Semakin Dekat Dengan Master

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan (Tzu Chi Bandung)

Semakin Dekat Dengan Master

Para relawan Tzu Chi memasuki aula lantai 3 gedung Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP) dengan rapih untuk mengikuti kegiatan pelatihan calon komite yang diadakan pada tanggal 23 Oktober 2016. 

Pada tanggal 23 Oktober 2016, bertempat di Gedung Graha Surya Priangan LT 3. Jl. Nana Rohana No. 37, Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung mengadakan acara pelatihan calon komite bagi relawan biru putih Tzu Chi yang berdomisili di Bandung. Selain calon komite yang akan dilantik, relawan abu putih dan Tzu Ching pun menghadiri acara pelatihan ini. Sebanyak 98 relawan menghadiri acara pelatihan calon komite yang pertama kalinya di Bandung ini.

Tujuan utama dari pelatihan ini adalah mendalami misi kemanusian Tzu Chi, budaya humanis Tzu Chi, dan filosofi Yayasan Buddha Tzu Chi. Pembekalan ini wajib diketahui serta dapat dipertanggung jawabkan bagi relawan yang akan dilantik menjadi calon komite. Dengan begitu, para calon komite ini dapat menyebarluaskan kembali dunia Tzu Chi kepada khalayak banyak, serta menjalankan misi kemanusian sebagai relawan Tzu Chi dapat belajar berkepribadian menjadi jiwa penolong dan rendah hati.

Semakin Dekat Dengan Master

Relawan Tzu Chi bersama-sama menyanyikan hymne Tzu Chi dan membacakan sila Tzu Chi. 

Semakin Dekat Dengan Master

Para relawan Tzu Chi sedang mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan oleh pembicara pada kegiatan pelatihan calon komite Tzu Chi Bandung.

Di samping itu, pelatihan ini pun sekaligus menjelaskan mengenai penyederhanaan klasifikasi relawan Tzu Chi untuk menjadi relawan komite yang awalnya harus melalui 5 tahap (Relawan abu putih - biru putih - pemegang buku - calon komite - komite) kini hanya perlu 3 tahap saja (Relawan abu putih - calon komite – komite).

Menurut Herman Widjaja selaku ketua Tzu Chi Bandung, pelatihan calon komite ini sekaligus mensosialisasikan sistem baru yaitu penyederhanaan bagi relawan calon komite, yang awalnya dari relawan pemegang buku berseragam biru-putih ke calon komite, kini tahapannya dari seragam abu-putih biasa ke seragam abu-putih berlogo lalu menjadi komite.

“Itu sebetulnya suatu penyederhanaan sistem dari lima tahap jadi tiga tahap, sebetulnya lebih dipermudah untuk mencapai ke calon komite ini ke tingkat komite. Mudah-mudahan menjelang Jing Si Tang di kantor perwakilan Bandung bisa beroperasi, relawan-relawan ini makin giat dalam mengajak relawan-relawan baru untuk beraktifitas di gedung Tzu Chi," kata Herman.

Ia pun menyampaikan dalam pelatihan ini bisa dikatakan menyegarkan kembali mengenai pemahaman misi Tzu Chi, yang disampaikan langsung oleh relawan senior Tzu Chi dari Jakarta. “Tentu harapan kami lebih sering lagi dengan adanya kunjungan seperti saat ini, sharing dari tempat lain khsususnya relawan Jakarta atau pusat bisa memberi angin segar bagi kita dan tentunya relawan kita itu lebih aktif lagi nantinya dan lebih banyak lagi,” lengkapnya.

Semakin Dekat Dengan Master

Herman Widjaja, Ketua Tzu Chi Bandung memberikan pesan cinta kasih kepada peserta pelatihan relawan calon komite pertama ini.

Semakin Dekat Dengan Master

Sebanyak 98 relawan Tzu Chi Bandung melkaukan foto bersama usai pelatihan relawan calon komite Tzu Chi.

Pada acara ini, relawan Tzu Chi Jakarta memberi materi yang sangat bermanfaat bagi peserta pelatihan. Mulai dari semangat Bodhisatwa yang dibawakan oleh Hoklay, pendalaman misi amal oleh Wei Siong, tata krama Tzu Chi oleh Elly Chandra dan penjelasan klasifikasi penyederhanaan relawan oleh Suriadi. Pelatihan ini tidak hanya memberikan materi semata, namun beragam acara turut mewarnai kegiatan tersebut di antaranya makan siang bersama, penayangan video ceramah Master Cheng Yen dan sharing dari relawan Tzu Chi, sehingga acara pun semakin hangat dan penuh dengan kekeluargaan.

Selain dari Bandung, peserta pelatihan pun ada yang berasal dari luar kota yaitu berasal dari Sukabumi. Sebanyak 5 relawan Sukabumi dengan niat yang tulus menghadiri pelatihan calon komite yang diadakan di Kota Bandung ini. Tanggapan positif pun datang dari relawan Tzu Chi yang berasal dari Sukabumi yaitu Souw Tjo Tjin. Ia mengatakan, yang terpenting adalah menimba ilmu dari cerita pengalaman para relawan yang lebih senior karena hal tersebut menyangkut pembentukan kepribadian bagi relawan yang notabenenya masih belajar atau membutuhkan pengetahuan yang lebih luas lagi seputar dunia Tzu Chi.

“Kalau yang didapat lumayan banyak, shixiong-shixiong (mentor, relawan Tzu Chi) pertama menekankan lagi filosofi dari kegiatan. Itu memang perlu ditekankan kembali, jadi kegiatannya bukan semata-mata kegiatan amal, tapi ada dasar-dasarnya. Terus yang kedua Shixiong itu menceritakan prakteknya, praktek di mana dia punya pengalaman dan itu memang perlu. Minimal apa yang bisa kita tiru, sebaiknya dijalankan kita coba lagi supaya kegiatan Tzu Chi bisa berlangsung lebih baik,” ucapnya.

Lain halnya dengan Lirsa, peserta pelatihan calon komite ini setelah mengikuti acara pelatihan dirinya ingin semakin dekat dengan Master dengan bertekad menjadi komite dan dilantik di Taiwan oleh Master Cheng Yen. Ia pun merasa sangat beruntung karena berkesempatan menjadi murid master pertama di Tzu Chi.

Semoga dengan diadakannya pelatihan calon komite ini, dapat menjadi inspirasi bagi para relawan untuk membangun budaya humanis Tzu Chi dan mempraktekkannya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Selain itu, diharapkan para relawan pun dapat mengajak lebih luas lagi mengenai cinta kasih Tzu Chi kepada setiap lapisan masyarakat, tanpa mengenal ras, golongan, agama, dan bangsa.


Artikel Terkait

Semakin Dekat Dengan Master

Semakin Dekat Dengan Master

26 Oktober 2016

Pelatihan ini untuk mendalami misi kemanusian Tzu Chi, budaya humanis Tzu Chi, dan filosofi Yayasan Buddha Tzu Chi yang wajib diketahui serta dapat dipertanggung jawabkan bagi relawan yang akan dilantik menjadi calon komite. Pelatihan diadakan pada 23 Oktober 2016 kepada 98 relawan Tzu Chi Bandung dan Sukabumi.

Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -