Sebuah Memori Indah untuk Para Murid
Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy LiantoPutri dan Keyzia yang menyaksikan acara kelulusan dari rumah. Keyzia merasa rasa kangennya sedikit terobati dengan menyaksikan wajah teman-temannya dan para guru di depan layar.
Setelah empat bulan melakukan pembelajaran jarak jauh dan ujian, akhirnya para murid Sekolah Dasar Cinta Kasih melalui proses kelulusan. Meski para murid harus belajar secara mandiri dan online tanpa ada pendampingan secara langsung dari para guru, apara murid dapat menjalani semuanya dengan berani dan akhirnya seluruh murid kelas 6 cinta kasih yang berjumlah 142 murid dinyatakan lulus oleh pihak sekolah.
Kebahagiaan ini dirasa belum lengkap tanpa ditutup dengan sebuah acara. Oleh karena itu, Rabu, 17 Juni 2020, SD Cinta Kasih Tzu Chi melakukan acara kelulusan siswa secara virtual, dimana sebanyak 50 guru, 1 orang tua murid, dan 10 murid hadir dengan menerapkan physical distancing menyaksikan video ucapan dari Kepala SD Cinta Kasih Tzu Chi, testimoni orang tua, relawan pembimbing, dan perwakilan dari Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat.
Timothy Athanasios Nalauw, S.Th, M.Min,D.D., Kepala SD Cinta Kasih Tzu Chi, menerangkan jika setiap tahunnya pelepasan murid dilakukan dengan melalui kegiatan Pendewasaan, tetapi karena situasi saat ini pandemik, pihak sekolah kali ini tidak mengadakan acara tersebut. “Kami ingin memberikan sebuah acara penutup yang berkesan untuk anak-anak murid, mengingat ada juga murid yang tidak melanjutkan ke SMP Cinta Kasih Tzu Chi,” jelas Timothy. Ia pun bersyukur banyak pihak yang mambantu sehingga acara dapat berjalan dengan lancar. Dalam kesempatan tersebut, Timothy berpesan kepada para murid terus belajar dan melatih diri. “Untuk yang tidak melanjutkan ke SMP Cinta Kasih Tzu Chi, jangan berhenti melatih diri karena ketika kita berbuat kebajikan, kita juga akan menuai kebajikan,” pesan Timothy untuk para murid.
Hadiah untuk Mengobati Rasa Kangen Para Murid
Christal dan Rika, dua orang tua murid ini merasa senang dapat hadir dalam acara tersebut, dimana putrinya dapat berjumpa dengan teman-teman dan para guru, meski secara online.
Melihat acara berjalan dengan lancar dan menyentuh, Rika orang tua dari Christal Geraldine Kirsten, murid kelas 6 E, yang turut hadir dalam acara ini sangat mengapresiasi niat tulus dari para guru tersebut. “Karena di masa pandemi ini, kita nggak bisa menyalahkan siapa-siapa dengan tiadanya acara kelulusan. Ya sedih juga karena anak-anak nggak bisa ketemu teman-teman dan guru, hanya bisa melihat di Youtube. Saya sebagai orang tua merasa acara ini sudah bagus banget,” terang Rika seraya tersenyum bahagia.
Kebahagiaan Rika hari itu semakin bertambah karena putrinya meraih rangking pertama dengan nilai kelulusan yang baik: 91.56 dari 9 mata pelajaran. Ia pun tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada para guru yang terus siaga hingga malam hari membalas setiap pertanyaan murid yang kebingungan hingga akhirnya mereka dapat melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan nyaman dan tenang. ”Puji Tuhan, selama pandemik, proses belajar sangat jelas, komunikasi guru dan murid aktif sehingga anak-anak jelas mereka harus melakukan apa. Maka dari itu saya bersyukur, Christal sekolah di sini dan bisa lulus saat ini. Bersykur banget lagi, ia masih bisa berprestasi, membawa nama baik sekolah,” jelas Rika dengan penuh semangat.
Hal utama yang ia lebih banggakan ialah selama 6 tahun belajar di SD Cinta Kasih Tzu Chi, putrinya tidak hanya belajar akademis, tetapi juga mempraktikan pelajaran budaya humanis yang didapatnya dari sekolah. “Christal adalah anak yang sangat aktif. Pendidikan budi pekerti dan budaya humanis yang diberikan sekolah benar-benar membuatnya bisa lebih mengontrol dirinya hingga akhirnya ia sekarang menjadi lebih kalem dan tentunya juga sayang pada orang tua. Saya bersyukur anak saya bisa bersekolah di sini mendapatkan pendidikan yang baik juga mendapatkan hal-hal yang positif,“ ungkap Rika.
Sambutan dan ucapan selamat kepada para siswa yang telah lulus oleh Timothy Athanasios Nalauw, Kepala SD Cinta Kasih Tzu Chi.
Selama empat bulan belajar di rumah dengan hanya ditemani oleh orang tua, membuat Christal sangat rindu untuk berjumpa dan bersenda gurau dengan teman-teman serta para guru tentunya. Oleh karena itu, acara kelulusan secara virtual ini merupakan sebuah sarana untuk melepas rasa kangen yang selama ini terpatri dalam benaknya. “Merasa sedih banget, karena berjumpa sedikit teman di acara ini, tetapi masih bersyukur karena bisa ngucapin langsung terima kasih kepada guru-guru karena sudah membimbing saya selama 6 tahun dengan sangat sabar dan baik. Dan juga terima kasih kepada teman-teman yang selalu ada disamping saya membantu saya jika saya kesusahan di sekolah,” terang Christal.
Bersyukur
dan Berdoa dengan Tulus
Hal berbeda dirasakan oleh Putri dan anak
sulungnya Keyzia, pasalnya hari itu mereka tidak dapat ikut serta dalam acara
dan hanya menyaksikan kegiatan berlangsung melalui kanal Youtube di rumah. “Dengan adanya online sudah cukup mengobati rasa ingin bertemu dan berkumpul, setidaknya
ada kenangan jika ketika SD ada perayaan graduation,
“ terang Putri. Selama proses
pembelajaran jarak jauh dirumah, Putri pun bersyukur, Keyzia memiliki sifat
mandiri yang tinggi mengingat ia dan suaminya bekerja sehingga tidak dapat men-support secara full sepanjang hari belajar di rumah. Di kala ada tugas yang tidak
ia pahami, ia bisa bertanya langsung pada dirinya ataupun pada guru kelasnya. “Sangat
bangga dengan Keyzia. Karena dia bisa belajar sendiri dan bertanggung jawab,
dia tahu PR dan tugasnya apa.., jadi semakin mandiri,” terang Putri bangga.
Para guru, orang tua murid murid, dan 10 murid hadir dengan menerapkan physical distancing menyaksikan video kelulusan siswa SD Cinta Kasih Tzu Chi.
Mendapat apresiasi dari Mamanya, Keyzia pun senang dapat menjadi anak yang membantu orang tua, dengan rajin belajar secara nyaman dan aman di rumah sehingga orang tuanya dapat bekerja dengan tenang. Di hari pelepasan tersebut, Keyzia merasa senang melihat foto kilas balik yang menampilkan wajahnya serta teman-temanya selama belajar di sekolah. Oleh karena itu di sesi akhir acara ia menitipkan sebuah doa untuk para guru dan teman di sekolah. “Semoga para guru bisa sehat selalu dan pekerjaannya makin diberkati. Untuk teman-teman Keyzia yang melanjutkan ke sekolah lain (tidak meneruskan di SMP Cinta Kasih Tzu Chi -red), ingat Keyzia selalu ya. Semoga kita bisa berprestasi lebih baik lagi di kelas 7 nanti,“ kata Keyzia dengan tulus.
Acara pelepasan siswa ini berjalan baik, dimana para murid dapat mengingat kembali masa bahagia mereka belajar bersama teman dan guru mereka. Semoga memori ini terus terpatri dalam diri mereka dan menjadi sebuah kenangan yang indah dalam kehidupan mereka.
Editor: Hadi Pranoto
Artikel Terkait
Sebuah Memori Indah untuk Para Murid
18 Juni 2020Setelah empat bulan para murid SD Cinta Kasih Tzu Chi melakukan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi. Hari bahagia pun tiba, 142 murid Sekolah Dasar Cinta Kasih Tzu Chi dinyatakan lulus oleh pihak sekolah. Meski tak ada acara besar, acara kelulusan secara online sedikit mengobati rindu pada murid dan guru di masa pandemi.