Sekolah Baru, Semangat Baru
Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Anand Yahya * Para anak-anak terlihat sangat antusias melihat poster pembangunan sekolah. Setelah cukup lama menanti, akhirnya mereka dapat menggapai cita-cita mereka kembali. | Sri Hidayati, tidak dapat menahan rasa harunya. Dengan sapu tangan, istri orang nomor satu di Kota Serang (Asmudji HW, Walikota Serang-Red) tersebut, menghapus bulir-bulir air mata yang jatuh perlahan di kedua pipinya. ”Saya sangat tersentuh sekali. Ternyata masih ada kepedulian yang begitu tulus untuk membangun sekolah ini. Dan yang membanggakan hal tersebut datang dari sebuah yayasan kemanusiaan nonmuslim,” tuturnya, saat mengikuti acara Peresmian Gedung SDN Mesjid Priyayi, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten. |
Gedung sekolah yang terdiri dari satu ruang kepala sekolah, satu ruang guru, enam ruang kelas, dua kamar mandi, serta satu buah gudang tersebut, menurut Sri cukup memenuhi standar sebagai sarana yang baik untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar. ”Dengan gedung sekolah yang baik, anak-anak akan semakin termotivasi dalam menimba ilmu,” harap Siti. Kebanggaan Kami ”Alhamdulilah kak, akhirnya sekolah kami yang baru sudah selesai. Sekarang, kami sudah tidak kepanasan dan kehujanan lagi,” ucap Gurfah, salah satu siswi kelas 5, SDN Mesjid Priyayi. Ket : - Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menyematkan tas baru pada siswa SDN Mesjid Priyayi Serang Bagi Gurfah ini adalah anugerah yang tiada terkira. Dirinya tidak pernah membayangkan, apa yang akan terjadi nanti kalau ia harus terus belajar di ruang kelasnya yang dulu. ”Jangankan berprestasi, bisa lulus ujian negara saja mungkin saya sudah sangat bersyukur,” ungkap anak pertama dari tiga bersaudara ini. Kenyataan serupa juga dituturkan oleh siswa-siswi yang lain. Bahkan tidak jarang diantara mereka mengaku, tidak ingin lagi merasakan belajar di bawah tenda. ”Kapok kak. Panas, becek, apalagi kemarin kan pas ujian, jadi rasanya sulit sekali untuk konsentrasi mengerjakan soal,” ucap Sutriah. Ket : - Istri Walikota Serang, Sri Hidayati, tidak kuasa menahan rasa harunya mendengar ungkapan terima kasih Diresmikannya gedung baru, seolah memberikan nafas baru bagi para siswa-siswi. Mereka kini terlihat lebih bersemangat dalam menyongsong cita-cita. Tidak hanya itu, saat ini para siswa-siswi SDN Mesjid Priyayi, juga memiliki kebanggaan tersendiri bisa bersekolah di sana. ”Dulu teman-teman sekolah lain sempat mengejek, tapi sekarang mereka malah iri melihat sekolah kami yang baru,” tambah Sutriah, dengan bangga. Kebanggaan ini bukanlah akhir dari rasa puas, namun ini adalah awal perjuangan SDN Mesjid Priyayi untuk terus meningkatkan kualitas serta kuantitas mereka. Ket : - Rasa memiliki telah tumbuh dan berkembang dalam diri siswa-siswi SDN Mesjid Priyayi, dengan penuh Seperti pesan yang disampaikan oleh Walikota Serang, Asmudji HW. ”Sekolah seharusnya tidak hanya menciptakan manusia yang berpendidikan, tapi juga harus menciptakan manusia yang beriman dan memiliki akhlak yang luhur.” Terima Kasih Tzu Chi Jahrana berseri-seri, ketika menerima bantuan beras dari Tzu Chi. Nenek tiga orang cucu ini bersyukur karena bebannya kini sedikit berkurang berkat beras sebanyak 20 kilogram yang ada di pelukannya. Ket : - Sebagai ungkapan terimakasih, Walikota Serang, Asmudji HW, memberikan plakat kepada Ketua Yayasan Jahrana yang terlihat lebih tua dari umurnya itu, memang harus mengurus anak dan ketiga cucunya sendiri, karena sang suami sudah lama dipanggil Sang Pencipta. ”Sekarang ini semuanya serba mahal. Pendapatan tidak bertambah, namun pengeluaran terus naik. Tapi berkat beras dari Tzu Chi, Alhamdulilah, saya tidak perlu lagi memikirkan untuk membeli beras satu bulan mendatang,” ucapnya. Cinta kasih mengalir tidak hanya lewat beras yang diterima Jahrana. Jelamin, salah satu cucunya yang sudah yatim piatu rupanya bersekolah di SDN Mesjid Priyayi. ”Kalau sekolah itu tidak dibangun, mungkin Jelamin akan berhenti sekolah, karena sekolah yang lain cukup jauh dan membutuhkan biaya yang lebih mahal,” jelas Jahrana. | |
Artikel Terkait
Perhatian Relawan Kepada Para Penerima Bantuan Tzu Chi
07 September 2022Para relawan Tzu Chi di Bekasi, Jawa Barat begitu perhatian kepada para Gan En Hu yakni penerima bantuan Tzu Chi jangka panjang di wilayah tersebut. Pagi itu, Denasari beserta empat relawan lainnya mengunjungi Sara (41) yang belum lama kehilangan anak sulungnya, Yehezkiel dalam usia 11 tahun.
Menghargai Potensi Setiap Orang
28 Maret 2012Sebuah Pengharapan di Hari Waisak
22 Mei 2017Persiapan demi persiapan sudah disiapkan untuk perayaan Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia di Tanjung Balai Karimun. Di seluruh dunia, pelaksanaan ini dilakukan setiap minggu kedua di bulan Mei, begitu juga di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Hari Waisak di Tanjung Balai Karimun dilaksanakan di halaman rumah Sukmawati, Ketua Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada 14 Mei 2017 pukul 07.30 WIB.