Semakin Banyak Benih Kebajikan Tumbuh Berkembang

Jurnalis : Diana Mulyati, Darmawan (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lukman, Effendy Leman (Tzu Chi Medan)
 
foto

* Senyum di wajah penerima, suka cita dalam batin relawan.

Dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2560, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Medan pada hari Minggu, 18 Januari 2009 mengadakan bakti sosial pembagian paket sembako bagi warga kurang mampu di beberapa tempat. Sebanyak 3.355 paket sembako yang masing-masing berisi 10 kg beras, 2 kg gula putih, dan 2 liter minyak makan, diserahkan oleh 265 relawan Tzu Chi secara serempak di 4 titik pembagian.
Salah satu titik bertempat di Gedung Yayasan Buddhis Setia Pasar VII Tandam Hulu, dengan menyerahkan bantuan untuk 983 KK dari Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Kelurahan Tandem Hilir I, Kecamatan Hamparan Perak dan Kelurahan Tandam Hulu II, Kecamatan Hamparan Perak. Sebelum acara pembagian sembako di titik ini dimulai, relawan terlebih menghibur warga yang telah sabar menunggu dari pagi dengan isyarat tangan Ai He Guan Huai.

Salah seorang warga, Aidar (54 tahun) menyatakan sangat senang dan bahagia menerima bantuan ini, “Saya bersyukur, sebab bantuan ini datang tepat pada saat harga beras sedang naik.”

Beberapa titik yang lain yaitu di halaman Yayasan Perguruan Suci Murni Kota Bangun, Medan Deli, yang membagikan bantuan untuk 1.054 KK dari Kelurahan Kota Bangun, Medan serta di lapangan parkir Komplek Asia Mega Mas menyerahkan bantuan pada 835 KK dari Kelurahan Tegal Sari I dan Kelurahan Sukaramai II, Kecamatan Medan Area.

foto  foto

Ket : - Relawan tetap tidak lupa mengucapkan terima kasih. (kiri)
         - Lagu isyarat tangan Ai He Guan Huai. (kanan)

Titik pembagian terakhir berlokasi di halaman Yayasan Perguruan Dharma Bhakti, Jalan Bidan No. 8, Lubuk Pakam. Sejumlah 483 KK dari Lubuk Pakam dan Galang datang mengambil paket sembako dalam acara yang turut dihadiri oleh Camat Lubuk Pakam dan Ketua Yayasan Dharma Bhakti, Muin SH. Camat Lubuk Pakam Drs. Sariguna Tanjung (42 tahun) menyatakan sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan, “Ini kedua kalinya warga kami menerima bantuan Tzu Chi, pertama kali waktu ada pembagian beras cinta kasih tahun 2003 lalu, tapi waktu itu skalanya lebih besar, meliputi keseluruhan kecamatan.”. “Kalau bisa tolong sosialisasikan juga masalah daur ulang sampah ke masyarakat seperti ada di DAAI TV, bagaimana caranya memilah sampah agar bisa diubah menjadi uang,” ia menambahkan.

foto

Ket : - Kebajikan tak memandang usia dan merupakan keberkahan bagi semuanya.

Sekitar 30 guru dan murid dari Perguruan Dharma Bhakti turut membantu kelancaran baksos. Mereka juga mendapat kesempatan untuk ikut memperagakan isyarat tangan Satu Keluarga dalam menghibur warga penerima bantuan.

Usai kegiatan, beberapa orang relawan setempat mengutarakan kesan mendalam dan rasa haru dengan kegiatan amal Tzu Chi dan bertekad ingin menjadi donatur tetap Tzu Chi. Semoga benih kebajikan terus tumbuh berkembang di dalam masyarakat kita.

 

Artikel Terkait

Cara Sederhana Mengurangi Pemanasan Global

Cara Sederhana Mengurangi Pemanasan Global

28 Maret 2012 Dalam kesempatan ini, relawan Tzu Chi Medan memberikan sosialisasi mengenai pemanasan global kepada siswa-siswi SMP dan SMA Perguruan W.R. Supratman 1 yang bertempat di aula sekolah pada tanggal 21 Maret 2012.
Sosialisasi Calon Relawan Baru di Hu Ai  Angke

Sosialisasi Calon Relawan Baru di Hu Ai Angke

14 September 2016
Relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Angke mengadakan sosialisasi calon relawan baru. Bertempat di Galery DAAI TV, Tzu Chi Center pada Minggu 4 September 2016, calon relawan diajak mengenal lebih dekat Yayasan Buddha Tzu Chi.
Menyebarkan Semangat Cinta Kasih

Menyebarkan Semangat Cinta Kasih

02 Juni 2014 Setiap tahun di bulan Mei, insan Tzu Chi di seluruh dunia merayakan hari Tri suci Waisak, hari Ibu Internasional dan hari Tzu Chi sedunia.  Dengan perayaan Waisak, kita mengingat jasa dan budi luhur sang Buddha yang telah membabarkan Dharma, membimbing kita untuk  memperoleh kebijaksanaan.
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -