Semangat Berdonor Darah Bantu Selamatkan Nyawa Orang Lain
Jurnalis : Mieyoda, Joliana (He Qi Barat), Fotografer : Joliana (He Qi Barat)Kegiatan donor darah yang digelar Relawan Tzu Chi komunitas KJ2 bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI)ini diikuti oleh 83 peserta.
Kantor RW 06 Taman Jeruk, Bojong Indah, Rawa Buaya Cengkareng pagi itu sudah ramai dengan berbagai aktifitas para relawan Tzu Chi. Mulai dari membangun tenda, memindahkan dan menyiapkan meja serta kursi, juga menyusun bingkisan. Sebanyak 24 relawan Tzu Chi komunitas KJ2 dan tujuh orang petugas Palang Merah Indonesia (PMI) tengah membangun posko donor darah.
Kegiatan donor darah sendiri cukup rutin digelar oleh komunitas KJ2, yakni tiap tiga bulan sekali. Dengan bekerja sama dengan PMI, para relawan mengajak masyarakat untuk ikut serta. Kegiatan yang digelar pada Sabtu, 27 Agustus 2016 kali ini diikuti oleh 83 peserta donor darah
Dari 83 peserta, 58 orang lolos untuk berdonor darah.
Tampak warga yang hadir antusias. Ada sebagian yang sudah rutin berdonor, ada pula yang baru pertama kali. Yang rutin berdonor salah satunya, Tjong Tjang Yang. Sekilas terlihat tangannya yang lumpuh tampak kaku. Meski begitu ia tetap dapat berjalan dan beraktifitas. Ia termasuk yang beruntung dapat berdonor mengingat tidak semua penderita stroke dapat mendonorkan darahnya.
“Dulu papa saya sakit kanker ginjal dan susah sekali mendapatkan darah. Karena saya pernah merasakan betapa sulitnya papa saya mencari darah maka saya bertekad ingin mendonorkan darah saya agar bisa membantu lebih banyak orang seperti papa. Sekarang papa saya sudah meninggal tetapi niat saya tidak pernah hilang,” kata Tjong Tjang Yang.
Pendonor lainnya yang juga cukup rutin adalah Erni, seorang ibu muda yang datang bersama anaknya. Ia merasakan manfaat dari donor darah. “Badan jadi terasa lebih segar dan relaks. Sebaliknya jika lama tidak berdonor tubuh terasa berat dan merasa tidak sehat,” ungkap Erni.
Selain rutin berdonor, Erni yang merupakan kader di RW 01 ini juga sering mengajak teman dan tetangga untuk ikut berdonor.
Sementara itu donor darah kali ini merupakan yang pertama bagi Eka (40 tahun). Eka datang bersama suami, ibu dan adik iparnya. Tekadnya untuk menolong dan membantu orang lain mendorong Eka untuk memberanikan diri. “Saya mau berdonor dan saya lihat pelayanan dari para relawan ramah sekali sehingga saya menjadi tenang,” tutur Eka.
Hal yang sama juga dituturkan oleh Zem Aoetpah (42) yang baru pertama berdonor. “Mungkin saya tidak bisa menolong mereka secara langsung di lapangan tapi dari donor ini saya bisa hadir di tengah orang yang menderita. Hari ini dan seterusnya saya akan berdonor darah,” ungkapnya.
Relawan Tzu Chi mendampingi Zem Aoetpah (42) yang berprofesi sebagai guru. Donor darah kali ini merupakan yang pertama kali bagi Zem.
Relawan Tzu Chi yang juga koordinator kegiatan, Merry mengatakan selain menolong orang lain, kegiatan donor darah dapat memupuk semangat kekeluargaan di masyarakat. “Dengan adanya kegiatan ini terasa semangat kekeluargaan dan kasih kepedulian antara sesama relawan maupun masyarakat,” kata Merry.
Bagus, petugas aftater (pengambil darah) dari PMI mengatakan, kerja sama dengan komunitas KJ2 sungguh membantu PMI menambah persediaan darah. Ini mengingat setiap komponen darah memiliki masa kadaluarsa masing-masing yaitu 30 hari untuk sel darah, satu tahun untuk plasma yang dibekukan dalam suhu -30 dan lima hari untuk trombosit.
“Dari kegiatan donor darah yang rutin dilakukan Tzu Chi biasanya 60-80% yang darahnya berhasil diterima. Darah adalah sel hidup dan membutuhkan penanganan khusus untuk menjaga kualitas darah. Kegiatan donor darah bersama Tzu Chi bukan hanya untuk PMI namun juga turut membantu masyarakat.” ujar Bagus.
Relawan mendampingi Eka (40) yang juga pertama kali berdonor. Eka datang bersama suami, ibu dan adik iparnya. Niatnya untuk membantu orang yang membutuhkan, mengalahkan rasa takutnya.
Kebutuhan akan trombosit menempati urutan pertama yang paling dibutuhkan. Ungkapan yang menyatakan bahwa sekantung darah dapat menyelamatkan tiga nyawa juga dibenarkan oleh Bagus karena setiap komponen dalam sekantung darah akan didistribusikan kepada tiga orang pasien sesuai kebutuhan dan permintaan. Idealnya jumlah darah yang diambil dari pendonor disesuaikan dengan berat badan, yaitu 350cc untuk berat dibawah 55kg dan 450cc untuk berat diatas 55kg. Namun standar tersebut juga akan disesuaikan dengan kondisi psikis pasien. Pendonor yang memiliki penyakit beresiko tinggi dan penyakit menular berbahaya lainnya seperti HIV/Aids, Hepatitis, Sifilis disarankan untuk tidak mendonorkan darahnya. Jika dari darah yang didonor terdeteksi berisiko mengandung penyakit berbahaya maka petugas akan mengubungi pendonor untuk berkonsultasi dengan pihak medis terkait.
Dalam kegiatan ini, dari 83 peserta yang hadir, 58 orang lolos untuk berdonor. Jadi Yuk! Kita berdonor.
Artikel Terkait
Donor Darah itu Menyehatkan
21 Januari 2015 Relawan Tzu Chi bekerja sama dengan manajemen Lottemart dan Palang Merah Indonesia (PMI) melaksanakan kegiatan rutin ini dalam setahun terakhir.Bersumbangsih Melalui Donor Darah
19 Juli 2022Setetes Darah Menyelamatkan Kehidupan
24 Mei 2022Relawan Tzu Chi Palembang, tepatnya di Xie Li Radial kembali mengadakan donor darah yang bekerjasama dengan PMI Kota Palembang dan Kelenteng Tridharma Ciu Pek Keng.