereka harus segera pindah dari Kantor Kelurahan Pekojan. “Karena harus pindah, kami sekarang rencananya ingin membersihkan rumah dan membangun tenda sementara saja,  Mbak,” tambahnya.

foto  foto

Ket : - Lebih kurang 17 relawan tengah mempersiapkan bantuan paket kebakaran yang berisi perlengkapan             mandi, gayung, handuk, selimut, sandal wanita, sandal pria, sandal anak-anak, air minum, dan pakaian             layak pakai. (kiri)
         - Meskipun tengah dilanda musibah, para warga bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.             Tidak hanya itu, warga pun berterimakasih atas bantuan dan perhatian yang diberikan oleh banyak pihak.             (kanan)

Kami Peduli  
Untuk meringankan penderitaan yang dialami oleh para korban kebakaran, 17 relawan Tzu Chi dari He Qi Utara membagikan 270 paket bantuan. “Kami mengetahui bencana ini melalui tayangan televisi dan laporan dari para shixiong-shijie di Hu Ai Jembatan Lima. Oleh karena itu, setelah berkoordinasi dan melakukan survei lapangan, kami pun akhirnya melakukan pembagian kupon dan paket bantuan korban kebakaran yang berisi gayung, handuk, perlengkapan mandi, selimut, sandal wanita dan pria, sepatu bayi, pakaian layak pakai, dan air minum kemasan,” ucap Joe Riadi, selaku kordinator kegiatan yang juga Ketua Tim Tanggap Darurat Tzu Chi (TTD).

Jalinan jodoh antara Tzu Chi dan Kampung Janis sebelumnya juga sudah pernah terjalin dalam kegiatan pembagian beras lebih kurang 5 tahun yang lalu. “Kami menguncapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Tzu Chi kepada kami. Dan kami harap hubungan silahturahmi yang baik ini dapat terus terjalin dengan baik,” tutur Wardiyo, Lurah Kampung Janis.

  
 
 

Artikel Terkait

Waisak 2556: Merayakan Dengan Sepenuh Hati

Waisak 2556: Merayakan Dengan Sepenuh Hati

21 Mei 2012 Tanggal 13 Mei 2012, bertempat di lapangan Kompleks Tzu Chi Centre PIK, Jakarta Utara, insan Tzu Chi merayakan Hari Waisak, Hari Ibu Internasional dan Hari Tzu Chi Sedunia.
Persatuan Dalam Keberagaman

Persatuan Dalam Keberagaman

02 November 2016

TK Tzu Chi Indonesia merayakan Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nation Day pada 28 Oktober 2016, di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, PIK, dengan tema “Unity In Diversity.” Tujuan utama dari UN Day Celebration 2016 ini mengajak anak-anak mengetahui keberagaman dalam masyarakat Indonesia dan beberapa negara yang ada di dunia.

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -