Secercah Harapan
Jurnalis : Rudi Santoso (He Qi Utara), Fotografer : Rudi Santoso (He Qi Utara)Minggu 19 Februari 2012, relawan He Qi Utara mengadakan kegiatan pembagian biaya hidup dan pengobatan kepada para Gan En Hu. |
| ||
Pada pukul 09.00 WIB, acara pun di mulai dengan pembicara Liwan Shixiong yang membawakan pentingnya menumbuhkan rasa syukur dalam kehidupan ini. “Seperti yang dituturkan oleh Master Cheng yen, “Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.” maka hendaknya kita semua akan menumbuhkan rasa syukur dalam diri sehinga kita akan merasa lebih berbahagia dan berarti dalam menjalani hidup ini,” ujar Liwan Shixiong. “Bersyukur akan membuat orang merasa tenang dan tidak risau, karena dengan memiliki rasa bersyukur kita telah bisa menerima apa adanya,” sambung Liwan Shixiong. Hari itu sekitar 45 Gan En Hu hadir mengikuti acara tersebut. Mereka tampak bahagia setiap kali datang berkumpul bersama. Hal itu terlihat dari raut wajah dan senyum mereka. “Saya sangat gembira setiap hadir di acara ini, bukan saja karena saya mendapat bantuan biaya hidup namun setiap saya hadir di sini saya mendapatkan perhatian relawan yang begitu hangat sehingga membuat hati saya merasa tenang dan bahagia” ucap Alwin, seorang Gan En Hu yang juga sering mengumpulkan barang daur ulang untuk Tzu Chi.
Keterangan :
Ternyata rasa syukur para Gan En Hu tumbuh seiring dengan perjalanan waktu mereka bersama Yayasan Buddha Tzu Chi. Hal serupa dinyatakan oleh seorang Gan En Hu lainnya, Tjui Kim (48) yang berdomisili di Jakarta Utara. “Saya menderita sakit pada tahun akhir 2009, saya sempat di rawat rumah sakit Mitra kemayoran dan dokter memvonis saya menderita gagal ginjal sehingga harus menjalani cuci darah satu minggu 2 kali. Biaya cuci darah sangat mahal sekali sehingga saya merasa putus asa dan sangat sedih. Namun ada teman yang memberitahu untuk meminta bantuan Tzu Chi, tak berapa lama Lian Hua Shijie dan Atjun Shixiong datang melakukan survei dan saya mendapat bantuan sudah dua tahun lebih,” ucapnya. Putrinya, Sulini yang mendampingi sang ibu juga menuturkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Yayasan Buddha Tzu Chi, “Saat saat putus asa datang secercah harapan dan bantuan yang benar benar nyata datang kepada kami. Saya sangat salut kepada Yayasan Buddha Tzu Chi karena ini adalah nyata bukan kata kata belaka” ujar Sulini. Tak terasa waktu telah menunjukan pukul 11 siang, semua Gan En Hu sudah menerima amplop berupa bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Semoga dengan adanya bantuan ini yang sakit lekas sembuh, yang dalam segala kesusahan akan berubah menjadi bahagia. Setelah doa bersama Gan En Hu pulang dengan wajah ceria dan bahagia. | |||
Artikel Terkait
Membangkitkan Hati Welas Asih
14 Februari 2012 Pada tanggal 12 Februari 2012, pukul 10.00, para mahasiswa Universitas Tzu Chi berkunjung ke Pesantren AL-Ashriyyah Nurul Iman, Parung. Mengapa ke Pesantren? Karena di tempat ini telah tiga tahun lamanya, terjalin pertukaran budaya antara relawan Tzu Chi dengan para santri di sana berjalan.Inspirasi dari Perjalanan Hidup Gan En Hu
07 April 2017Meski pernah terkena tumor dan sempat membuatnya lumpuh, semangat Budi tak tak pernah padam. Ia pun berhasil melawan tumor di tulang belakang dan terus semangat bekerja bagi keluarga.