Semangat Master, Jing Si dan Bodhisatwa Tzu Chi

Jurnalis : Meiliana (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Hong Thay (Tzu Chi Pekanbaru)

Para peserta pelatihan membawa pulang berkah dan kebijaksanaan melalui buku dan DVD Master Cheng Yen.

Tzu Chi Pekanbaru sudah mulai memasuki usia ke-8 tahun. Tentunya sepanjang usia tersebut, banyak kegiatan kemanusiaan yang telah terukir dan semakin banyak pula menggalang Bodhisatwa dunia. Sosialisasi dan pelatihan relawan pun diadakan secara rutin di komunitas lokal, supaya bisa sama-sama memahami filosofi, visi, dan misi Tzu Chi serta menyatukan pandangan sehingga satu keluarga besar Tzu Chi dapat membentuk kekompakan dan juga mendapatkan informasi terkini.

Tanggal 22 Juni 2014 merupakan hari yang penuh berkah. Karena adanya jalinan jodoh yang istimewa, 4 Bodhisatwa dari He Xin Indonesia yaitu Like shijie (Fungsional Pelatihan He Xin), Hendry Shixiong (Penerjemah Ceramah Master Cheng Yen di DAAI TV), Elvy Shijie (Sekretariat He Xin), dan Andy Shixiong (Staf Jing Si Books & Cafe), mengunjungi Hu Ai Pekanbaru untuk memberikan sharing secara langsung kepada relawan di Pekanbaru agar semakin termotivasi sehingga semakin giat lagi menapaki jalan Bodhisatwa, memupuk berkah dan kebijaksanaan. Sebanyak 201 peserta pelatihan sudah mulai mengisi meja pendaftaran dari mulai pukul 07.30 pagi di Hotel Ameera, Jl. A. Yani, Pekanbaru.

Karena jalinan jodoh yang istimewa, 4 Bodhisatwa dari He Xin Indonesia yaitu Like Shijie (Fungsional Pelatihan He Xin), Hendry Shixiong (Penerjemah Ceramah Master Cheng Yen di DAAI TV), Elvy Shijie (Sekretariat He Xin), dan Andy Shixiong (Staf Jing Si Books & Café).

Mengawali sharing, Hendry shixiong memberikan materi tentang bagaimana agar Dharma dapat meresap dalam hati dan diwujudkan dalam perbuatan.

Dharma Meresap Dalam Hati dan Perbuatan
Mengawali sharing, Hendry Shixiong memberikan materi tentang bagaimana agar Dharma dapat meresap dalam hati dan diwujudkan dalam perbuatan. Di Tzu Chi, kita sering mendengar Dharma. Dharma adalah ajaran/kebenaran universal. Semua yang ada di alam semesta adalah Dharma. Dharma dikatakan meresap ke dalam hati apabila bisa digunakan di dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita tidak bisa hidup selaras dengan Dharma maka kita tidak akan bahagia. Manusia memiliki keinginan yang berbeda-beda, tetapi intinya manusia mempunyai cara yang berbeda-beda untuk mencari kebahagiaan. Master Cheng Yen mengatakan saat ini kita hidup di zaman kekeruhan. Kekeruhan tersebut antara lain adalah Kekeruhan Noda Batin (Ketamakan, Kebencian, Kebodohan, Kesombongan, dan Keragu-raguan), Kekeruhan Pandangan, Kekeruhan Makhluk Hidup, Kekeruhan Usia, Kekeruhan Kalpa. Karena itulah diperlukan Tzu Chi. Karena tujuan Tzu Chi yang paling pokok hanya satu yaitu menyucikan hati manusia. Tzu Chi bukan semata-mata hanya berkegiatan sosial, tetapi menginspirasi orang lain hingga batinnya tersucikan. Dengan membuat diri sendiri dan orang lain merasa beruntung dengan kondisi yang ada juga disebut dengan menyucikan hati. Salah satu cara agar bahagia yaitu dengan mempelajari dan mendalami 37 cara/faktor pencerahan, untuk mengendalikan hati kita, yang lebih mudah diingat dengan metode angka 4-4-4-5-5-7-8 (Empat Landasan Perenungan, Empat Usaha Benar, Empat Landasan Keberhasilan, Lima Akar, Lima Kekuatan, Tujuh Faktor Pencerahan, dan Jalan Mulia Beruas Delapan).

Dengan kelembutan irama suara, Elvie Shijie membawa peserta pelatihan mengenali Master Cheng Yen dari sisi kebijaksanaan dan kewelasasihan beliau.

Andy Shixiong dari Jing Si Books and Cafe melanjutkan sharing mengenai Jing Si 静思 dan 净斯.

Kebijaksanaan dan Kewelasasihan Master Cheng Yen
Dengan kelembutan irama suara, Elvie Shijie membawa peserta pelatihan mengenali Master Cheng Yen dari sisi kebijaksanaan dan kewelasasihan Master. Landasan Master mendirikan Tzu Chi hingga tersebar ke 50 negara di dunia, sangat sederhana hanya menggunakan welas asih dan kebijaksanaan. Master Cheng Yen mempunyai tiga tiada untuk membawa Tzu Chi selama ini: di dunia ini tidak ada yang tidak saya cintai (dengan Ai/cinta kasih), tidak ada yang tidak saya percayai (dengan Zhun Zhong/menghormati), dan tidak ada yang tidak saya maafkan (dengan Gan En/bersyukur). Master berkata, “Saya yakin tujuan saya benar. Saya percaya di hati setiap orang ada cinta kasih yang menunggu untuk dibangkitkan.”  Yang dilakukan di Tzu Chi adalah memupuk berkah dan melatih kebijaksanaan.

Semangat di dalam Griya Perenungan
Dari tahun 2011 sampai sekarang, Andy shixiong bekerja sebagai salah satu karyawan di Jing Si Books & Cafe. Dengan pengalaman yang telah ia peroleh, Andy melanjutkan sharing mengenai kegiatan-kegiatan Master Cheng Yen dan murid-muridnya di Hualien, dimana hingga saat ini mereka masih memegang teguh prinsip kemandirian: “Sehari tidak bekerja, sehari tidak makan”. Keistimewaan Griya Jing Si adalah tidak memiliki kotak dana. Jadi, kehidupan di Griya Jing Si selama 50 tahun ini bermula dari 1963-1964 baru 4 murid yang mengikuti Master Cheng Yen. Sampai tahun 2013 telah dilakukan 30 macam pekerjaan untuk mendukung kehidupan para biksuni. Pekerjaan pertama merajut sweater. Pekerjaan kedua empat orang menggarap 3 hektar lahan. Pekerjaan ketiga membuat kantong semen. Pekerjaan keempat merajut sepatu bayi. Pekerjaan kelima membuat sarung tangan. Pekerjaan keenam membuat pakaian ekspor. Pekerjaan ketujuh membuat rompi. Pekerjaan kedelapan membuat jas. Pekerjaan kesembilan membuat ukiran kayu. Pekerjaan kesepuluh membuat kumparan kabel tembaga. Pekerjaan kesebelas membuat sarung tangan lagi. Pekerjaan kedua belas sarung tangan tahan panas. Pekerjaan ketiga belas membuat popok bayi. Pekerjaan keempat belas membuat lilin. Pekerjaan kelima belas membuat mainan monyet panjat pohon. Pekerjaan keenam belas membuat kalung manik-manik. Pekerjaan ketujuh belas membuat bunga plastik. Pekerjaan kedelapan belas menanam bunga krisan. Pekerjaan kesembilan belas sereal kacang-kacangan dan popcorn. Pekerjaan kedua puluh perekat di tutup botol kosmetik. Pekerjaan kedua puluh satu membuat gelas cetak gips. Pekerjaan kedua puluh dua  membuat kacang-kacangan. Pekerjaan ke-23 membuat biskuit. Pekerjaan ke-24 membuat sabun Jing Si. Pekerjaan ke-25 cairan pelembab kayu manis. Pekerjaan ke-26 membuat nasi instan. Pekerjaan ke-27 membuat pot keramik. Pekerjaan ke-28 membuat bubuk coklat. Pekerjaan ke-29 membuat abon vege. Pekerjaan ke-30 membuat kol kering dan bubuk burdock. Kebanyakan produk masih tersedia hingga sekarang dan dibuat untuk mendukung pemenuhan kebutuhan korban bencana seperti sereal, nasi instan. Jing Si [ 静思 ]adalah untuk buku-buku dan DVD Master. Jing si [ 净斯] adalah untuk produk kebutuhan sehari-hari seperti sabun, nasi instan, dan lain-lain. Semua produk Jing Si bukan untuk tujuan komersial, namun ada welas asih dan kebijaksanaan Master Cheng Yen di dalamnya.


Kegiatan pelatihan hari ini juga melibatkan 16 Huo Ban Men dan 3 orang Xiao Pu Sha dari Kelas Budi Pekerti Tzu Chi dengan turut membantu dan melayani shiqu shibo di bagian konsumsi dan pendaftaran.

Semangat 4 in 1 Bodhisatwa Tzu Chi
Dengan judul kecil “Melatih dan Membina Berkah dan Kebijaksanaan”, Like Shijie memaparkan dengan sangat lengkap dan jelas semangat 4 in 1 Bodhisatwa Tzu Chi. Diawali dengan kata perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi: “Berbakti kepada orangtua dan berbuat kebajikan.” Berbakti kepada orangtua adalah pelatihan diri ke dalam, dan berbuat kebajikan adalah pelatihan diri keluar. Tzu Chi adalah universitas masyarakat. Karena banyak hal yang bisa kita pelajari di dalam dunia Tzu Chi. Makna 4 in 1 mengandung Dharma di dalamnya. He Xin (Bersatu Hati), He Qi (Ramah Tamah), Hu Ai (Saling Menyayangi), dan Xie Li (Gotong Royong) merupakan sup pelatihan diri eksternal. Pembagian tugas dibagi menjadi 4 bagian besar, tetapi dalam berkegiatan tetap bersatu padu, menerapkan prinsip relawan komunitas agar terjadi persahabatan dan kerukunan antar tetangga. Sehingga jika ada yang kesulitan, bisa segera memberikan perhatian. Yang Master Cheng Yen harapkan adalah dari satu pohon bisa menjadi satu hutan. Dan jika sudah menjadi hutan akan menjadi sandaran bagi orang-orang yang membutuhkan bantuan. Di dalam struktur 4 in 1 ada yang namanya budaya humanis 4 in 1, yakni: Gan En (Bersyukur), Zun Zhong (Menghormati), dan Ai (Cinta kasih). Ini adalah sup pelatihan diri internal.

Karena yakin maka kita bertindak, dan karena bertindak kita membawa perubahan. Karena adanya perubahan kita membawa harapan. Master Cheng Yen berharap semangat 4 in 1 jika bisa dilaksanakan dengan baik dan mengakar, maka semangat Tzu Chi akan abadi sepanjang masa. Tidak menganggap remeh perbuatan baik sekecil apapun. Karena bila terhimpun menjadi satu, akan merupakan bantuan berharga dan bermanfaat bagi orang lain. Karena Master Cheng Yen mengatakan, keberkahan diperoleh dari bersumbangsih dengan sukacita, kebijaksanaan diperoleh dari kenyamanan batin karena berpengertian.

Semangat Huo Ban Men yang Inspiratif
Kegiatan pelatihan hari ini juga melibatkan 16 huo ban men dan 3 orang Xiao Pu Sha dari Kelas Budi pekerti Tzu Chi dengan turut membantu dan melayani Shiqu-Shibo di bagian konsumsi dan pendaftaran. Kesungguhan hati mereka menjalankan tugas dilakukan hingga akhir yaitu ketika semua peralatan konsumsi dibawa pulang kembali ke rumah Tzu Chi. Huo ban men membantu Wen Ik Lin Shiqu mencuci dan membersihkan alat makan hingga selesai. Bersyukur atas sumbangsih dari huo ban men, generasi penerus Tzu Chi.


Artikel Terkait

Memulai Langkah Pertama

Memulai Langkah Pertama

06 Desember 2016
Minggu, 4 Desember 2016 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1 mengadakan Training Abu Putih pertama yang diikuti oleh 96 peserta dan 51 relawan yang membantu terlaksananya kegiatan.
Persiapan Menjadi Relawan Sejati

Persiapan Menjadi Relawan Sejati

22 Maret 2017

Pada Minggu, 19 Maret 2017, para relawan seragam abu putih Tzu Chi komunitas He Qi Barat mendaftarkan diri untuk mengikuti pelatihan Abu Putih ke-2 di aula C, TK Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng.

Mengaplikasikan Nilai dalam Kehidupan

Mengaplikasikan Nilai dalam Kehidupan

06 Desember 2016
Sebanyak 50 relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas Xie Li Kalimantan Tengah 1 ikut dalam Pelatihan Abu Putih dan Tanggap Darurat yang diadakan pada Minggu, 20 November 2016.
Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -