Semangat Kartini, Hati Tulus, dan Karya Baik bagi Sesama

Jurnalis : Fammy (He Qi Timur), Fotografer : Fammy (He Qi Timur)

Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi

Terinspirasi dengan sumbangsih Tzu Chi di Indonesia, para Ibu PKK ikut tergerak untuk mendonasikan niat baik mereka dalam celengan bambu Tzu Chi.

Berawal dari kunjungan 54 ibu – ibu PKK RW 019 Taman Pegangsaan Indah ke Aula Jing Si pada 7 Februari lalu, para ibu PKK ini tersentuh dengan kontribusi Tzu Chi di Indonesia yang tercermin melalui pigura-pigura yang terpampang  di dinding Aula Jing Si. Sumbangsih Yayasan Buddha Tzu Chi selama 22 tahun di Indonesia ini juga mengugah hati para ibu PKK untuk melanjutkan jalinan jodoh dengan Tzu Chi. Para ibu PKK ini kemudian mengundang para relawan Tzu Chi bertandang ke Komplek Perumahan Taman Pegangsaan Indah, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading untuk melakukan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi atau yang lebih dikenal dengan SMAT. Jalinan jodoh ini berbuah pada 21 Maret 2015 saat enam relawan Tzu Chi datang untuk memperkenalkan seluk-beluk misi amal Tzu Chi.

Pada pukul 08:00 WIB, para ibu PKK telah berkumpul di depan pos sekretariat RW 019 untuk melakukan senam pagi dan sarapan bersama. Saat tim relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur- Hu Ai Kelapa Gading tiba di lokasi, para ibu PKK yang diketuai oleh Rosye, SH langsung menyambut dengan penuh kehangatan. Para ibu PKK juga menghargai pola makan vegetarian yang dijalani para relawan Tzu Chi dengan menjamu para relawan dengan sarapan vegetarian.

Acara sosialisasi misi amal ini dimulai dengan mendengarkan kata sambutan yang disampaikan oleh Rosye, SH yang menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya mewakili warga Taman Pegangsaan Indah terutama ibu-ibu PKK kepada tim relawan Tzu Chi. Lebih lanjut, dia mengapresiasi teladan dalam karya nyata yang diberikan para relawan sehingga mampu menggerakkan hati banyak orang untuk berbagi dan berbuat kebajikan bagi sesama.

Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi

Semangat celengan bambu diharapkan dapat semakin luas dengan para ibu sebagai penggeraknya.

“Melihat contoh-contoh ada orang lain yang sudah berbuat kebajikan. Muncul pertanyaan kapan kami juga bisa melakukan hal-hal baik seperti itu. Saya yakin melalui karya Yayasan Buddha Tzu Chi ini, khususnya tadi ada warga-warga sekitar yang ada warga lansia-nya juga. Kalau ada kerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi, tentu hal-hal seperti ini mungkin akan lebih diperhatikan. Jadi kalau ibu-ibu PKK ini ada teman-temannya mungkin tergerak juga. Jadi ini inspirasi dan dinamisasi yang bagus untuk ibu-ibu PKK,” ajak Rosye, SH dalam sambutannya.

Tak hanya itu, Rosye,SH juga berharap filosofi celengan bambu ini dapat meluas ke setiap anggota keluarga melalui para ibu PKK. “Harapan dengan adanya program ‘semangat celengan bambu’ ini di tengah masyarakat, dapat menularkan semangatnya kembali di tengah keluarga dan kerabat mereka masing-masing, tetangga-tetangga sekitar. Ini adalah contoh karya nyata yang harus dimulai oleh semua warga Indonesia, terutama ibu-ibu di tingkat keluarga harus dibangun semangatnya. Seorang ibu harus memberi contoh, sebentar lagi kita memperingati hari Kartini, bersama Tzu Chi, seorang ibu adalah penggerak,” tambahnya.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari relawan Tzu Chi yang diwakili oleh Dharmawati Djajaputra. Dharmawati dalam sambutannya mengatakan, “Adalah kesempatan yang baik buat kami, kesempatan baik juga buat ibu-ibu PKK di sini karena di sini kita bisa saling berbagi, saling melakukan kebajikan. Kami menganggap ini adalah ladang berkah yang baik sekali untuk digarap. Kita melihat sudah ada jalinan jodoh antara ibu-ibu PKK dengan Tzu Chi melalui relawan di komunitas Kelapa Gading ini.”

Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi

Lagu isyarat tangan Satu Keluarga menutup acara ini dengan suasana yang sarat dengan kekeluargaan.

Dharmawati juga menyampaikan harapannya dengan adanya sosialisasi ini. Dia menuturkan bahwa dengan adanya misi amal Tzu Chi, masyarakat dapat lebih mengenal jalan Tzu Chi yang digagas oleh Master Cheng Yen. “Misi amal Tzu Chi semakin dikenal luas di masyarakat salah satunya melalui semangat celengan bambu ini. Harapan kita semua masyarakat itu bisa berbagi, bisa memberi, jadi kalau semua orang ada kebajikan untuk memberi tentu dunia akan terbebas dari bencana.  Misi kemanusiaan yang ingin terus dilanjutkan dalam jalan Tzu Chi ini adalah kita terus bersumbangsih, kita harus genggam setiap kesempatan saat ini. Kita jangan tunda-tunda kesempatan yang ada. Kita akan garap semua yang memang mau bersumbangsih bersama Tzu Chi,” pungkasnya.

Sesi selanjutnya diisi dengan pengenalan sejarah dan visi-misi Tzu Chi yang dibawakan oleh staf Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Yuliana. Yuliana dengan gamblang menjelaskan bahwa dana-dana yang terkumpul melalui program celengan bambu ini disalurkan kepada yang membutuhkan dan tidak dipotong dengan dana operasional.

Usai pemaparan, para ibu PKK menerima celengan bambu Tzu Chi. Tidak sedikit ibu-ibu PKK ini yang mengambil lebih dari satu celengan untuk diberikan kepada sanak keluarga, kerabat atau tetangga-tetangga mereka yang tidak sempat hadir pada acara ini.

Sosialisasi misi amal ini pun berakhir saat tim relawan Tzu Chi mengajak ibu-ibu PKK menyanyikan lagu bahasa isyarat tangan “Satu Keluarga” sebagai tanda kebersamaan bahwa jalinan jodoh antara ibu-ibu PKK dan Tzu Chi bisa menjadi lebih erat lagi bagaikan sebuah keluarga.


Artikel Terkait

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -