Semangat Hidup Salidin dan Nonayu

Jurnalis : Ivon & Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung) , Fotografer : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung)


Kondisi dalam rumah Nonayu. Relawan Tzu Chi, diantaranya Barlianto, Yusnaini, Oey Moy Hing dan Junaedy, mengajak Nonayu dan suaminya berbincang-bincang untuk mengetahui lebih dalam kondisi kehidupan mereka. 

Di Desa Sinar baru, kecamatan Hurun, kabupaten Pesawaran, Lampung terdapat sepasang suami istri yang hidup dengan segala kekurangan. Mereka adalah Salidin dan Nonayu, beberapa bulan lalu rumah mereka roboh. Ukuran rumahnya juga sangat kecil, hanya satu kamar, ruang tamu dan dapur kecil. Namun karena kepedulian warga, akhirnya mereka membangun rumah kecil dengan papan untuk Salidin dan Nonayu.

Jumat, 7 Desember 2018 relawan Tzu Chi Lampung mendatangi rumah Salidin dan Nonayu. Kehidupan keduanya sangat memperihatinkan. Nonayu hanya tinggal dengan suami, mereka tidak memiliki anak. Meski untuk makan sehari mereka tidak lebih dari lima ribu rupiah, mereka sampai harus berhutang ke tukang sayur untuk dimasak.

“Iya, hutang ke tukang sayur, kita bayarnya nyicil. Kalo lagi dapat uang dari nyari pinang dijual ya hasilnya bayar utang sedikit, sebagian beli beras,” jelasnya.

Pada bulan September 2018, Misnawati selaku tetangga mengajukan bantuan untuk Nonayu. Kemudian pada bulan Oktober 2018, Nonayu mendapatkan bantuan biaya hidup dari Tzu Chi dan itu sudah berjalan selama 3 bulan.


Relawan sedang melihat kondisi rumah Nonayu dari luar, sebagian sedang dibongkar karena sedang dibangun rumah baru.

“Ya cukup nggak cukup harus cukup, karena memang nggak ada pekerjaan lain. Jadi berapapun yang dikasih itu sangat berarti buat kita,” ungkap Nonayu.

Sementara Salidin sebagai suami juga sedih, karena ia tidak bisa berbuat banyak. Kondisi kakinya yang sering sakit, membuatnya sulit untuk bekerja lebih keras, sehingga untuk makan pun sulit. “Kalau buat kerja berat kakinya sakit, kadang sampe nggak bisa bangun,” kata Salidin.

Namun hal ini tidak membuat keduanya mengeluh dan putus asa. Meskipun hanya makan seadanya, rumah yang tidak layak huni dan serba kekurangan, tapi mereka tetap semangat menjalani hidup. RT dan warga setempat sangat peduli dengan keadaan Salidin dan Nonayu, hingga akhirnya keduanya mendapatkan bantuan bedah rumah.

“RT yang mengajukan bantuan bedah rumah ke pemerintah untuk Salidin dan istrinya,” ungkap Nurhayati, salah satu tetangganya.


Foto bersama Nonayu dan Salidin serta relawan Tzu Chi yang melakukan kunjungan kasih untuk memberikan bantuan biaya hidup.

Saat ini sedang proses pembuatan rumah, dan terlihat wajah bahagia di keduanya karena akhirnya rumah mereka dibangun, dan pastinya lebih besar.

Editor: Stefanny Doddy


Artikel Terkait

Senyum Terindah Dari Panti Asuhan  Muhammadiyah

Senyum Terindah Dari Panti Asuhan Muhammadiyah

30 Mei 2015

Sebanyak 30 insan Tzu Chi yang dikoordinatori oleh Ami Haryatmi bermain bersama 35 anak panti. Mereka sangat bersukacita. Terlihat pula beberapa anak asuh yang masih jauh di bawah umur yang seyogyanya masih sangat membutuhkan kepedulian dari masyarakat yang peka akan penderitaan mereka.

Paket Lebaran 2019: Paket Lebaran untuk Anak-anak Penyandang Disabilitas di Desa Maruyung

Paket Lebaran 2019: Paket Lebaran untuk Anak-anak Penyandang Disabilitas di Desa Maruyung

10 Juni 2019

Para relawan Tzu Chi Bandung terus meluangkan waktu untuk berbagi kasih dengan anak-anak penyandang disabilitas di Desa Maruyung. Pada kesempatan ini relawan Tzu Chi juga membagikan paket lebaran yang terdiri dari beras, minyak goreng dan bermacam biskuit bagi 32 anak berkebutuhan khusus.

Kunjungan Kasih untuk Para Lansia di Kampung Bermai

Kunjungan Kasih untuk Para Lansia di Kampung Bermai

06 Februari 2024

Menempuh perjalanan darat selama 2,5 jam, para relawan Tzu Chi di Xie Li Kutai Barat, Kalimantan Timur memberikan perhatian bagi 40 lansia yang tinggal di Kampung Bermai.

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -