Sehat adalah Kebahagian

Jurnalis : Meity Susanti (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Meity Susanti (Tzu Chi Palembang)


Relawan membantu pasien yang hendak melakukan pemeriksaan pada baksos degeneratif II yang diadakan oleh Tzu Chi Palembang.

Kesehatan, cinta, kebahagiaan merupakan kualitas hidup yang sulit untuk didefinisikan dan diukur. Kesehatan sendiri dipengaruhi banyak aspek kehidupan di antaranya pola hidup, tempat tinggal, makanan, iklim, udara, dan air bersih. Perlu diketahui juga, kesehatan tidak hanya terbatas pada kondisi tubuh namun juga pikiran. Sering kali seseorang menganggap dirinya sehat-sehat saja saat gejala tidak muncul. Padahal, mungkin saja sudah terjadi proses perkembangan penyakit dalam tubuh, tapi belum menunjukkan gejala sehingga kita harus pandai menjaga kondisi tubuh.

Pada tanggal 20 Mei 2018 pukul 09.00 - 12.00 WIB, Tzu Chi Palembang mengadakan Baksos Degeneratif II di kampung binaan Tzu Chi 13 dan 14 Ilir berlokasi di Kantor Lurah Jl. Ali Gatmir No.39, 13 Ilir, Ilir Tim. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Dokter Sefy selaku koordinator baksos ini merasa cukup sukses dalam kegiatan ini relawan mulai mengajak Gan En Hu (Penerima bantuan) bedah rumah untuk turut bersumbangsih, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan kegiatan. “Kita telah memberikan pemahaman kepada para penerima bantuan bedah rumah bahwa bersumbangsih membantu warga yang membutuhkan yang mereka lakukan dapat memberikan inspirasi bagi setiap orang, sehingga mata rantai ini semakin berkembang dan bersama-sama mengumpulkan karma baik," ujar dokter Sefy.


Delfi Lefriana (kiri) melakukan pemeriksaan tensi darah tiap pasien dengan sangat ramah. Meski dirinya berpuasa, ia tetap semangat bersumbangsih.

Dalam baksos ini disediakan pelayanan pemeriksaan penyakit asam urat, gula darah, kolesterol agar masyarakat mengetahui kadar kesehatan yang dialaminya sekarang sekaligus memberikan edukasi kepada mereka bagaimana menjaga pola hidup sehat. Terlebih pada bulan ini merupakan bulan puasa, iklim juga tak menentu.

Pada baksos ini targetkan jumlah pasien sebanyak 60 dikarenakan baksos tahap ke-2 ini merupakan tahap pengontrolan kembali setelah mengikuti baksos degeneratif yang pertama yang digelar pada 15 April 2018. Tak disangka jumlah pasien yang datang memeriksakan kesehatan mereka melebihi target yang ditentukan. Mereka mencapai 190 pasien, hal ini dikarenakan pasien di tahun 2016 dan 2017 juga datang kembali untuk melakukan pemeriksaan.


Salah satu relawan Tzu Chi, Helen mengajak para pasien yang datang untuk melakukan gerakan peregangan otot sembari mengantri panggilan pemeriksaan.

Salah satu warga, Sri turut hadir dalam kegiatan baksos ini. "Hari ini baru berobat karena lagi dak (tidak) enak badan apolagi bulan puaso cuaca dak tentu kadang panas kadang ujan,” ujar Sri. Ia juga mengaku terbantu dengan hadirnya Tzu Chi dalam mengadakan baksos kesehatan ini. “Rasanyo seneng waktu Tzu Chi adain baksos di sini ketolong nian (sangat membantu) apalagi diajar senam oleh Bu Hellen lumayan badan ini bisa gerak-gerak dan belajar di rumah kalo katek gawe (waktu senggang)," katanya kental logat Palembang.

Ya, pada kesempatan ini relawan Tzu Chi Helen mengajarkan para warga untuk gerak tangan sehat yang sederhana sembari menunggu antrian panggilan pemeriksaan. "Gerak tangan ini diajarkan karena kebanyakan ibu-ibu sungkan untuk bergerak, kegiatan mereka hanya makan dan duduk nonton televisi sehingga muncul niat saya untuk mengajarkan gerakan ini dengan tujuan sambil santai mereka bisa mengendorkan otot tangan dan tentunya dapat memberi manfaat bagi kesehatan," ujar Helen semangat.


Sebanyak 190 orang mengikuti baksos yang digelar pada tanggal 15 Mei 2018.

Sebanyak 5 dokter, 7 apoteker/perawat, dan 36 relawan bersumbangsih dalam kegiatan ini. Walaupun cuaca panas dan sebagian relawan berpuasa tidak mengendorkan niat mereka untuk membantu sesama. "Ini memberikan pengalaman baru yang sebelumnya belum mengetahui makna cinta kasih setelah menjadi relawan merasakan manfaat dan terinsiparasi untuk terus berbuat kebajikan saling membantu dalam menebar cinta kasih walaupun sedang puasa rasa lelah pun hilang karena saya merasa sangat senang dapat membantu orang lain dan beramal,” ujar Vivin.

Sama halnya dengan Delfi Lefriana yang bertugas di bagian tensi pasien. "Alhamdulilah bersyukur bisa ikut baksos ini apalagi dalam keadaan puasa. Bulan ramadan tidak menjadi masalah, justru saya sangat berterima kasih karena dengan adanya baksos ini menjadi kesempatan buat saya menimba pahala yang banyak dan saya sangat apresiasi dengan Yayasan Buddha Tzu Chi dengan semua program - programnya yang sangat membantu masyarakat yang membutuhkan," ucapnya.


Salah satu pasien, Sri (kiri) merasa sangat bersyukur Tzu Chi mengadakan kegiatan baksos kesehatan di daerahnya. Pasalnya kegiatan baksos ini sangat membantunya.

Semoga dengan banyaknya para Bodhisatwa yang bersumbangsih di jalan Tzu Chi dapat meringankan beban bagi setiap manusia sehingga yang terlukis di wajah mereka adalah senyum rasa syukur dan cinta ksih.

Editor: Yuliati

Artikel Terkait

Baksos Tzu Chi Palembang, Memacu Warga untuk Hidup Lebih Sehat

Baksos Tzu Chi Palembang, Memacu Warga untuk Hidup Lebih Sehat

10 September 2019

Dengan perasaan bahagia, juga diiringi cuaca cerah, Tzu Chi Palembang kembali mengadakan bakti sosial degeneratif tahap III, Minggu 1 September 2019.

Sehat adalah Kebahagian

Sehat adalah Kebahagian

06 Juni 2018
Dalam baksos ini disediakan pelayanan pemeriksaan penyakit asam urat, gula darah, kolesterol agar masyarakat mengetahui kadar kesehatan yang dialaminya sekarang sekaligus memberikan edukasi kepada mereka bagaimana menjaga pola hidup sehat. 
Sehat Kartiniku di Usia Lansia

Sehat Kartiniku di Usia Lansia

26 April 2019

Lagu Ibu Kita Kartini berkumandang mengawali baksos degeneratif ke-3 yang digelar di SDN 01 Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Minggu 21 April 2019. Cuaca yang berawan tipis sangat mendukung baksos yang digelar oleh relawan Tzu Chi di Xie Li Cikarang ini.

Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -