Secercah Harapan untuk Mengejar Mimpi

Jurnalis : Riani Purnamasari (Tzu Chi Perwakilan Sinarmas), Fotografer : Nadya Iva, Riani Purnamasari , Tawang Sotya (Tzu Chi Perwakilan Sinarmas)

fotoRelawan memberikan tas dan alat tulis sebagai suatu bentuk dukungan kepada Endon untuk tetap semangat mengejar mimpi.

 “Kebijaksanaan diperoleh dari bagaimana seseorang menghadapi masalah dalam hidupnya. Apabila ia menghindar dari masalah yang ada, maka ia pun tidak akan dapat mengembangkan kebijaksanaannya”
Master Cheng Yen

 

 

Rumah mungil nan sederhana di tengah rimbunan pepohonan yang berada jauh dari jalan raya, tinggal sebuah keluarga kecil. Pada tanggal 31 Oktober 2011, Tzu Chi Sinarmas berkunjung menuju rumah tersebut. Di rumah tersebut tinggal Endon Suprihatin, salah satu pasien rujukan baksos yang memiliki jodoh baik dengan Tzu Chi Perwakilan Sinarmas sejak 1 Mei 2010 lalu. Saat itu, Tzu Chi Perwakilan Sinarmas bersama dengan STIPER Yogjakarta mengadakan baksos pemeriksaan kesehatan mata di Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara. Pada saat pemeriksaan dilakukan, perhatian para relawan maupun optician (ahli kacamata-red) tertuju pada salah seorang peserta baksos yang tidak mampu melihat dalam jarak 10 cm, ia hanya  dapat melihat secara samar-samar. Setelah mendapat pemeriksaan lebih lanjut, diketahuilah bahwa Endon yang duduk di kelas 8,  juara kelas dari SMPN 1 Pagedongan ini  menderita penyakit glukoma.

 Endon di bawa menuju RSUD Banjarnegara dan diperiksa oleh Dokter Budi Supraptono. Dari hasil pemeriksaan, Dokter Budi mengatakan penyakit Endon tidak dapat ditolong. Mendengar vonis dari dokter, ibu Endon, guru, kerabat dan relawan pemerhatinya, Ibu Endang  yang turut mendampingi Endon merasa sedih dan menitikkan air mata. Dokter Budi kemudian memberikan rujukan kepada Endon agar dapat memeriksakan diri di RS Mata Dr. YAP, Yogyakarta. Di Rumah Sakit tersebut, Endon di periksa oleh Dokter Retno Ekantini, Sp.M, M.Kes. Dari hasil pemeriksaan Dokter Retno, diketahui penyakit mata Endoh sangat parah. “Tekanan bola mata oleh cairan yang berlebih ini membuat kedua mata Endon hampir tak dapat ditolong. Mata kanan Endon sudah memasuki fase kebutaan. Mata kirinya hanya dapat ditolong melalui operasi,” ujar Dokter Retno.

foto  foto

Keterangan :

  • Endon yang terus di semangati oleh para relawan Tzu Chi dan guru di sekolah, akhirnya berani untuk mengikuti operasi (kiri).
  • Para relawan Tzu Chi melakukan kunjungan ke rumah Endon untuk menyemangati Endon (kanan).

Pada tanggal  26 Juni 2010,  hari yang dinanti oleh Endon. Dirinya diliputi rasa takut dan cemas menyambut rencana operasi pada mata kirinya, untuk mengetahui apakah operasi ini nantinya akan sukses atau tidak, Endon hanya bisa berpasrah pada Yang Kuasa. “Operasi ini bukan untuk menyembuhkan, namun hanya untuk mempertahankan kemampuan mata untuk melihat,” ujar dr Retno sebelum mengoperasi Endon. Setelah beberapa jam lamanya dalam meja operasi, Endon keluar dengan secercah harapan. Operasi tersebut  berhasil dan kini Endon dapat melihat dengan baik daripada sebelumnya. Dengan bantuan kacamata untuk meringankan rabun jauhnya, Endon telah dapat kembali ke sekolah dan mengejar mimpinya.

Kehidupan keluarga Endon yang bergantung pada nafkah sang ayah yang merantau ke Kalimantan, juga hampir membuatnya berhenti sekolah. Dengan survei yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi, Endon pun bisa dengan tenang melanjutkan sekolahnya karena kini Endoh telah mendapat beasiswa pendidikan dari Tzu Chi. Para anak yang mendapat beasiswa dari Tzu Chi akan mendapat kunjungan ke rumah yang merupakan kunjungan rutin kepada anak asuh penerima beasiswa Tzu Chi. Leisna shijie, Nadya Shijie dan Tawang Shixiong memberikan dorongan semangat juga kepada keluarga terdekat Endon untuk terus tetap mendukung Endon dalam menjalani kehidupannya di sekolah.

Sebagai bentuk dukungan dan perhatian, Endon diberikan satu set bantuan alat tulis,  buku dan tas agar Endon semakin bersemangat melanjutkan pendidikannya di bangku SMK. “Hanya rasa syukur yang bisa saya ucapkan atas bantuan dari Tzu Chi dan STIPER Yogyakarta. Kalau tidak ada mereka, mungkin Endon sudah buta. Sekarang Endon bisa melihat sampai 2 meteran. Alhamdulilah… anak saya bisa tertolong. Terima kasih,” ujar sang ibunda sebelum kami melanjutkan perjalanan.

 

  
 

Artikel Terkait

Konsistensi PT Aplus Dalam Membantu Sesama

Konsistensi PT Aplus Dalam Membantu Sesama

02 Februari 2016

Koin cinta kasih dari karyawan Aplus jatuh satu persatu saat kegiatan penuangan celengan dilakukan. Senin, 1 Februari 2016, Aplus yang berlokasi di Kapuk, Jakarta Barat mengadakan penuangan celengan bambu. Penuangan pada Senin tersebut merupakan penuangan ketiga. Penuangan serupa juga dilakukan di cabang yang berbeda, antara lain di cabang Pasar Kemis Tangerang dan Rangkasbitung Banten.

Mengembalikan Rumah Nyaman Kho Seng Huat (Bag.3)

Mengembalikan Rumah Nyaman Kho Seng Huat (Bag.3)

03 November 2017

Pada Rabu, 1 November 2017, para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali berkumpul di rumah Kho Seng Huat. Agenda pada hari itu adalah melanjutkan pembersihan rumah miliknya untuk yang ke-3.

Wilayah Baru Semangat Baru

Wilayah Baru Semangat Baru

25 Februari 2016 Walaupun jumlah Tzu Ching berkurang, tetapi semangat para Tzu Ching sekarang dapat memperpanjang barisan relawan Tzu Chi. Proses pembelajaran tidak ada yang instan, dengan langkah perlahan tetapi pasti maka bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -