Selalu Ingin Membantu
Jurnalis : Lina Karni Lukman, Metasari (He Qi Utara), Fotografer : Stephen Ang, Metasari, Jodie Lienardy (He Qi Utara) Para ibu yang membawa anak maupun yang sudah berusia lanjut tak perlu merasa khawatir karena ada relawan yang membawakan beras mereka. |
| |
Tepat jam 8 pagi acara dimulai dengan pembacaan kata sambutan dari Yayasan Buddha Tzu Chi yang diwakili oleh Joe Riadi Shixiong beserta Wakil Lurah Jembatan Besi Zaenudin. Dalam kata sambutan tersebut dijelaskan bahwa prinsip Tzu Chi adalah cinta kasih universal yang tidak membedakan suku bangsa, ras dan agama. Acara kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Wakil Lurah Jembatan Besi. ”Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi atas bakti sosial pembagian beras ini yang sangat membantu warga di sekitar wilayah Jembatan Besi, dan sangat menyentuh hati saya karena prinsipnya yang tidak membedakan darah dan keturunan (suku bangsa dan ras) ketika memberikan bantuan. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus diadakan dan dilakukan di tahun-tahun berikutnya,” kata Wakil Lurah Jembatan Besi Zaenudin. Setelah penandatanganan dan serah terima Surat Berita Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh H. Endang dan penyerahan beras secara simbolik kepada 10 orang Gan En Hu (penerima bantuan). Dengan arahan dari relawan yang bertugas di bagian penertiban membuat antrian berjalan dengan tertib, rapi dan lancar, sehingga para penerima bantuan tidak berdesak-desakkan untuk saling mendahului. Para penerima bantuan yang sudah tua ataupun wanita yang tidak kuat untuk mengangkat karung beras tidak perlu merasa khawatir karena ada begitu banyak shixiong (relawan pria) yang akan membantu memanggul beras. Kapolsek Tambora juga ikut berpartisipasi dalam pembagian beras. “Saya sudah sering ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembagian beras. Relawan Tzu Chi benar-benar peduli terhadap masyarakat Indonesia yang berkekurangan. Saya berharap dengan kegiatan seperti ini dapat merangsang lembaga-lembaga lain untuk turut peduli terhadap masyarakat Indonesia. Semangat relawan Tzu Chi memiliki semangat perjuangan ’45’, dimana relawan berjuang dengan ikhlas tanpa pamrih,” ujar Kapolsek Tambora Herry yang juga menjadi donatur Tzu Chi. Di sela-sela kegiatan El Sugeng pemilik Sekolah Candra Naya mengatakan kepada kami, ”Saya sudah lama tahu tentang Tzu Chi karena saya suka nonton siaran DAAI TV, apalagi dramanya sangat bagus sekali karena diangkat dari kisah nyata. Saya juga suka pergi ke Jing Si Book and Café yang di Pluit, tempatnya tenang bisa membaca buku dan juga bisa mendengarkan lagu-lagu Tzu Chi,” tutur El Sugeng. Beliau juga menceritakan kepada kami bahwa Tzu Chi sangat bagus dalam mengoordinir kegiatan seperti ini, dimana relawan-relawannya langsung turun ke masyarakat untuk mendata sehingga beras yang dibagikan tepat sasaran.
Keterangan :
Rasa Haru yang Membuncah
Keterangan :
Kegiatan pembagian beras ini juga diikuti oleh banyak relawan kembang, dan di antara mereka ada sekelompok anak yang ternyata saat ini sekolah di Candra Naya, tempat kegiatan ini dilakukan. Dengan penuh semangat mengangkat karung demi karung beras untuk diberikan kepada penerima bantuan. Esen dan Leo, 2 orang anak yang sangat senang mengikuti kegiatan ini. “Daripada waktu di hari Minggu nganggur di rumah aja mendingan dimanfaatkan buat amal seperti sekarang,” kata Esen dengan tersenyum lebar yang disetujui oleh Leo dengan anggukkan kepala yang antusias. Ternyata mereka mengetahui adanya kegiatan ini karena melihat begitu banyaknya beras yang datang ke sekolah tempat mereka belajar. Karena penasaran maka mereka bertanya kepada relawan untuk ikut serta membantu di kegiatan ini. Melihat baju mereka yang basah karena keringat, kami pun bertanya pendapat mereka. Dengan segera Leo mengatakan, “Ini tidak seberapa capeknya kalau kami latihan bola volli lebih capek lagi.” Dengan semangat dan wajah tersenyum lebar mereka semua mengatakan kalau ada kegiatan seperti ini ingin ikut membantu lagi. Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan jam 12 siang. Relawan segera membereskan tempat kegiatan dan setelah makan siang yang sudah disiapkan oleh tim konsumsi, semua relawan bersiap untuk pulang. Meskipun sebagian relawan harus bangun pagi-pagi sekali untuk mengikuti kegiatan ini, wajah mereka terlihat begitu bahagia dan penuh dengan senyuman.
|