Sekolah Ikon Kebersihan

Jurnalis : Himawan Susanto, Fotografer : Himawan Susanto
 

fotoDua pengunjung tampak menyambangi stan SMA Cinta Kasih Tzu Chi yang memamerkan berbagai macam makanan khas Betawi dan juga sebuah poster yang menggambarkan pentingnya melatih diri sedari dini dalam menjaga lingkungan.

Kegiatan Car Free Day di Minggu terakhir bulan April 2010 ini terasa berbeda. Ribuan stan sekolah mulai dari tingkat SMP, SMA, dan SMK berjajar rapi di sepanjang jalan Sudirman Thamrin Jakarta. Hal ini dikarenakan kegiatan Car Free Day kali ini bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh tanggal 2 Mei 2010.

 

Karakter Sekolah
Sejak Minggu dini hari (25/4), ratusan peserta stan tampak sibuk menata stan mereka masing-masing, tidak terkecuali para guru dari SMP, SMA, dan SMK Cinta Kasih Tzu Chi. “Tema kegiatan ini adalah, dengan kebangkitan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) meningkatkan budaya Betawi. Makanya ada kembang kelapa, dan makanan yang dipajang juga masakan khas betawi,” ujar Bekti, guru SMK Cinta Kasih Tzu Chi. Ia pun menunjukkan beberapa makanan yang berada di atas meja stan seperti nasi kuning, sagon, sambal godok, dan roti buaya.

Selain makanan, para guru juga membawa rak koran dan majalah yang berisi Buletin Tzu Chi, Majalah Dunia Tzu Chi, berbagai brosur tentang pelestarian lingkungan, dan tak lupa sebuah tong sampah. “Kita bawa tong sampah yang di stan lain tidak ada. Kita bela-belain bawa tong sampah karena karakter sekolah Tzu Chi adalah kebersihan, jadi di mana pun berada kebersihan itu harus tetap dijaga,” tambah Bekti.

foto  foto

Ket :  -Tanpa cangggung, Tesa, salah satu murid SMA Cinta Kasih Tzu Chi, membagikan brosur pelestarian             lingkungan kepada para pengunjung acara Hardiknas ini. (kiri)
         - Untuk mensosialisasikan kegiatan Tzu Chi, para murid Sekolah Cinta Kasih membagikan Buletin Tzu Chi             kepada pengguna jalan dalam acara Car Free Day. (kanan)

Melestarikan Budaya dan Lingkungan
Di stan SMA, Lidia dan Tesa, dua siswi SMA Cinta Kasih Tzu Chi dengan pakaian khas Betawi tanpa rasa sungkan membagikan brosur pelestarian lingkungan kepada para pengunjung yang lewat di depan stan. Mereka yang mendapatkan brosur pun tampak tertarik karena langsung membaca brosur yang diberikan oleh Lidia dan Tesa. “Tidak ada perasaan malu, malah bangga karena bisa melestarikan budaya Indonesia dan Betawi. Kita lebih beda dari pada yang lain sehingga merasa beda sendiri,” ujar mereka.

Hariani, seorang pegawai Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang saat itu menerima brosur mengatakan awalnya sempat bertanya-tanya brosur apa yang akan diberikan, namun saat melihat isi brosur ia tersadar ini adalah salah satu misi Tzu Chi yang aktif dalam kegiatan lingkungan dengan gerakan mengumpulkan barang-barang bekas. “Saya tahu Tzu Chi. Saya sudah lama bekerja sama dengan Tzu Chi dan tahu juga dari DAAI TV. Kayaknya sekarang banyak kegiatan Tzu Chi yang diketahui oleh masyarakat luas,” ujarnya.

foto  foto

Ket :  -Oman (sebelah kiri 0058), alumni Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi yang menjadi peserta lomba lari di acara             tersebut, akhirnya menjadi juara pertama lomba lari 5 kilometer ini. (kiri)
         -Siswa-siswi SMA Cinta Kasih Tzu Chi tampak sedang mempertunjukkan bahasa isyarat tangan di             depan stan sekolah mereka. (kanan)

“Saya sangat-sangat setuju dan senang ada wacana yang digerakan oleh Tzu Chi yang betul-betul misinya untuk keselamatan manusia dan lingkungan. Apalagi pengajaran dilakukan secara konsisten kepada masyarakat,” katanya mengakhiri wawancara.  

  

 

 

 
 

Artikel Terkait

Cerita Yola, Anak yang Berbakti

Cerita Yola, Anak yang Berbakti

16 April 2018
Relawan Tzu Chi Pekanbaru mengunjungi rumah Yola Mutia Sari (17), salah satu penerima bantuan Tzu Chi di bidang pendidikan, kemarin, Minggu pagi 15 April 2018. Saat para relawan Tzu Chi datang, Yola dan ibunya, Yuli Andriati menyambut dengan penuh kegembiraan. 
Bantuan Pascabanjir di Kabupaten Aceh Tamiang

Bantuan Pascabanjir di Kabupaten Aceh Tamiang

28 Oktober 2024

Relawan Tzu Chi Aceh memberikan bantuan kepada korban banjir di beberapa titik di Kabupaten Aceh Tamiang. Dibawah terik matahari para relawan tetap giat menebar cinta kasih dengan membagikan beras untuk 300 keluarga.

Mengenalkan Pelestarian Lingkungan

Mengenalkan Pelestarian Lingkungan

14 Maret 2012 Ketika aliran jernih “DAAI TV” sedang mengitari bumi ini, di daerah Pasir Pangaraian - Riau, Bapak Gazali, salah satu dari masyarakat Indonesia yang  ikut merasakan manfaatnya.
Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -