Sebuah Cahaya dan Kesempatan

Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Veronika Usha
 

fotoTerdapat 105 pasien katarak dan 38 pasien pterygium yang berhasil menjalani operasi dalam kegiatan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-62 di Lampung. Baksos ini diadakan selama 3 hari, tanggal 6,7, dan 8 November 2009.

 

Untuk kedua kalinya Yayasan Buddha Tzu Chi kembali melakukan baksos kesehatan di Lampung. Kali ini baksos pengobatan mata yang dilaksanakan pada tanggal 6, 7, dan 8 November 2009, bekerja sama dengan Komando Resort Militer (KOREM) 043 Garuda Hitam Kota Bandar Lampung, berhasil melaksanakan operasi mata gratis kepada 105 pasien katarak dan 38 pasien pterygium yang kurang mampu.

Sakit Itu Bernama Katarak
Dengan gelisah Waspan menangkupkan kedua tangan di atas kakinya. Sudah hampir tiga jam ia berada di depan ruang serbaguna KOREM 043 yang disulap sementara menjadi ruang operasi Baksos Kesehatan Tzu Chi. Dengan harap-harap cemas, pria berumur 68 tahun ini menunggu namanya dipanggil, maklum Waspan yang tinggal di Desa Tegal Asri, Labuan Maringgai, Lampung Timur, memang belum pernah menjalani operasi sebelumnya.

“Jangankan untuk operasi, kalau tidak ada pengobatan gratis seperti ini ke dokter saja dia tidak pernah,” tutur Parto, salah satu tetangga Waspan yang menjadi pendampingnya saat menjalani operasi. Menurut Parto, sekitar beberapa tahun lalu Waspan mengaku kalau penglihatannya tiba-tiba menjadi buram. “Tadinya ia hanya merasa kalau matanya kotor, tapi lama-lama kedua mata Pak Waspan tidak bisa melihat,” ucap Parto yang mengaku baru mengetahui penyakit Waspan setelah menemani bapak satu orang anak ini menjalani screening yang diadakan oleh Tzu Chi.

Parto menjelaskan, kehidupan Waspan memang sangat sulit. Ia hanya tinggal bersama istrinya di sebuah rumah yang sangat sederhana. “Sebenarnya dia punya satu anak perempuan, tapi setelah menikah anak itu tidak pernah datang mengunjunginya. Jangankan membantu biaya hidup orang tuanya, mengunjungi mereka saja anak itu tidak pernah,” tambah Parto.

foto  foto

Ket: - Kebahagiaan dirasakan oleh Waspan, setelah hampir dua tahun berada dalam kegelapan, kini salah satu            matanya bisa kembali melihat. "Sekarang saya bisa bekerja kembali," tuturnya bahagia. (kiri)
       - Sebuah ruang serbaguna di KOREM 043 Garuda Hitam telah beralih fungsi menjadi ruang operasi mata           dalam kegiatan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-62. (kanan)

Oleh sebab itu, selama ini Waspan dan Meri berusaha menyambung hidup mereka dengan bertani. Tapi sayang, semenjak Waspan mulai kehilangan penglihatan pada kedua matanya, dua tahun lalu, Meri harus bekerja sendiri menjual kangkung untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Semenjak Waspan tidak lagi bisa bekerja, beberapa tetangga yang iba melihat kehidupan suami-istri ini sering memberikan bantuan, baik dalam bentuk makanan maupun perhatian. “Kasihan mereka, Pak Waspan ini tidak hanya tidak bisa melihat, tapi pendengarannya juga sudah sangat kurang,” jelas Parto. Ia menambahkan, beruntung salah satu tetangga yang bekerja di RS KOREM 043, memberitahukan tentang pengobatan gratis ini, jadi mereka bisa membantu membawa Waspan untuk berobat.

foto  foto

Ket: - Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-62 ini merupakan kerja sama antara Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia           dengan Komando Resort Militer (KOREM) 043 Garuda Hitam, Kota Bandar Lampung. (kiri)
       - Selain pengobatan, perhatian dan pelayanan yang diberikan oleh para tim medis maupun relawan Tzu Chi            memberikan kesan tersendiri bagi para pasien. (kanan)

Saat yang ditunggu pun akhirnya tiba. Waspan yang mengaku sempat merasa takut, bisa menjalani operasi dengan lancar. Namun karena tempat tinggal Waspan cukup jauh, akhirnya setelah Waspan menjalani operasi, Parto memutuskan untuk menumpang menginap di salah satu rumah teman mereka, “Pak Waspan tidak punya keluarga di sini, jadi kami menumpang menginap di rumah teman. Sayang kalau kami harus bolak-balik ke desa, karena bapak harus menjalani pemeriksaan lagi besok.”

Saya Ingin Bekerja Lagi
Harapan Waspan untuk bekerja lagi akhirnya bisa terwujud. Senyumnya mengembang ketika penutup matanya dibuka. “Bagaimana, Pak? Apakah sudah terang mata yang dioperasi kemarin?” tanya sang perawat. Waspan pun mengangguk sambil tersenyum. “Sudah, Bu. Terima kasih,” jawabnya haru.

Rasa haru tidak hanya ia rasakan setelah dapat melihat wujud sang perawat, tapi sejak pertama kali dirinya datang mengikuti baksos “Di sini tidak cuma diobati gratis, tapi saya juga dikasih makan, kaki saya dicuci, dan muka saya juga dilap,” ucapnya tergetar.

foto  foto

Ket: - Kegiatan post off (pemeriksaan kembali) dilakukan oleh para tim medis satu hari setelah kegiatan operasi           berlangsung. (kiri)
       - Selain tim medis dari Jakarta, beberapa perawat dari Korem 043 Garuda Hitam, Lampung juga bergabung           dalam baksos kesehatan mata untuk memberikan pelayanan kepada para pasien. (kanan)

Selama ini ia mengaku bahkan tidak pernah mendapatkan perhatian seperti itu dari anak kandungnya sendiri, “Anak saya setelah menikah, jarang mengunjungi kami (ia dan istri- red). Makanya saya harus sembuh untuk membantu istri bertani lagi, kasihan dia kalau harus bekerja sendiri.”

Cahaya dan kesempatan kini hadir dalam kehidupan Waspan. Melalui tangan-tangan tim medis Tzu Chi yang penuh cinta kasih, menumbuhkan harapan dan semangat baru bagi Waspan untuk menjalani kehidupannya kembali. “Saya takut sekali buta. Bukan karena takut gelap, tapi saya takut merepotkan banyak orang dan menyusahkan istri saya. Tapi sekarang saya sudah melihat lagi, walapun hanya dengan satu mata saya bisa mencangkul dan bertani lagi,” tegas Waspan.    
        

 

 

 

 

 

 

 
 

Artikel Terkait

Giat Belajar Demi Camp Ke Taiwan

Giat Belajar Demi Camp Ke Taiwan

30 Oktober 2013 Maka melalui acara ini Mei Rong mengharapkan siswa Tzu Shao memperoleh teladan yang baik sebagai dasar untuk perkembangannya kelak.
Makan Sehat, Hati Senang

Makan Sehat, Hati Senang

25 Oktober 2017

Yayasan Buddha Tzu Medan mengadakan “Festival Makanan Vegetarian” dengan berbagai menu olahan dan produk vegetaris  selama  tiga hari yang dimulai tanggal 20 Oktober 2017 dan berakhir  tanggal 22 Oktober 2017 di Cambridge City Square Medan.

Menjadi Orang Tua Teladan yang Berbakti Pada Orang Tua

Menjadi Orang Tua Teladan yang Berbakti Pada Orang Tua

18 Desember 2017
Orang tua selalu berharap anaknya bisa menjadi anak yang baik, berbakti, pintar, dan bijaksana. Lalu apakah sebagai seorang anak, apakah orang tua sudah menjadi anak yang berbakti dan anak yang baik untuk ayah dan ibu masing-masing? Perayaan Hari Ibu di TK Cinta Kasih Tzu Chi pada Jumat, 15 Desember 2017 mengingatkan setiap anak untuk berbakti pada orang tua.
Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -