Semangat Baru dengan Sepatu Baru
Jurnalis : Abdul Rahim (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)Beby Ananda Rosaldi
didamping oleh kedua orang tua dan relawan Tzu Chi Karimun pergi ke RSUD
Muhammad Sani Karimun untuk memakai sepatu baru. Sebelumnya dilakukan pengukuran
kakinya oleh dokter Muhamad Ilham (kiri).
Bisa beraktivitas layaknya anak-anak pada umumnya adalah hal yang didamba-dambakan oleh setiap anak. Bermain menjadi salah satu praktik keterampilan, dan tentu mereka pun mendapatkan kepuasan dalam bermain. Saat melakukan suatu aktivitas, tentu saja setiap anak ingin melakukannya tanpa mengalami kesulitan. Jika mereka bisa mengekspresikan diri dengan bebas, maka mereka akan merasa bahagia. Namun berbeda dengan anak-anak yang memiliki kekurangan, sehingga mengalami keterbatasan ruang gerak. Dulu gadis manis bernama Beby Ananda Rosaldi (8) mengalami hal ini, namun sekarang tidak lagi.
Kekurangan pada fisiknya sejak lahir pada bagian kakinya (Congenital Talipes Equinus Varus) telah membuat Beby bertahun-tahun merasakan tidak bisa berjalan normal layaknya anak-anak pada umumnya, melainkan berjalan harus menggunakan mata kaki bagian luar untuk menopang tubuh. Kini kondisi seperti ini telah menjauh darinya.
Beby Ananda hampir bisa dikatakan sembuh setelah menjalankan operasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada tanggal 22 November 2017 silam. Komunikasi yang selalu terjaga antara relawan Tzu Chi Karimun dengan orang tua Beby mendukung proses penyembuhan berjalan lancar tanpa ada hambatan. Perkembangan kondisi kaki yang mulai membaik kini telah membuat Beby bisa melakukan aktivitas layaknya anak-anak pada umurnya. Sekarang pun Beby sudah bisa bersekolah dan bermain bersama teman-temannya.
Ketua Tzu Chi Tanjung Balai
Karimun, Sukmawati menemani Beby bermain sembari menunggu panggilan untuk
pengukuran sepatu barunya.
Beby melakukan pengukuran
sepatu dan sabuk khusus agar bisa berjalan dengan posisi dan gerakan yang benar
saat melakukan aktivitas sehari-harinya.
Melihat perkembangan Beby yang semakin bertumbuh besar dan sepatu khususnya yang harus diganti minimal satu tahun sekali ini pun diganti oleh dokter yang menanganinya. Penggantian sepatu khusus pun dilakukan pada Selasa, 04 September 2018. Kedua orang tuanya membawa Beby untuk melakukan pengukuran untuk membuat sepatu yang baru sesuai dengan ukuran kakinya sekarang. Sepatu baru ini pun akan didesain sesuai keinginan pemesannya. Melihat anaknya yang sudah bersekolah, orang tua dan relawan pun menyarankan Beby untuk memilih warna hitam agar bisa dipakai untuk sekolah nantinya.
Sebulan kemudian, pada Senin (08 Oktober 2018) Beby Ananda didampingi kedua orang tua dan relawan Tzu Chi Karimun menuju RSUD Muhammad Sani Karimun untuk memakai sepatu baru yang telah dibuatkan oleh dokter dari Jakarta. Sepatu baru yang akan dipakai Beby memiliki bentuk yang ketat dan memiliki alat khusus yang dipasangkan di sepatu untuk pembentukan kaki ke posisi yang benar. Dokter juga memberikan alat berupa sabuk khusus agar bisa berjalan dengan posisi dan gerakan yang benar saat melakukan aktivitas sehari-harinya.
Beby yang langsung memakai sepatu barunya merasa sedikit tidak nyaman karena ukuran sepatu yang sedikit ketat dan memiliki sabuk khusus, sehingga terlihat aneh saat berjalan. Orang tuanya pun sering melontarkan candaan kepada buah hatinya agar tidak terlarut dalam ketidaknyamanan dan bisa berjalan dengan benar sesuai anjuran dokter yang menanganinya.
Dokter Muhamad Ilham, Sp. KFR (37) yang sejak awal menangani Beby pascaoperasi melihat perkembangan posisi kakai Beby yang semakin membaik. “Untuk saat ini memang posisi kaki Beby setelah operasi sudah cenderung lebih baik, cuma untuk menjaga Beby, harus tetap menggunakan sepatu khusus hingga ia tetap bisa berjalan,” ujar dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi ini.
Salah seorang dokter
memasangkan sepatu baru Beby yang telah didesain sesuai ukuran dan keinginan Beby.
Beby dengan semangat saat
berjalan menggunakan sepatu barunya.
Lebih lanjut dokter 37 tahun ini menjelaskan beberapa tahap pemulihan Beby. “Memang belum selesai karena kakinya akan tetap tumbuh. Jadi kita akan lihat setelah satu bulan, enam bulan setelah itu kita akan evaluasi lagi. Apakah ia akan tetap mengunakan sepatu khusus atau tidak,” ucap dokter Ilham. Ia juga berpesan kepada orang tua Beby agar sepatu ini juga dipakai dalam kesehariannya di rumah, sehingga bisa membantu pembentukan posisi kaki dan dapat kembali berjalan normal.
Seperti yang disampaikan Master Cheng Yen dalam kata perenungannya, “Kebahagiaan adalah perasaan gembira yang berasal dari dalam hati, bukan merupakan kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani” inilah yang terlihat pada sosok Beby Ananda Rosaldi dalam kesehariannya. Relawan pun berharap ia akan tetap ceria dan selalu semangat untuk berlatih berjalan hingga ia bisa kembali berjalan dengan normal seperti anak-anak lainnya.
Editor: Yuliati