Selamat Hari Ayah

Jurnalis : Supardi (Tzu Chi Batam), Fotografer : Emi (Tzu Chi Batam)
 

foto
Setiap anak menuliskan sebuah kartu ucapan untuk diberikan kepada ayah mereka.

“Setiap hari kita harus berterima kasih kepada orang tua, jangan melakukan hal yang mengecewakan mereka sepanjang hidup kita.” Renungan diatas mungkin merupakan esensi dari materi yang ingin diajarkan lewat kelas terakhir untuk masa pelajaran 2011-2012 kelas budi pekerti yang diadakan di Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor perwakilan Batam pada tanggal 17 juni 2012. 

 

Para Bodhisatwa kecil dari kelas budi pekerti dengan serius mengambarkan kartu dibagikan oleh para relawan. Hampir setiap kartu tertulis ucapan “Happy Father’s Day” karena hari ini juga merupakan hari Ayah. Hari ini para Bodhisatwa kecil beroleh kesempatan untuk ekspresikan rasa terima kasih mereka kepada ayah mereka lewat kartu yang mereka gambar dengan sepasang tangan mereka. “Aku ingin bilang terima kasih buat Papa dan aku cinta Papa,” seru Gisella Luvyana saat ditanyakan pesan yang ingin disampaikan lewat kartu Hari Ayah yang akan dibuatnya hari ini. Setelah selasai, para Bodhisatwa diminta untuk tidak menunjukan kartu tersebut sampai akhir kelas.

Baru melewati beberapa menit tawa sukacita dari para ayah terdengar disetiap sisi ruangan. Setiap gerakan dan ekspresi dari sang anak saat memperagakan isyarat tangan dengan lagu “Papa” (versi adaptasi dari lagu ‘Mama’) sepertinya tidak pernah gagal menghibur sang ayah.

foto   foto

Keterangan :

  • Para Bodhisatwa Kecil menghibur sang ayah dengan Isyarat Tangan yang dipelajari lewat kelas Budi Pekerti – Xiao Tai Yang (kiri).
  • Patrick Jaksen memberikan suapan kue kepada sang ayah sebagai tanda terima kasih dan rasa sayang kepada ayah (kanan).

Setelah mendapat penghiburan dari para Bodhisatwa cilik, para ayah beserta setiap Bodhisatwa cilik dan juga para peserta menyanyikan lagu “Happy Birthday”. Secara serentak para ayah meniup lilin serta memotong kue, dan kue yang terpotong dibagikan kepada setiap Bodhisatwa kecil untuk disuapkan kepada sang ayah.

Sukacita para ayah juga terlihat jelas pada saat mereka memainkan game interaktif dimana para ayah diminta untuk makan melalui tangan anak yang berada dibelakang punggung mereka. Para penonton tidak dapat menahan tawa saat melihat aksi kocak dari para ayah saat mereka mengalami kesulitan memakan pancake yang disajikan oleh tangan mungil sang anak.

Sebagai akhir dari perayaan hari Ayah, para Bodhisatwa kecil memberikan kartu yang telah mereka lukis sendiri kepada ayah mereka. “Happy Father’s Day. I Love You Forever. You Are My Hero,” baca Siha Shixiong isi dari kartu yang diberikan oleh putrinya. Setelah melihat kartu yang diberikan oleh sang anak, para ayah memberikan pelukan kepada anak sebagai suatu ungkapan terima kasih karena para ayah telah melewati hari yang bahagia berkat penghiburan dari sang anak. Ternyata misi dan doa para Bodhisatwa kecil untuk membahagiakan ayah mereka di hari Ayah ini telah tergenapi.

  
 

Artikel Terkait

Sepekan Berkeliling Dunia Bersama Sekolah Tzu Chi

Sepekan Berkeliling Dunia Bersama Sekolah Tzu Chi

03 November 2015

Setelah empat hari menerima pemaparan informasi mengenai masing-masing wilayah, pada hari terakhir atau puncak kegiatan Pekan Gabungan Hari Perserikatan Bangsa-bangsa dan Pesta Seni Budaya, murid TK Sekolah Tzu Chi akhirnya menampilkan pertunjukkan dari wilayah yang mereka wakili. Seperti kelas K2 Kindness yang menampilkan pertunjukkan Tari Topeng dari Jakarta.

Bumi yang Hijau Berawal dari Tangan Kita

Bumi yang Hijau Berawal dari Tangan Kita

14 April 2010
Anak-anak yang tadi belajar menanam pohon sekarang belajar untuk mencuci tangan yang baik. saat itulah pelajaran tentang pelestarian lingkungan benar-benar diajarkan dan diterapkan kepada para murid Ai De Xi Wang dan Tzu Shao.
“Wah, Hujan Beras Nih!”

“Wah, Hujan Beras Nih!”

10 November 2011 Tidak ada yang menyangka bahwa sebagian relawan dengan postur tubuh yang kecil mampu mengangkat 20 kg beras sampai ke pintu gerbang. Ternyata resepnya adalah semangat dan kebahagiaan saat melihat senyum serta ucapan terima kasih para penerima bantuan.
Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -