Secercah Harapan
Jurnalis : Rudi Santoso (He Qi Utara), Fotografer : Rudi Santoso (He Qi Utara)
|
| ||
Pada pukul 09.00 WIB, acara pun di mulai dengan pembicara Liwan Shixiong yang membawakan pentingnya menumbuhkan rasa syukur dalam kehidupan ini. “Seperti yang dituturkan oleh Master Cheng yen, “Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.” maka hendaknya kita semua akan menumbuhkan rasa syukur dalam diri sehinga kita akan merasa lebih berbahagia dan berarti dalam menjalani hidup ini,” ujar Liwan Shixiong. “Bersyukur akan membuat orang merasa tenang dan tidak risau, karena dengan memiliki rasa bersyukur kita telah bisa menerima apa adanya,” sambung Liwan Shixiong. Hari itu sekitar 45 Gan En Hu hadir mengikuti acara tersebut. Mereka tampak bahagia setiap kali datang berkumpul bersama. Hal itu terlihat dari raut wajah dan senyum mereka. “Saya sangat gembira setiap hadir di acara ini, bukan saja karena saya mendapat bantuan biaya hidup namun setiap saya hadir di sini saya mendapatkan perhatian relawan yang begitu hangat sehingga membuat hati saya merasa tenang dan bahagia” ucap Alwin, seorang Gan En Hu yang juga sering mengumpulkan barang daur ulang untuk Tzu Chi.
Keterangan :
Ternyata rasa syukur para Gan En Hu tumbuh seiring dengan perjalanan waktu mereka bersama Yayasan Buddha Tzu Chi. Hal serupa dinyatakan oleh seorang Gan En Hu lainnya, Tjui Kim (48) yang berdomisili di Jakarta Utara. “Saya menderita sakit pada tahun akhir 2009, saya sempat di rawat rumah sakit Mitra kemayoran dan dokter memvonis saya menderita gagal ginjal sehingga harus menjalani cuci darah satu minggu 2 kali. Biaya cuci darah sangat mahal sekali sehingga saya merasa putus asa dan sangat sedih. Namun ada teman yang memberitahu untuk meminta bantuan Tzu Chi, tak berapa lama Lian Hua Shijie dan Atjun Shixiong datang melakukan survei dan saya mendapat bantuan sudah dua tahun lebih,” ucapnya. Putrinya, Sulini yang mendampingi sang ibu juga menuturkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Yayasan Buddha Tzu Chi, “Saat saat putus asa datang secercah harapan dan bantuan yang benar benar nyata datang kepada kami. Saya sangat salut kepada Yayasan Buddha Tzu Chi karena ini adalah nyata bukan kata kata belaka” ujar Sulini. Tak terasa waktu telah menunjukan pukul 11 siang, semua Gan En Hu sudah menerima amplop berupa bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Semoga dengan adanya bantuan ini yang sakit lekas sembuh, yang dalam segala kesusahan akan berubah menjadi bahagia. Setelah doa bersama Gan En Hu pulang dengan wajah ceria dan bahagia. | |||
Artikel Terkait

Jalinan Jodoh Tzu Chi
22 Maret 2013 Menari bukan sekedar menggerakkan tangan dan tubuh melainkan juga mengerti akan makna yang terkandung pada tarian tersebut. Jika dalam agama Buddha, Bodhisatwa Kwan Im memiliki seribu tangan untuk menolong orang yang menderita.
Suara Kasih : Menyerap Dharma ke Hati
20 Juli 2012 Saya juga sangat tersentuh melihat insan Tzu Chi dari berbagai negara. Contohnya relawan dari Bolivia. Untuk kembali ke Taiwan, dia harus transit di lima negara dan menghabiskan waktu 50 jam dalam pesawat. Dia kembali hanya demi satu tujuan penting yaitu mengikuti pelatihan dan membawa pulang benih cinta kasih kembali ke negaranya.