Semangat Juang Erizon

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah

Mendapatkan bantuan kaki palsu dari Tzu Chi Padang merupakan salah satu hal yang sangat disyukuri Erizon (55). Setelah hampir dua tahun duduk di kursi roda, tiga bulan ini Erizon sudah bisa beraktivitas meski baru di dalam rumah.

Sore itu Erizon (51) baru saja mendaratkan tubuhnya di kursi roda saat relawan Tzu Chi Padang datang berkunjung. Ia menyambut relawan Tjio Soh Khim dan Kwe Sun Kie dengan ramah. Tawa canda menyeruak bak karib yang sudah lama tak bertemu.

"Mari masuk. Kabar saya baik, ini tadi baru ngurus si bungsu," ujar Erizon di rumahnya di kawasan Bandar Buat, Rabu, 22 Februari 2017.

Perkenalan Erizon dengan relawan Tzu Chi sendiri baru tiga bulan lalu. Erizon adalah salah satu penerima bantuan Tzu Chi Padang berupa kaki palsu. Sejak saat itu, Relawan Tzu Chi Padang mengunjunginya dua kali dalam sebulan. Rasa terima kasih berulang kali Erizon sampaikan.

"Susah cari yang kayak begini, ya relawannya, ya Buddha Tzu Chi-nya sangat baik kepada saya. Cepat saja tidak ada tunggu-tunggu kalau bantu," kata Erizon. 

Erizon telah menderita diabetes selama tujuh tahun. Kaki kanannya diamputasi dua tahun lalu karena ada pembusukan. Ia yang sebelumnya bekerja sebagai kuli ban bekas, kini mengurus rumah tangga. Memasak, membersihkan rumah, serta merawat anak bungsunya yang berusia lima tahun menjadi rutinitasnya kini. Sementara sang istri Kasmawarni (40) bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Saat itu Erizon tak sengaja melewati kantor Tzu Chi Padang. Ia pun datang dengan diantar seorang teman. “Ingin jalan tentu harus pakai kaki palsu. Ya saya cobalah ke Buddha Tzu Chi. Saya ajukan, bawa surat keterangan tidak mampu juga. Saya meninggalkan nomer telepon. Cuma tiga hari, dari Buddha Tzu Chi datang ke rumah saya, cek lokasilah. Saya senang, satu-satunyalah yang ditanggapi langsung,” kenangnya.

Meski hanya memiliki satu kaki saja, Erizon tak absen berolahraga tiap harinya.

Bantuan dari Tzu Chi membuatnya semangat. Ia kini berusaha mengumpulkan modal agar bisa memulai usaha. “Kita yang tidak bisa apa-apa jadi bisa, tidak bisa jalan, kita bisa jalan. Ada semangat hidup kita jadinya karena dibantu, ada kepedulian dari relawan-relawan Tzu Chi,” ujar Erizon.

Istrinya Kasmawarni (40) sangat mendukung suaminya. Ia berharap keinginan suaminya untuk menjadi tukang ojek bisa terwujud. "Harapannya bisa bekerja lagi, kan dibantu sama Buddha Tzu Chi pasang kaki palsu. InsyaAllah kalau sehat, suami bisa bantu saya," ujarnya.

Semangat Erizon yang tinggi untuk bisa kembali bekerja diakui Relawan Tjio Soh Khim. “Dia cukup semangat, tidak ada putus asanya. Kita datang dia ngobrol apa adanya, dia cerita semua. Saya salut juga dengan istrinya yang tetap berjuang," kata relawan Khim.

Semangat hidup Erizon juga terlihat dari kebiasaannya yang berolahraga setiap hari. Barbel (batang besi yang kedua ujungnya dipasang beban dengan berat tertentu-red) menjadi olahraga rutin mantan petinju amatir ini. “Aktivitas memang harus terus. Diabet, kalau tidak olahraga, tidak bisa tidur malam. Ini terus rutin tiap hari,” ujarnya.

Editor : Arimami Suryo A


Artikel Terkait

Semangat Juang Erizon

Semangat Juang Erizon

23 Februari 2017

Sore itu Erizon (51) baru saja mendaratkan tubuhnya di kursi roda saat relawan Tzu Chi datang berkunjung. Ia menyambut relawan Tjio Soh Khiem dan Kwe Sun Kie dengan ramah. Tawa canda menyeruak bak karib yang sudah lama tak bertemu.

Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -