Semangat Berbagi melalui Donor Darah

Jurnalis : Mryna Butar Butar (He Qi Selatan), Fotografer : Mryna Butar Butar (He Qi Selatan)
 
 

fotoSetiap orang ikut berbagi dalam kegiatan donor darah di Jing Si Books & Café Blok M Plaza.

“Hidup manusia tidaklah kekal, bersumbangsihlah pada saat anda dibutuhkan dan lakukanlah selama anda bisa melakukannya.“
Kata Perenungan Master Cheng Yen

 

 

 

 

Minggu, 27 Mei 2012, pada pukul 14.00 WIB hingga 18.00 WIB, menjadi hari yang membahagiakan bagi relawan He Qi Selatan, karena untuk pertama kalinya diadakan kegiatan donor darah di Jing Si Books and Cafe Blok M Jakarta Selatan.

Peminat kegiatan ini juga membludak sehingga membuat jalan di depan Jing Si  Books & Cafe Blok M dipenuhi calon donor  yang duduk menunggu giliran. Umumnya mereka adalah staf dari toko-toko di Blok M Plaza. Tercatat ada 143 orang yang mendaftar. Disebut calon donor karena untuk bisa mendonorkan darah ada syarat-syaratnya. Hal-hal yang bisa menggagalkan kita menjadi pendonor darah antara lain HB rendah atau tinggi, berat badan kurang atau berlebihan, sedang atau baru saja menstruasi, kurang istirahat, minum obat dan faktor usia,  yaitu tidak di bawah 17 tahun atau di atas 60 tahun.

Seperti Rina, seorang staf dari pengelola gedung Blok M Plaza yang hari itu tidak bisa berdonor. Ia harus menunggu satu minggu lagi baru bisa berdonor. Ia ingin berdonor karena merasa sehat sehingga ia menjadi ingin berbagi. Tiga bulan lagi kegiatan ini akan dilakukan kembali dan ia ingin memanfaatkan kesempatan baik tersebut nanti.  

Calon donor mula-mula dicek tekanan darahnya, berat badan, HB, golongan darah dan lain-lain. Bila memenuhi syarat, maka baru bisa berdonor. Karena calon pendonor banyak, maka terjadi antrian di 3 tempat yaitu bagian pendaftaran dan pengecekan tekanan darah, bagian pengecekan golongan darah dan kelayakan kesehatan, dan bagian pengambilan darah.  Hari itu PMI hanya membawa 5 tempat tidur. Setelah berdonor, pendonor diberi susu kacang hijau, mi instan, susu, dan roti. Sungguh luar biasa melihat kesabaran calon pendonor ketika mengantri.

foto   foto

Keterangan :

  • Sebanyak 72 kantong darah terkumpul pada donor darah yang diadakan pada hari Minggu, 27 Mei 2012 ini (kiri).
  •  Relawan menghibur para pendonor dengan menampilkan lagu isyarat tangan “Satu Keluarga” (kanan).

Kusmiati, staf PMI yang bertugas memeriksa tekanan darah calon pendonor merasa cukup surprise akan banyaknya jumlah orang yang ingin berdonor. Dia baru pertama kali ikut di kegiatan donor darah yang diselenggarakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Menurutnya di kegiatan donor darah yang biasa dia ikuti jumlah orang yang datang tidak sekaligus sebanyak ini. Sayangnya karena masalah waktu tidak semua dapat berdonor.

Saat itu memang ada beberapa relawan yang tidak jadi berdonor karena masalah waktu. Dikatakan relawan karena ada relawan yang batal mendonor karena lebih mementingkan orang luar yang telah menunggu dan mendaftar untuk mendonor. Tiga jam setelah pendonor pertama menyumbang, PMI harus meninggalkan tempat untuk membawa kantong darah ke tempat penyimpanan.

Selama kegiatan donor darah lagu “Satu Keluarga” diperdengarkan Eva Shijie mengucapkan terima kasih pada para pendonor dan mengatakan kegiatan donor ini agar kita saling tolong menolong dan membuat kita seperti satu keluarga. Kemudian Eva Shijie dan beberapa relawan lain sempat memperkenalkan bahasa isyarat lagu satu keluarga.

Herman, petugas keamanan di Blok M Plaza merasa terkesan pada kegiatan donor darah ini. Ia mengatakan, kesannya seperti satu keluarga apalagi ketika ada bahasa isyarat tadi. Begitu pula dengan Kiky yang juga seorang petugas keamanan di salah satu toko di Blok M Plaza ikut kegiatan ini karena ingin menolong sesama, “Sudah menjadi kewajiban kita untuk menolong,“ katanya yang mengetahui kegiatan ini dari bagian keamanan gedung.

Dari 143 pendaftar, tercatat ada 72 yang berdonor, 43 orang gagal karena berbagai alasan yang disebutkan di atas dan 28 orang batal mendonor.  Relawan yang hadir tercatat 36 orang. Nasandi Shixiong, yang menjadi PIC kegiatan ini mengucapkan sangat Gan En  (berterima kasih) pada semua pihak khususnya relawan yang telah melancarkan acara ini dan tentunya bagi para pendonor.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Melakukan Hal Bermakna dalam kehidupan

Suara Kasih: Melakukan Hal Bermakna dalam kehidupan

06 Februari 2013 Dengan hati yang penuh welas asih, mereka tak tega melihat orang lain menderita. Dengan hati Buddha dan semangat Bodhisattva yang penuh kebijaksanaan, mereka memandang setara semua makhluk. Mereka senantiasa bersumbangsih bagi orang yang membutuhkan.
Baksos NTT : Cinta Kasih untuk Sumba

Baksos NTT : Cinta Kasih untuk Sumba

19 Desember 2011 Wilayah Sumba Timur tergolong wilayah yang kering. Curah hujan di sini sangat kurang. Tak heran jika ancaman gagal panen dan kekurangan pangan sering melanda di wilayah ini. Menurut Bupati Sumba Timur Drs. Gidion Mbilijora, M.Si, secara keseluruhan masyarakat Sumba Timur tengah menghadapi masalah yang cukup serius.
Suara Kasih: Memahami Prinsip Kebenaran

Suara Kasih: Memahami Prinsip Kebenaran

20 Maret 2012 Saya berterima kasih kepada Dewan Pertanian Taiwan. Tahun lalu, mereka mendonasikan 7000 ton beras kepada Tzu Chi, dan beras ini telah kita bagikan ke Filipina, Afrika Selatan, Lesotho, Indonesia, dan beberapa negara lainnya.
Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -