Semangat Bisa Kembali Bersekolah
Jurnalis : Paulina (Tzu Chi Tj. Balai Karimun) , Fotografer : Beverly Clara, Abdul Rahim (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)Setelah menjalani operasi, Beby kini bisa kembali bersekolah.
Beby Ananda Rosaldi (8) telah duduk di bangku kelas 1 SD pada tahun ajaran ini. Sebelumnya, ia tidak bisa bersekolah karena penyakit yang diidapnya, yakni kaki bengkok (Congenital Talipes Equinus Varus Bilateral). Tak seperti anak normal pada umumnya, ia harus menggunakan lututnya untuk menopang tubuh agar bisa berjalan.
Sebelumnya Beby pernah sekolah di jenjang TK. Tapi karena harus menjalani beberapa tahap pengobatan, ia pun harus menunda pendidikannya satu tahun. Setelah menjalani pengobatan dan operasi, ia pun bisa sembuh dari penyakitnya namun tetap harus menjalani terapi agar sembuh total. Selama proses penyembuhan, ia memakai sepatu khusus. Dengan alat bantu tersebut, sekarang ia bisa bergerak lebih gesit.
Ermayulis, guru sekaligus Wali Kelas Beby selalu memantau perkembangan
Beby di sekolah agar dia dapat berkembang dengan optimal.
Kamis, 16 Juli 2018, Beby bisa kembali sekolah, yakni di SD 001 Negeri Karimun. Ibunya menyekolahkan Beby di sini karena sekolah tersebut bagus dan tidak pilih-pilih murid.
Di hari-hari pertama, Beby masih belum bisa berbaur dengan teman-temannya. Tapi dengan dukungan dari orang tua dan guru, rasa percaya dirinya mulai meningkat. Kini ia pun dapat beradaptasi dengan baik. Sudah lebih dua minggu ia bersekolah, Beby kini ceria, aktif, dan mudah berteman dengan siapa saja.
Beby adalah anak yang sangat aktif di sekolah. Dari segi motorik tangan
dan keterampilan tangan, ia sangatlah mahir.
“Saya sangat senang sekali dapat sekolah kembali, dapat belajar dan bermain dengan teman. Guru-guru saya juga baik,” kata Beby.
Beby memiliki cita-cita yang mulia, yaitu menjadi dokter mata. Ia terinspirasi dari ayahnya yang pernah sakit mata hingga mata sang ayah diperban. Sejak itulah Beby ingin bisa menolong orang yang sakit mata.
Dukungan dari Orang-orang Sekitar
Beby mempunyai cita-cita menjadi dokter mata.
Saat jam bermain, guru dan teman-temannya turut memantaunya agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan karena kakinya masih dalam proses penyembuhan. Ermayulis (50), guru sekaligus Wali Kelas Beby mengatakan, dari segi umur Beby memang sudah matang, hanya fisiknya saja yang kurang. Meskipun memiliki kekurangan di bagian kaki, Beby meningkatkan kelebihannya melalui tangan.
“Saat menulis ia paling jago dan cepat dibandingkan temannya yang lain,” ungkapnya.
Rosmian Siregar, berharap Beby dapat bersemangat dan tidak merasa minder
juga rajin belajar. Ia juga berterima kasih kepada Tzu Chi yang telah membantunya
dari awal hingga kini.
Melihat anaknya dapat bersekolah kembali, Ibunda Beby, Rosmian Siregar (32) mengaku begitu bahagia. Apalagi anaknya ini tidak terlihat minder.
“Dulu saya tidak menyangka ternyata kaki Beby masih bisa diobati. Saya sangat terkesan dan berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi karena sangat membantu dari awal sampai akhir,” ungkapnya.
Walau tinggal proses penyembuhan, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun selalu memantau Beby dan berkomunikasi dengan orang tuanya. Para relawan juga selalu memberikan semangat dan motivasi kepada Beby agar cepat sembuh. Dengan kesungguhan dan semangat yang dimiliki Beby, relawan berharap Beby dapat menggapai cita-citanya dan menjadi anak yang berbakti kepada orang tua.
Artikel Terkait
Kasih Ibu Tiada Batasnya
08 Juli 2015Minggu pagi, 24 Mei 2015 terdengar alunan lagu “Lukisan Anak Kambing Berlutut”. Pagi yang spesial karena sebanyak 95 relawan berkumpul di Aula lantai 2 SMK Sekolah Cinta Kasih Cengkareng, Jakarta Barat. Mereka berkumpul pada acara Kunjungan Kasih Pasien Kasus (KKPK) yang bertema “Hari Ibu”.