Sehat, Bahagia, dan Kreatif di Family Fun Walk DAAI TV Medan

Peserta fun walk yang mengikuti Jalan sehat yang diselenggarakan DAAI TV Medan, Rabu, 1 Mei 2019.

Pukul enam pagi, pelataran parkir Sekolah Chandra Kumala di Cemara Asri, Medan sudah dipenuhi ratusan orang yang menggunakan kaos putih bertuliskan Sahabat DAAI. Cuaca bersahabat di Rabu, 1 Mei 2019. Angin pagi berhembus sedang. Tidak ada rintik hujan seperti pekan sebelumnya. Alam seolah mendukung kegiatan Family Fun Walk, jalan sehat bersama keluarga pemirsa DAAI TV dan warga Medan. 

Berbeda dengan kegiatan jalan sehat pada umumnya, Family Fun Walk ini terasa kental kekompakannya. Wentina Sianipar, kru DAAI TV yang menjadi panitia Fun Walk, bersama tim Tzu Ching, relawan muda Chi, mengomandoi para peserta Fun Walk agar bersemangat saat jalan nanti dengan bermacam yel-yel.

"(Tepuk tangan pramuka). Zigi zaga yuk zigi zaga.. Zigi.. Zaga.. welcome to funwalk family (tepuk tangan pramuka) hemada mejuah -juah horas, horas, horas, horas!,” Wentina berseru sambil memeragakan gerakan yel-yel Jalan Sehat kepada para peserta yang sudah berbaris di garis start.

Rombongan peserta Family Fun Walk dilepas dengan kibasan bendera oleh Manager Operasional DAAI TV, Tony Honkley, pada pukul 06.30 WIB. Peserta jalan sejauh 3,5 kilometer, mulai dari Sekolah Chandra Kumala, ke Kantor Tzu Chi Medan dan kembali lagi ke Chandra Kumala. Di sepanjang perjalanan, panitia Family Fun Walk terus mengiringi, memberikan semangat dan mengajak para peserta untuk menyerukan yel-yelnya.

Ayu, peserta Fun Walk yang merupakan mahasiswa Universitas Negeri Medan, merasakan suasana yang menyenangkan ketika mengikuti jalan sehat mengitari komplek Cemara Asri ini. "Di tengah jalan ada permainannya, seru,” kata Ayu.

Kordinator Acara Family Fun Walk DAAI TV, Sari Rizky Iranda, mengatakan kegiatan Fun Walk kali ini memang dirancang bukan sekadar untuk olahraga saja, tapi juga untuk semakin mendekatkan keluarga bersama DAAI TV. Selain acara jalan sehat, para peserta yang sudah sampai di garis finish diajak untuk melakukan senam Sh’Bam bersama-sama. Sh’Bam adalah olahraga berbasis dansa, yang dilakukan selama lebih kurang 45 menit.

Instruktur Sh’Bam Dewi menjelaskan, shbam adalah jenis senam yang menyenangkan, yang dilakukan dengan semangat dan bahagia. Sh’bam berisi 12 gerakan dansa sederhana yang dikoreografikan dengan iringan musik-musik Latin dan hip-hop lawas maupun yang sedang hits. Setiap sesi Sh'Bam bisa membakar hingga 500 kalori.

Usai berolahraga, peserta Fun Walk bisa menikmati sajian di stand bazaar makanan vegetarian relawan Tzu Chi Medan. Ada lebih kurang 50 stand yang menyajikan berbagai menu menarik dan lezat seperti mie goreng, nasi goreng, kelapa muda, es buah dan lainnya. Makanan masih hangat, karena diolah langsung di lokasi bazaar.

Kegiatan Family Fun Walk terbagi atas dua, yaitu acara di luar ruang dan di dalam ruang. Di dalam ruang, ada berbagai perlombaan untuk anak-anak yang digelar, yaitu Lomba Presenter Cilik, Lomba Melukis, dan Lomba Kreasi Daur Ulang. Tema lomba adalah Save the Earth. Sehingga semua peserta menyiapkan konsep lombanya di seputar penyelamatan bumi melalui pelestarian lingkungan.

Bazar yang diadakan oleh DAAI TV. Ada berbagai menu menarik dan lezat seperti mie goreng, nasi goreng, kelapa muda, es buah dan lainnya.

Para peserta terlihat antusias mengikuti lomba. Seperti pada kegiatan Fun Walk, lomba ini juga menitikberatkan pada kekompakan keluarga. Pada lomba Melukis dan Kreasi Daur Ulang, peserta mengerjakan tugasnya bersama ibu atau ayah. Komunikasi dan interaksi yang intensif antara orang tua dan anak saat mengerjakan tugas, menjadi penilaian yang penting dari para juri yang terdiri dari Endra Kong, Elisabeth Lily dan Merry Sudilan.

“Kita menilai bagaimana cara orang tua berdiskusi, bekerja sama dengan anak selama membuat lukisan dan kreasi daur ulang. Saya melihat ada orang tua yang terus mengajak anak berkomunikasi sambil bekerja. Ini baik, kita ingin mendekatkan hubungan orang tua dan anak melalui event ini,” kata Endra Kong, Ketua tim Juri.

Lomba lainnya, Lomba Presenter Cilik. Para peserta mulai dari usia lima tahun hingga 14 tahun ini terlihat bersemangat menunjukkan kemampuan public speaking-nya. Salah seorang peserta, Mahira yang masih berusia lima tahun cukup cerdik mengambil hati penonton.

“Mana tepuk tangannya?" Pertanyaan sekaligus permintaan yang diucapkan dengan gaya kanak-kanaknya ini mengundang tawa dan tepuk tangan para tamu.

Rahma Mandasari, Ketua Tim Juri Lomba Presenter Cilik mengungkapkan para peserta kali ini punya kemampuan presenting yang bagus. "Kemampuan berbicara di depan publiknya bagus. Mereka juga bisa melakukan improvisasi menghadirkan narasumber di acaranya. Sangat kreatif,” kata Manda.

Berikut pemenang lomba Presenter Cilik, juara I Grisvian Tandy, juara II Shane Lawrence, juara III Adelia Mahira. Lomba Melukis, juara I Stephen Fernando, juara II Clarisa Yoselia, juara III Cleona Vivienne Lim. Lomba Kreasi Daur Ulang, juara I Shapira Simdriani, juara II Kirana, juara III Kenzia Xavier Hwang.

Editor: Khusnul Khotimah