Sehat Sempurna dengan Vegan

Jurnalis : Leo Rianto (Tzu Chi Medan), Fotografer : Leo Rianto, Liani Oei, Pieter Chang (Tzu Chi Medan)

Willey Eliot berpesan kepada hadirin untuk giat menjalankan pola hidup vegan guna mengembangkan welas asih demi terwujudnya pelestarian bathin dan pelestarian lingkungan yang baik.

Tzu Chi Medan bersama dengan DR Susianto, seorang ahli gizi, mengadakan serangkaian sosialisasi tentang Sehat Sempurna Dengan Vegan kepada para murid dan guru sekolah Putra Bangsa Berbudi, staff BCA, warga Cambridge Condo, relawan serta donatur Tzu Chi pada 12-13 Oktober 2022. Kegiatan yang juga berlangsung serentak di berbagai negara ini merupakan bagian dari Program 1013 (Satu Orang, Satu Kebajikan) dengan tema “Healthier Planet, Healthier Me (Pelestarian Lingkungan, Pelestarian Bathin).”

Di depan para hadirin, Willey Eliot selaku pembawa acara mengingatkan pentingnya peran dari setiap orang untuk menjalankan pola hidup vegan supaya andil dalam melestarikan lingkungan. “Selain demi kesehatan, seorang vegan telah mengembangkan sifat luhur di dalam bathinnya sendiri, yaitu berwelas-asih terhadap semua makhluk hidup. Dengan mengurangi emisi karbon yang berlebihan dari peternakan komersil, sesungguhnya setiap orang telah berbuat satu kebajikan, yaitu turut melindungan bumi,” ungkap Willey Eliot.

Sylvia Chuwardi berharap dukungan setiap orang untuk turut berbuat satu kebajikan dengan harapan semoga kita semuanya dijauhkan dari bencana.

Wakil Ketua Tzu Chi Medan Sylvia Chuwardi yang turut hadir di setiap sosialisasi sangat bersukacita dengan dukungan DR Susianto dan berpesan kepada para hadirin untuk selalu genggam momen, menjaga kesehatan dan menjadi orang yang penuh berkah. “Master Cheng Yen selalu berpesan bahwa berada dalam keadaan sehat adalah berkah. Program 1013 yang secara harfiah artinya setiap orang turut berbuat satu kebajikan, harapannya semoga kita semua dijauhkan dari bencana.” Ujar Sylvia Chuwardi.

“DR Susianto mendapat gelar S3 Suma Cum Laude dari Fakultas Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Dengan kesibukan beliau yang padat sebagai pembicara di kanca nasional maupun internasional, kehadiran beliau untuk berbagi pengetahuan dengan kita semua merupakan suatu berkah.” Lanjut Sylvia Chuwardi.

DR Susianto bercerita bahwa tanpa bantuan obat maupun suplemen, pola makan vegan selama 21 hari terbukti menurunkan berat badan, mengecilkan lingkar perut, memperbaiki total kolesterol dan meniadakan ketergantuan obat. 

Selain sebagai seorang penulis buku, DR Susianto yang sudah 18 tahun menjalankan pola hidup vegan, juga secara luas dikenal dengan julukan “dokter tempe”. Saat ini, beliau menjabat sebagai Ketua Tempe Internasional dan President Vegan Society of Indonesia. Acara yang berlangsung selama kurang lebih dua jam diisi dengan sharing beragam pengetahuan kesehatan dan ilmiah dari sudut pandang seorang vegan. Salah satu sharing yang menarik adalah mengenai kesehatan yang sempurna.

“Kesehatan yang sempurna meliputi kesehatan fisik dan mental. Faktor terbesar yang mempengaruhi kesehatan seseorang adalah faktor lingkungan dan gaya hidup. Dikarenakan karakteristik usus manusia yang menyerupai usus mamalia herbivora, bahan makanan yang paling optimal untuk kesehatan manusia sebenarnya adalah nabati (vegan), terutama yang kaya serat. Semua yang dibutuhkan oleh tubuh seperti protein dan omega bisa diperoleh dari bahan makanan nabati. Tempe adalah salah satu contoh bahan makanan nabati dengan gizi terbaik warisan bangsa yang telah diakui dunia.” Ujar DR Susianto.

Kesehatan mental juga sama pentingnya dengan kesehatan fisik. “Jika semua dapat diperoleh dari bahan makanan nabati, sesungguhnya kita tidak perlu lagi mengkomsumsi bahan makanan hewani.  Sama halnya dengan manusia, binatang juga adalah makhluk hidup yang memiliki rasa takut dibunuh. Jika kita tidak mampu memberikan kebahagiaan, setidaknya jangan mendatangkan penderitaan terhadap sesama. Dengan welas asih, semoga bathin manusia tersucikan. Semoga kita semuanya sehat sempurna dengan vegan,” lanjutnya.

Sosialiasi yang diadakan di Sekolah Putra Bangsa Berbudi banyak menambah pengetahuan Armayanti (masker putih) tentang tata cara merubah gaya hidup dan mewujudkan lingkungan yang lebih baik buat sesama.  

Antusias para hadirin terlihat pada sesi tanya jawab. Banyak yang merasakan manfaat dan menyadari pentingnya merubah gaya hidup untuk mendapatkan kesehatan yang lebih baik dan andil bersumbangsih untuk bumi yang lebih baik.

Sosialiasi di Sekolah Putra Bangsa Berbudi diikuti oleh 240 murid dan 12 guru mulai dari tingkatan SD sampai dengan SMP. Armayanti, salah seorang murid yang saat ini duduk di bangku SMP berbagi cerita tentang manfaat yang didapatkannya.

“Senang sekali dengan kedatangan dokter gizi dan para relawan pada hari ini. Saya baru mengetahui gizi tempe itu sangat tinggi, sedangkan sayur dan buah berperan serta menjaga imunitas tubuh. Ternyata cara pengolahan makanan yang salah mempengaruhi nilai gizi. Intinya kita harus banyak belajar guna menambah pengetahuan,” ungkap Armayanti.

Ellys, staf Bank BCA, mendapatkan hikmah untuk selalu bisa menjaga kesehatan dengan menyatukan pola makan yang sehat dan benar dengan gizi yang baik.

Sebanyak 90 staf Bank BCA hadir langsung mengikuti sosialisasi di kantor wilayah, sedangkan 41 staff dari kantor cabang di kota-kota lainnya mengikuti secara online. Ellys, salah seorang hadirin berbagi pengalamannya. “Kita semua sangat antusias dengan kegiatan ini. Semoga kita bisa menyatukan pola makan yang sehat dan benar dengan gizi yang baik.”

Sosialiasi juga diadakan di Cambridge Condo dengan 57 warga yang hadir. Tupa yang merupakan salah satu pengurus condo berbagi pendapat tentang metode perubahan pola makan dan kesannya. “Penjelasan yang disampaikan sangat bagus. 21 hari sangat tepat untuk merubah suatu pola makan. Manusia zaman dahulu berumur panjang dikarenakan banyak mengkomsumsi bahan makanan nabati, belum kenal MSG dan banyak bergerak. Intinya kita perlu beralih kembali ke pola makan yang benar.”

Tupa bertekad untuk meningkatkan kesehatan diri yang lebih baik dengan memperbanyak gerak, makan sayur dan beraktivitas.

Sylvia Chuwardi berharap rangkaian sosialisasi yang telah diadakan selama dua hari ini bisa membuahkan hasil sehingga akan lebih banyak khalayak yang sadar akan pentingnya peran kesehatan dalam mewujudkan sebuah bumi yang lebih baik.

“Semua rangkaian sosialisasi bisa terlaksana dengan baik berkat dukungan dari semuanya. Apa yang dikatakan Tupa benar bahwa dibutuhkan tantangan selama 21 hari untuk beralih ke suatu pola makan yang baru. Sudah banyak khalayak yang berhasil melewati tantangan ini. Tantangan pola makan vegan yang sudah berlangsung 10 batch di Medan kami dukung dalam bentuk penyediaan katering makan siang dan malam yang mengikuti kaidah.  Bagi yang berminat bisa menghubungi relawan komunitas masing-masing.” Ujar Sylvia Chuwardi di akhir acara.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Euforia dari Gelaran Tzu Chi Vegan Cooking Competition 2024

Euforia dari Gelaran Tzu Chi Vegan Cooking Competition 2024

16 Agustus 2024

Euforia dari gelaran Tzu Chi Vegan Cooking Competition 2024 hingga kini masih terasa. Andi Gunawan dan Andrea Chandra yang mewakili He Qi Pusat masih sangat terkesan dengan kompetisi ini. 

Kisah Sukses Program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh di Medan

Kisah Sukses Program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh di Medan

09 Desember 2021

Program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh (Wholefood Vegan Diet) di Tzu Chi Medan terus bergulir, saat ini sudah memasuki putaran ketiga. Program ini diikuti oleh 96 peserta.

Sosialisasi Vegan Menyambut Hari Bumi

Sosialisasi Vegan Menyambut Hari Bumi

27 April 2023

Menyambut Hari Bumi (Earth Day), Batari School mengundang Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia cabang Medan untuk memberikan sosialisasi tentang Vegan Lifestyle.

Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -